Rolls-Royce Belum Berminat Produksi Mobil Otonom
A
A
A
LONDON - Ketika sebagian besar produsen automotif memproduksi mobil berteknologi otonom, produsen merek mewah Rolls-Royce dengan tegas menolak untuk ikut-ikutan latah memproduksi mobil otonom.
Menurut CEO Torsten Müller-Ötvös, perusahaan Rolls-Royce kemungkinan akan menghindari fase awal mengemudi otonom yang masih dalam pengembangan dan hanya akan melakukannya jika sistem berfungsi penuh.
Sebagai informasi, Rolls-Royce adalah bagian dari grup BMW yang saat ini tengah melakukan investasi besar di arena mengemudi otonom ini.
Menurut Torsten, sebagian besar pelanggan Rolls-Royce masih memiliki pemandu pribadi untuk membawa mereka ke tempat favorit seperti opera, hotel bintang lima, dan sebagainya.
"Berdasarkan itu, mengemudi otonom bukan persyaratan untuk Rolls-Royce saat ini," tuturnya seperti dilansir Car and Driver.
Fase awal drive otonom seperti yang dijelaskan oleh kepala komunikasi global Rolls-Royce, Richard Carter, masih membutuhkan perhatian pengemudi ketika mobil tidak dapat bergerak sendiri dalam situasi yang berliku-liku.
"Pada titik ini, memang menarik, tetapi pada saat yang sama, ia menawarkan solusi yang tidak masuk akal dan menguji kesabaran pelanggan kami," tambahnya.
Namun, Rolls-Royce masih berharap untuk mendorong tingkat otonomi tertinggi sebagai masa depan untuk kendaraan mereka.
Menurut CEO Torsten Müller-Ötvös, perusahaan Rolls-Royce kemungkinan akan menghindari fase awal mengemudi otonom yang masih dalam pengembangan dan hanya akan melakukannya jika sistem berfungsi penuh.
Sebagai informasi, Rolls-Royce adalah bagian dari grup BMW yang saat ini tengah melakukan investasi besar di arena mengemudi otonom ini.
Menurut Torsten, sebagian besar pelanggan Rolls-Royce masih memiliki pemandu pribadi untuk membawa mereka ke tempat favorit seperti opera, hotel bintang lima, dan sebagainya.
"Berdasarkan itu, mengemudi otonom bukan persyaratan untuk Rolls-Royce saat ini," tuturnya seperti dilansir Car and Driver.
Fase awal drive otonom seperti yang dijelaskan oleh kepala komunikasi global Rolls-Royce, Richard Carter, masih membutuhkan perhatian pengemudi ketika mobil tidak dapat bergerak sendiri dalam situasi yang berliku-liku.
"Pada titik ini, memang menarik, tetapi pada saat yang sama, ia menawarkan solusi yang tidak masuk akal dan menguji kesabaran pelanggan kami," tambahnya.
Namun, Rolls-Royce masih berharap untuk mendorong tingkat otonomi tertinggi sebagai masa depan untuk kendaraan mereka.
(wbs)