Mazda Ungkap Misi di Balik Peluncuran Mobil Listrik MX-30
A
A
A
TOKYO - Ajang Tokyo Motor Show (TMS) 2019 menjadi momentum spesial bagi berbagai produsen automotif kelas dunia untuk berlomba-lomba unjuk gigi memamerkan produk andalannya, tidak terkecuali Mazda.
Produsen pabrikan automotif asal Hiroshima Jepang ini telah meluncurkan Mazda MX-30, mobil full bertenaga listrik pada event yang dibuka sejak Rabu 23 Oktober 2019.
Bukan tanpa sebab Mazda meluncurkan MX-30. Bukab pula hannya untuk pamer teknologi. Melalui karyanya, Mazda ingin menyampaikan pesan mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
"Misi kami adalah menjaga bumi tetap indah dan membuat nyaman kehidupan manusia. Kami mencari cara untuk menginspirasi dengan membuat mobil yang memiliki nilai tambah," kata Executive Officer In Charge of R&D Administration, Product Strategy and Tecnical Research Center Mazda Motor Corporation, Hidetoshi Kudo di kantornya, di Shimbashi, Tokyo, Jepang, Kamis (24/10/2019).
Seperti diketahui, mobil listrik atau electric verhicle (EV) Mazda MX-30 digerakan dengan batere 35,5 kwh dengan jarak jelajah sejauh 200 kilometer untuk setiap pengisian.
Penggunaan mobil listrik juga akan mengurangi emisi gas buang yang membahayakan lingkungan. Hal itu menjadi salah satu alasan perlunya mengembangkan mobil ramah lingkungan.
"Kami harus mengurangi emisi karbondioksida, tidak hanya dari mobil di jalan, tapi juga secara komprehensif dengan sudut pandang well to wheel," tandas mantan General Manager Corporate Division Mazda itu.
Pengembangan mobil listrik ini juga bagian dari program jangka panjang Mazda, Suistainable Zoom-Zoom 2030, yakni terus mengembangkan mobil yang memberikan kenyamanan bagi manusia dan lingkungan.
Seperti diketahui, rencananya Mazda MX-30 baru akan mengaspal di Eropa pada 2020. Peluncuran MX-30 juga selaras dengan kebijakan negara-negara di Eropa yang mereduksi emisi kendaraan hingga 95 g/kilometer pada tahun depan.
Produsen pabrikan automotif asal Hiroshima Jepang ini telah meluncurkan Mazda MX-30, mobil full bertenaga listrik pada event yang dibuka sejak Rabu 23 Oktober 2019.
Bukan tanpa sebab Mazda meluncurkan MX-30. Bukab pula hannya untuk pamer teknologi. Melalui karyanya, Mazda ingin menyampaikan pesan mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
"Misi kami adalah menjaga bumi tetap indah dan membuat nyaman kehidupan manusia. Kami mencari cara untuk menginspirasi dengan membuat mobil yang memiliki nilai tambah," kata Executive Officer In Charge of R&D Administration, Product Strategy and Tecnical Research Center Mazda Motor Corporation, Hidetoshi Kudo di kantornya, di Shimbashi, Tokyo, Jepang, Kamis (24/10/2019).
Seperti diketahui, mobil listrik atau electric verhicle (EV) Mazda MX-30 digerakan dengan batere 35,5 kwh dengan jarak jelajah sejauh 200 kilometer untuk setiap pengisian.
Penggunaan mobil listrik juga akan mengurangi emisi gas buang yang membahayakan lingkungan. Hal itu menjadi salah satu alasan perlunya mengembangkan mobil ramah lingkungan.
"Kami harus mengurangi emisi karbondioksida, tidak hanya dari mobil di jalan, tapi juga secara komprehensif dengan sudut pandang well to wheel," tandas mantan General Manager Corporate Division Mazda itu.
Pengembangan mobil listrik ini juga bagian dari program jangka panjang Mazda, Suistainable Zoom-Zoom 2030, yakni terus mengembangkan mobil yang memberikan kenyamanan bagi manusia dan lingkungan.
Seperti diketahui, rencananya Mazda MX-30 baru akan mengaspal di Eropa pada 2020. Peluncuran MX-30 juga selaras dengan kebijakan negara-negara di Eropa yang mereduksi emisi kendaraan hingga 95 g/kilometer pada tahun depan.
(wbs)