Dicap Mahal, Banyak Pemilik Mobil Takut Servis ke Bengkel Resmi
A
A
A
BOGOR - Saat membeli sebuah mobil baru, tentu sang pemilik sudah keburu senang bahkan tak sabar untuk segera memakainya. Tapi, perlu diingat membaca Buku Panduan Pemilik Kendaraan itu juga satu hal yang tak boleh dilupakan.
Sebab, menurut Section Head of Service Administration PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Totok Yulianto, masih banyak hal yang belum diketahui pemilik mobil, padahal informasi sudah tertera pada buku panduan tersebut.
"Terbukti ya dari 3000 panggilan perbulan yang masuk ke Halo Suzuki 90 persen hanya bertanya soal informasi, sampai di beberapa call yang telfon itu nanyanya soal posisi dongkrang dimana," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara Fun Creative Gathering Forum Wartawan Otomotif di Bogor.
Lebih lanjut, soal after sales, Totok mengatakan bahwa ia memahami ada ketakutan bagi setiap pemilik mobil Suzuki untuk menggunakan jasa bengkel resmi terkait biaya.
"Konsumen saat mendengar servis di bengkel resmi yang terpikir adalah mahal. Sebenarnya harga itu pertimbangannya reasonable atau tidak. Ternyata di konsumen itu belum tersosialisasikan," imbuhnya.
Selain itu konsumen juga harus bisa berkata tidak, jika memang dirasa tidak perlu dilakukan penggantian. Terkadang bagian yang tidak wajib inilah yang membuat konsumen merasa harga yang terlalu mahal.
"Misalnya, balancing dan spooring di km 10.000 bukan hal yang wajib. Selama unit Suzuki digunakan di permukaan jalan yang normal, semua unit dipastikan masih aman dan nyaman. Ngga dilakukan sekarang toh garansi tetap berlaku," jelasnya
Sedangkan, sampai saat ini baru 1% pelanggan yang melakukan booking service via online. Hampir 50% dari mereka melakukan booking service melalui bengkel
Sebab, menurut Section Head of Service Administration PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Totok Yulianto, masih banyak hal yang belum diketahui pemilik mobil, padahal informasi sudah tertera pada buku panduan tersebut.
"Terbukti ya dari 3000 panggilan perbulan yang masuk ke Halo Suzuki 90 persen hanya bertanya soal informasi, sampai di beberapa call yang telfon itu nanyanya soal posisi dongkrang dimana," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara Fun Creative Gathering Forum Wartawan Otomotif di Bogor.
Lebih lanjut, soal after sales, Totok mengatakan bahwa ia memahami ada ketakutan bagi setiap pemilik mobil Suzuki untuk menggunakan jasa bengkel resmi terkait biaya.
"Konsumen saat mendengar servis di bengkel resmi yang terpikir adalah mahal. Sebenarnya harga itu pertimbangannya reasonable atau tidak. Ternyata di konsumen itu belum tersosialisasikan," imbuhnya.
Selain itu konsumen juga harus bisa berkata tidak, jika memang dirasa tidak perlu dilakukan penggantian. Terkadang bagian yang tidak wajib inilah yang membuat konsumen merasa harga yang terlalu mahal.
"Misalnya, balancing dan spooring di km 10.000 bukan hal yang wajib. Selama unit Suzuki digunakan di permukaan jalan yang normal, semua unit dipastikan masih aman dan nyaman. Ngga dilakukan sekarang toh garansi tetap berlaku," jelasnya
Sedangkan, sampai saat ini baru 1% pelanggan yang melakukan booking service via online. Hampir 50% dari mereka melakukan booking service melalui bengkel
(wbs)