Petualangan Outstanding Paradise Honda HR-V to Banyuwangi
A
A
A
BANYUWANGI - Deretan pohon kelapa, kolam renang, pantai berpasir putih, serta laut kebiruan di kejauhan menjadi pemandangan kami sambil menikmati sarapan dan kopi. Agenda hari ini cukup padat. Berkeliling kota Banyuwangi menggunakan Honda HR-V 1.5L E Special Edition.
Kelegaan kabin dan bagasi Honda HR-V 1.5L E Special Edition ternyata benar-benar berguna dalam perjalanan kami ke Banyuwangi kali ini. Pasalnya?
Pagi itu memang Madhina Suryadi baru ingat untuk mengantar papan surfing untuk digunakan oleh temannya berselancar besok di G-Land atau Plengkung. ”Cukup kan papannya?,” tanya Mady, begitu ia biasa disapa. ”Tentu saja cukup. Kabin dan bagasi HR-V sangat lega,” jawab saya sambil tersenyum.
Papan surfing yang kami bawa berjenis short board. Tidak terlalu besar, sih. Tapi tetap panjang. Maka, yang saya lakukan adalah melipat bangku baris kedua dan bangku penumpang depan agar rata. Sehingga papan surfing bisa diletakkan memanjang. Adapun posisi Mady duduk di bangku belakang.
Tapi tenang saja. Bagasi belakang HR-V yang luas dalam kondisi kursi belakang tegak masih tetap lapang untuk menyimpan barang. Inilah asiknya Honda HR-V 1.5L E Special Edition. Cocok untuk kebutuhan kendaraan harian, karena ukurannya tidak terlalu besar. Namun tetap asyik diajak turing ke luar kota karena memiliki ground clearance tinggi. Juga membuat percaya diri dengan lampu LED-nya yang pipih dan stylish.
Untungnya, Hotel Dialoog Banyuwangi letaknya tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Bahkan, hanya beberapa menit dari Pelabuhan Ketapang. Kami lantas bergegas menuju tujuan utama hari itu. Yakni Objek Wisata Bangsring Underwater, yang terletak sekitar 20 kilometer ke utara dari Kota Banyuwangi.
Kenapa memilih Bangsring? Tentu saja karena Mady yang suka sekali olah raga freediving. ”Sudah waktunya ngebasahin insang,” candanya. Kali ini saya yang mengemudi. Hmm… yang paling saya suka dari Honda HR-V 1.5L E Special Edition selain seluruh jok sudah tertutup material kulit hitam elegan, juga setir dan tuas transmisi yang mendapat balutan kulit senada. Terkesan mewah dan lebih nyaman digenggam. Mobil ini tidak hanya ganteng di luar, tapi juga mewah di dalam.
Dalam waktu singkat, kami pun sampai di Bangsring Underwater, objek wisata alam berbasis konservasi terumbu karang itu. Pada 2017 silam, Bangsring Underwater diganjar penghargaan Kalpataru untuk kategori Penyelamat Lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dan itu wajar setelah mengetahui keindahan bawah airnya.
Setelah memarkir mobil, kami lantas menyeberang ke Rumah Apung Bangsring. Rumah terapung di tengah pantai seluas 27 x 7 meter itu menjadi pusat aktivitas di Bangsring. Tidak butuh waktu lama bagi Mady untuk meraih snorkel dan meloncat ke air dan mulai menyelam. Putri Selam Indonesia 2017 itu dengan cepat melesat ke dalam air, seperti sedang menari.
Wajar jika Bangsring Underwater disebut sebagai akuarium raksasa. Airnya jernih, dengan visibilitas lebih dari 10 meter. Ada banyak patung dan terumbu karang yang sengaja di tanam, yang jadi tempat berkumpulnya ikan serta biota laut lainnya.
Setelah puas snorkelling, kami kembali ke Rumah Apung sambil melihat tempat penjinakan ikan hiu yang ditempatkan dalam beberapa keramba berukuran 3×3 meter. Beberapa pengunjung juga tampak memberi makan ikan menggunakan roti.
Tidak terasa, waktu sudah menjelang sore. Kami segera mengemas barang dan kembali ke mobil. Sore itu lantas kami habiskan dengan berkeliling kota Banyuwangi dengan Honda HR-V 1.5L E Special Edition sebelum kembali ke hotel untuk menikmati sunset.
Kelegaan kabin dan bagasi Honda HR-V 1.5L E Special Edition ternyata benar-benar berguna dalam perjalanan kami ke Banyuwangi kali ini. Pasalnya?
Pagi itu memang Madhina Suryadi baru ingat untuk mengantar papan surfing untuk digunakan oleh temannya berselancar besok di G-Land atau Plengkung. ”Cukup kan papannya?,” tanya Mady, begitu ia biasa disapa. ”Tentu saja cukup. Kabin dan bagasi HR-V sangat lega,” jawab saya sambil tersenyum.
Papan surfing yang kami bawa berjenis short board. Tidak terlalu besar, sih. Tapi tetap panjang. Maka, yang saya lakukan adalah melipat bangku baris kedua dan bangku penumpang depan agar rata. Sehingga papan surfing bisa diletakkan memanjang. Adapun posisi Mady duduk di bangku belakang.
Tapi tenang saja. Bagasi belakang HR-V yang luas dalam kondisi kursi belakang tegak masih tetap lapang untuk menyimpan barang. Inilah asiknya Honda HR-V 1.5L E Special Edition. Cocok untuk kebutuhan kendaraan harian, karena ukurannya tidak terlalu besar. Namun tetap asyik diajak turing ke luar kota karena memiliki ground clearance tinggi. Juga membuat percaya diri dengan lampu LED-nya yang pipih dan stylish.
Untungnya, Hotel Dialoog Banyuwangi letaknya tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Bahkan, hanya beberapa menit dari Pelabuhan Ketapang. Kami lantas bergegas menuju tujuan utama hari itu. Yakni Objek Wisata Bangsring Underwater, yang terletak sekitar 20 kilometer ke utara dari Kota Banyuwangi.
Kenapa memilih Bangsring? Tentu saja karena Mady yang suka sekali olah raga freediving. ”Sudah waktunya ngebasahin insang,” candanya. Kali ini saya yang mengemudi. Hmm… yang paling saya suka dari Honda HR-V 1.5L E Special Edition selain seluruh jok sudah tertutup material kulit hitam elegan, juga setir dan tuas transmisi yang mendapat balutan kulit senada. Terkesan mewah dan lebih nyaman digenggam. Mobil ini tidak hanya ganteng di luar, tapi juga mewah di dalam.
Dalam waktu singkat, kami pun sampai di Bangsring Underwater, objek wisata alam berbasis konservasi terumbu karang itu. Pada 2017 silam, Bangsring Underwater diganjar penghargaan Kalpataru untuk kategori Penyelamat Lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dan itu wajar setelah mengetahui keindahan bawah airnya.
Setelah memarkir mobil, kami lantas menyeberang ke Rumah Apung Bangsring. Rumah terapung di tengah pantai seluas 27 x 7 meter itu menjadi pusat aktivitas di Bangsring. Tidak butuh waktu lama bagi Mady untuk meraih snorkel dan meloncat ke air dan mulai menyelam. Putri Selam Indonesia 2017 itu dengan cepat melesat ke dalam air, seperti sedang menari.
Wajar jika Bangsring Underwater disebut sebagai akuarium raksasa. Airnya jernih, dengan visibilitas lebih dari 10 meter. Ada banyak patung dan terumbu karang yang sengaja di tanam, yang jadi tempat berkumpulnya ikan serta biota laut lainnya.
Setelah puas snorkelling, kami kembali ke Rumah Apung sambil melihat tempat penjinakan ikan hiu yang ditempatkan dalam beberapa keramba berukuran 3×3 meter. Beberapa pengunjung juga tampak memberi makan ikan menggunakan roti.
Tidak terasa, waktu sudah menjelang sore. Kami segera mengemas barang dan kembali ke mobil. Sore itu lantas kami habiskan dengan berkeliling kota Banyuwangi dengan Honda HR-V 1.5L E Special Edition sebelum kembali ke hotel untuk menikmati sunset.
(alf)