Pemerintah Dan ATPM Dorong Pengemudi Miliki Kualitas Serta Sertifikasi

Jum'at, 04 Oktober 2019 - 20:02 WIB
Pemerintah Dan ATPM Dorong Pengemudi Miliki Kualitas Serta Sertifikasi
Pemerintah Dan ATPM Dorong Pengemudi Miliki Kualitas Serta Sertifikasi
A A A
TANGERANG - Penjualan truk di Indonesia semakin meningkat. Beragam merek tentu saling berlomba agar produknya laku di pasaran. Peningkatan tersebut tentu diiringi dengan kebutuhan jumlah pengemudi. Sayangnya, kuantitas pengemudi di Indonesia dirasa masih kurang.

Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan, penjualan Hino pada 2018 mencapai 40 ribu unit. Artinya, membutuhkan 40 ribu pengemudi juga untuk mengoperasikannya.

Seorang pengemudi tidak boleh sekadar tahu cara berkemudi saja. Tapi harus mempunyai kualitas lebih dari itu.
Untuk meningkatkan kualitas, Hino memberikan pelatihan kepada para pengemudi dari perusahaan yang menggunakan produk mereka.

“Aktivitas ini kita lakukan sebagai filosofi dari Hino yaitu total support kepada costumer. Tidak hanya dari produk saja, tapi dari pengemudinya juga,” kata Santiko, saat ditemui dalam acara seminar di Hino Training Center, Tangerang, Jumat (4/10/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi juga mengatakan hal yang serupa. Menurut dia, saat ini sedikitnya ada 7 juta truk di Indonesia. Tentu membutuhkan serapan tenaga kerja yang banyak pula.

“Pengemudi juga harus berkualitas. Kualitas pengemudi harus punya kemampuan, pengetahuan, attitude,” ujar Budi.

Meski tugas kementeriannya fokus pada keselamatan kendaraan, tapi Budi mengaku sering bekerja sama dengan berbagai Agen Pemegang Merek (APM) untuk meningkatkan mengedukasi pengemudi.

“Dalam RUNK (Rencana Umum Nasional Keselamatan) tanggung jawab untuk membentuk pengemudi yang berkeselamatan kan Polri. Tapi semua harus turun,” tambah Budi.

Budi melanjutkan, pengemudi juga harus mempunyai sertifikasi keahlian untuk membuktikan kompetensi mereka. Saat ini pemerintah tengah mendorong ke arah tersebut. “Sudah dijajaki kerja sama dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Itu kita harapkan menjadi syarat untuk masuk ke perusahaan,” tandasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1084 seconds (0.1#10.140)