Pasar Menjanjikan, Chevrolet Ikut Garap Market SUV
A
A
A
BANDUNG - General Motor Indonesia (GMI) bakal ikut menggarap pangsa pasar special utility vehicle (SUV) di Indonesia, melihat potensi pasar pada segmen ini yang masih terbuka lebar. GMI bakal memasarkan Chevrolet Trailblazer menyaingi Toyota Fortuner atau Mitsubishi Pajero Sport.
External Affairs & Communication Director General Motors Indonesia Yuniadi Haksono Haryono mengatakan, di Indonesia saat ini telah terjadi pergeseran permintaan pasar otomotif. Di mana kendaraan berbadan besar dan aman lebih banyak menjadi pilihan, dibanding akhir dekade 1990-an, varian sedan cukup booming.
Kondisi itu, kata dia menyebabkan permintaan kendaraan SUV tumbuh cukup pesat. “Kami melihat segmen ini akan tumbuh pesat. Chevrolet Trailblazer optimistis bakal diterima masyarakat Indonesia,” kata dia, Senin (10/12/2018).
Dia memperkirakan, pasar otomotif tanah air masih terbuka untuk tahun depan. Permintaan masyarakat terhadap kendaraan SUV juga dipastikan akan terus meningkat, seiring optimisme akan kondisi ekonomi ke depan.
Menurut dia, terbukanya pasar otomotif pada 2019 juga karena memang buying power masyarakat menguat. Indikatornya, permintaan dan kebutuhan otomotif tetap cukup besar.
Berdasarkan rasio kepemilikan kendaraan, Adhie berpendapat, potensi pasarnya pun tergolong besar. Berdasarkan survei, pihaknya mendata bahwa rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia sebesar 87 : 1.000. Artinya, rata-rata rasio 87 kendaraan dimiliki 1.000 orang. Di Singapura, ucapnya, rasionya lebih tinggi, sekitar 145 : 1.000.
Dia pun mengakui, pangsa pasar Jabar punya posisi strategis. Pasalnya, secara populasi dan geografi, Jabar adalah potensial market. "Bagi kami, Jabar adalah pasar penting. Jabar merupakan salah satu fokus kami," pungkasnya.
Salah satu langkah memperkenalkan Chevrolet Trailblazer seharga lebih dari Rp500 jutaan itu dengan digelarnya pameran dari mal to mal. Tak hanya itu, pihaknya juga menggelar Chevrolet Trailblazer Fun yang menjelajahi jalanan dan objek wisata di Bandung.
External Affairs & Communication Director General Motors Indonesia Yuniadi Haksono Haryono mengatakan, di Indonesia saat ini telah terjadi pergeseran permintaan pasar otomotif. Di mana kendaraan berbadan besar dan aman lebih banyak menjadi pilihan, dibanding akhir dekade 1990-an, varian sedan cukup booming.
Kondisi itu, kata dia menyebabkan permintaan kendaraan SUV tumbuh cukup pesat. “Kami melihat segmen ini akan tumbuh pesat. Chevrolet Trailblazer optimistis bakal diterima masyarakat Indonesia,” kata dia, Senin (10/12/2018).
Dia memperkirakan, pasar otomotif tanah air masih terbuka untuk tahun depan. Permintaan masyarakat terhadap kendaraan SUV juga dipastikan akan terus meningkat, seiring optimisme akan kondisi ekonomi ke depan.
Menurut dia, terbukanya pasar otomotif pada 2019 juga karena memang buying power masyarakat menguat. Indikatornya, permintaan dan kebutuhan otomotif tetap cukup besar.
Berdasarkan rasio kepemilikan kendaraan, Adhie berpendapat, potensi pasarnya pun tergolong besar. Berdasarkan survei, pihaknya mendata bahwa rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia sebesar 87 : 1.000. Artinya, rata-rata rasio 87 kendaraan dimiliki 1.000 orang. Di Singapura, ucapnya, rasionya lebih tinggi, sekitar 145 : 1.000.
Dia pun mengakui, pangsa pasar Jabar punya posisi strategis. Pasalnya, secara populasi dan geografi, Jabar adalah potensial market. "Bagi kami, Jabar adalah pasar penting. Jabar merupakan salah satu fokus kami," pungkasnya.
Salah satu langkah memperkenalkan Chevrolet Trailblazer seharga lebih dari Rp500 jutaan itu dengan digelarnya pameran dari mal to mal. Tak hanya itu, pihaknya juga menggelar Chevrolet Trailblazer Fun yang menjelajahi jalanan dan objek wisata di Bandung.
(wbs)