Thierry Bollore Resmi Gantikan Carlos Ghosn
A
A
A
PARIS - Dewan direksi Renault kemarin bertemu untuk memilih pengganti Carlos Ghosn yang mengundurkan diri dari posisi chairman dan chief executive officer (CEO) perusahaan itu.
Ghosn mengundurkan diri di tengah skandal keuangan yang mengguncang perusahaan Prancis itu dan aliansinya di Jepang, Nissan. Pemerintah Prancis sebagai pemegang saham terbesar Renault mengonfirmasi bahwa dewan diminta menunjuk pemimpin Michelin yang segera keluar, Jean-Dominique Senard sebagai chairman Renault dan deputi Ghosn, Thierry Bollore sebagai CEO Renault.
“Senard dan Bollore akan hadir pagi ini bertemu dewan direksi,” papar juru bicara pemerintah Prancis Benjamin Griveaux sebelum pertemuan digelar kemarin, dilansir Reuters.
Penunjukan itu telah lama diperkirakan dan diharapkan dapat menyelesaikan krisis kepemimpinan Renault-Nissan yang muncul setelah Ghosn ditangkap di Jepang pada 19 November lalu dan dia dipecat dari posisi chairman Nissan.
Langkah ini menandai akhir dari salah satu karir paling mengesankan dalam industri automotif, dua dekade setelah Ghosn ditunjuk mantan CEO Renault Louis Schweitzer untuk menyelematkan Nissan yang baru diakuisisi dari kebangkrutan. Ghosn pun menyelamatkan Nissan dalam waktu dua tahun.
“Setelah 14 tahun menajdi CEO Renault dan satu dekade sebagai chairman, Ghosn secara resmi mundur dari dua jabatan itu pada malam menjelang rapat dewan direksi,” papar Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire.
Ghosn ditahan dan didakwa dalam kasus penyelewengan keuangan yang memperburuk hubungan Renault dan Nissan, serta mengancam masa depan kemitraan dua perusahaan itu.
Selama dua bulan terakhir, ketegangan meningkat saat Renault dan pemerintah Prancis mengalami kebuntuan terkait kasus Ghosn meski terungkap bahwa dia dibayar puluhan juta dolar dalam bentuk pendapatan tambahan, yang tak diketahui para pemegang saham.
Ghosn didakwa gagal mengungkap lebih dari USD80 juta kompensasi tambahan pada 2010 hingga 2018 yang dia sepakat dibayar kemudian. Direktur Nissan Greg Kelly dan perusahaan Jepang itu pun turut didakwa. Ghosn dan Kelly menyangkal tuduhan bahwa pembayaran itu ilegal atau harus diungkapkan.
Ghosn menyangkal tuduhan pelanggaran kepercayaan atas kerugian investasi pribadi yang dia pindahkan sementara ke Nissan pada 2008. Dia akhirnya bersedia mundur dari Renault dalam beberapa hari terakhir, setelah pemerintah Prancis menyerukan perubahan kepemimpinan dan permintaannya untuk pembebasan bersyarat ditolak oleh pengadilan Jepang.
Ghosn mengundurkan diri di tengah skandal keuangan yang mengguncang perusahaan Prancis itu dan aliansinya di Jepang, Nissan. Pemerintah Prancis sebagai pemegang saham terbesar Renault mengonfirmasi bahwa dewan diminta menunjuk pemimpin Michelin yang segera keluar, Jean-Dominique Senard sebagai chairman Renault dan deputi Ghosn, Thierry Bollore sebagai CEO Renault.
“Senard dan Bollore akan hadir pagi ini bertemu dewan direksi,” papar juru bicara pemerintah Prancis Benjamin Griveaux sebelum pertemuan digelar kemarin, dilansir Reuters.
Penunjukan itu telah lama diperkirakan dan diharapkan dapat menyelesaikan krisis kepemimpinan Renault-Nissan yang muncul setelah Ghosn ditangkap di Jepang pada 19 November lalu dan dia dipecat dari posisi chairman Nissan.
Langkah ini menandai akhir dari salah satu karir paling mengesankan dalam industri automotif, dua dekade setelah Ghosn ditunjuk mantan CEO Renault Louis Schweitzer untuk menyelematkan Nissan yang baru diakuisisi dari kebangkrutan. Ghosn pun menyelamatkan Nissan dalam waktu dua tahun.
“Setelah 14 tahun menajdi CEO Renault dan satu dekade sebagai chairman, Ghosn secara resmi mundur dari dua jabatan itu pada malam menjelang rapat dewan direksi,” papar Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire.
Ghosn ditahan dan didakwa dalam kasus penyelewengan keuangan yang memperburuk hubungan Renault dan Nissan, serta mengancam masa depan kemitraan dua perusahaan itu.
Selama dua bulan terakhir, ketegangan meningkat saat Renault dan pemerintah Prancis mengalami kebuntuan terkait kasus Ghosn meski terungkap bahwa dia dibayar puluhan juta dolar dalam bentuk pendapatan tambahan, yang tak diketahui para pemegang saham.
Ghosn didakwa gagal mengungkap lebih dari USD80 juta kompensasi tambahan pada 2010 hingga 2018 yang dia sepakat dibayar kemudian. Direktur Nissan Greg Kelly dan perusahaan Jepang itu pun turut didakwa. Ghosn dan Kelly menyangkal tuduhan bahwa pembayaran itu ilegal atau harus diungkapkan.
Ghosn menyangkal tuduhan pelanggaran kepercayaan atas kerugian investasi pribadi yang dia pindahkan sementara ke Nissan pada 2008. Dia akhirnya bersedia mundur dari Renault dalam beberapa hari terakhir, setelah pemerintah Prancis menyerukan perubahan kepemimpinan dan permintaannya untuk pembebasan bersyarat ditolak oleh pengadilan Jepang.
(wbs)