PAHAMI Bulatkan Tekad Masuk ke Pasar Digital Tahun Depan
PAHAMI Bulatkan Tekad Masuk ke Pasar Digital Tahun Depan
A
A
A
Perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI), telah menetapkan target yang akan mereka capai untuk tahun depan. Hal ini sejalan dengan perayaan hari jadi PAHAMI yang ke-3, di mana asosiasi tersebut salah satunya ingin memasuki pasar digital dengan membangun ekosistem mereka lewat paltform penjualan secara online. Dijelaskan oleh Founder PAHAMI, Irwan Kusuma, hal itu adalah sebuah keinginan yang ingin dicapai oleh PAHAMI dalam beberapa waktu yang akan datang.
“Kita sekarang menuju tahun 2020, menghadapi tantangan ekonomi yang menurut saya luar biasa ya. Jadi kalau kita bisa membangun satu sistem dan satu program marketing secara online yang baik, jadi kita berubah dari tradisional menjadi digital artinya mereka pesan baramg dan kita bisa pasang di rumag atau di kantor,” ujar Irwan Kusuma dalam perayaan 3 Tahun PAHAMI di Jakarta (15/11).
Untuk memuluskan strategi marketing tersebut, pria yang akrab disapa Koh Abay ini, ikut menggandeng salah satu marketplace terbesar di Indonesia. Hal ini juga merupakan benefit untuk setiap anggotanya. Terkait pemasangan yang akan dihadapi oleh konsumen, ketika mereka telah melakukan transaksi dan barang sudah sampai, maka pihak dari produk tersebut yang akan menjemput bola.
Dalam artian, mereka akan mengirimkan teknisi untuk perihal pemasangan. Sehingga konsumen tidak dipusingkan untuk memasang produk seorang diri. “Untuk pemasangan, kita ambil contoh konsumen beli produk audio Venom. Setelah dia beli dan barang sampai rumah, saya akan perintahkan teknisi yang terdekat dengan domisili konsumen untuk melakukan instalasi. Jadi, konsumen tetap tidak direpotkan untuk pemasangan produk tersebut,” tambah Koh Abay.
Pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS), PAHAMI telah melakukan beberapa terobosan. Salah satunya adalah mengalokasikan semua komponen aftermarket yang berada di bawah naungan PAHAMI, menempati area yang telah disiapkan. Sehingga bagi pengunjung pameran tidak lahi berkeliling seluruh hall, cukup dengan adanya PAHAMI VILLAGE, konsumen bisa berburu produk dengan mudah.
Perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI), telah menetapkan target yang akan mereka capai untuk tahun depan. Hal ini sejalan dengan perayaan hari jadi PAHAMI yang ke-3, di mana asosiasi tersebut salah satunya ingin memasuki pasar digital dengan membangun ekosistem mereka lewat paltform penjualan secara online. Dijelaskan oleh Founder PAHAMI, Irwan Kusuma, hal itu adalah sebuah keinginan yang ingin dicapai oleh PAHAMI dalam beberapa waktu yang akan datang.
“Kita sekarang menuju tahun 2020, menghadapi tantangan ekonomi yang menurut saya luar biasa ya. Jadi kalau kita bisa membangun satu sistem dan satu program marketing secara online yang baik, jadi kita berubah dari tradisional menjadi digital artinya mereka pesan baramg dan kita bisa pasang di rumag atau di kantor,” ujar Irwan Kusuma dalam perayaan 3 Tahun PAHAMI di Jakarta (15/11).
Untuk memuluskan strategi marketing tersebut, pria yang akrab disapa Koh Abay ini, ikut menggandeng salah satu marketplace terbesar di Indonesia. Hal ini juga merupakan benefit untuk setiap anggotanya. Terkait pemasangan yang akan dihadapi oleh konsumen, ketika mereka telah melakukan transaksi dan barang sudah sampai, maka pihak dari produk tersebut yang akan menjemput bola.
Dalam artian, mereka akan mengirimkan teknisi untuk perihal pemasangan. Sehingga konsumen tidak dipusingkan untuk memasang produk seorang diri. “Untuk pemasangan, kita ambil contoh konsumen beli produk audio Venom. Setelah dia beli dan barang sampai rumah, saya akan perintahkan teknisi yang terdekat dengan domisili konsumen untuk melakukan instalasi. Jadi, konsumen tetap tidak direpotkan untuk pemasangan produk tersebut,” tambah Koh Abay.
Pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS), PAHAMI telah melakukan beberapa terobosan. Salah satunya adalah mengalokasikan semua komponen aftermarket yang berada di bawah naungan PAHAMI, menempati area yang telah disiapkan. Sehingga bagi pengunjung pameran tidak lahi berkeliling seluruh hall, cukup dengan adanya PAHAMI VILLAGE, konsumen bisa berburu produk dengan mudah.
“Kita sekarang menuju tahun 2020, menghadapi tantangan ekonomi yang menurut saya luar biasa ya. Jadi kalau kita bisa membangun satu sistem dan satu program marketing secara online yang baik, jadi kita berubah dari tradisional menjadi digital artinya mereka pesan baramg dan kita bisa pasang di rumag atau di kantor,” ujar Irwan Kusuma dalam perayaan 3 Tahun PAHAMI di Jakarta (15/11).
Untuk memuluskan strategi marketing tersebut, pria yang akrab disapa Koh Abay ini, ikut menggandeng salah satu marketplace terbesar di Indonesia. Hal ini juga merupakan benefit untuk setiap anggotanya. Terkait pemasangan yang akan dihadapi oleh konsumen, ketika mereka telah melakukan transaksi dan barang sudah sampai, maka pihak dari produk tersebut yang akan menjemput bola.
Dalam artian, mereka akan mengirimkan teknisi untuk perihal pemasangan. Sehingga konsumen tidak dipusingkan untuk memasang produk seorang diri. “Untuk pemasangan, kita ambil contoh konsumen beli produk audio Venom. Setelah dia beli dan barang sampai rumah, saya akan perintahkan teknisi yang terdekat dengan domisili konsumen untuk melakukan instalasi. Jadi, konsumen tetap tidak direpotkan untuk pemasangan produk tersebut,” tambah Koh Abay.
Pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS), PAHAMI telah melakukan beberapa terobosan. Salah satunya adalah mengalokasikan semua komponen aftermarket yang berada di bawah naungan PAHAMI, menempati area yang telah disiapkan. Sehingga bagi pengunjung pameran tidak lahi berkeliling seluruh hall, cukup dengan adanya PAHAMI VILLAGE, konsumen bisa berburu produk dengan mudah.
Perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI), telah menetapkan target yang akan mereka capai untuk tahun depan. Hal ini sejalan dengan perayaan hari jadi PAHAMI yang ke-3, di mana asosiasi tersebut salah satunya ingin memasuki pasar digital dengan membangun ekosistem mereka lewat paltform penjualan secara online. Dijelaskan oleh Founder PAHAMI, Irwan Kusuma, hal itu adalah sebuah keinginan yang ingin dicapai oleh PAHAMI dalam beberapa waktu yang akan datang.
“Kita sekarang menuju tahun 2020, menghadapi tantangan ekonomi yang menurut saya luar biasa ya. Jadi kalau kita bisa membangun satu sistem dan satu program marketing secara online yang baik, jadi kita berubah dari tradisional menjadi digital artinya mereka pesan baramg dan kita bisa pasang di rumag atau di kantor,” ujar Irwan Kusuma dalam perayaan 3 Tahun PAHAMI di Jakarta (15/11).
Untuk memuluskan strategi marketing tersebut, pria yang akrab disapa Koh Abay ini, ikut menggandeng salah satu marketplace terbesar di Indonesia. Hal ini juga merupakan benefit untuk setiap anggotanya. Terkait pemasangan yang akan dihadapi oleh konsumen, ketika mereka telah melakukan transaksi dan barang sudah sampai, maka pihak dari produk tersebut yang akan menjemput bola.
Dalam artian, mereka akan mengirimkan teknisi untuk perihal pemasangan. Sehingga konsumen tidak dipusingkan untuk memasang produk seorang diri. “Untuk pemasangan, kita ambil contoh konsumen beli produk audio Venom. Setelah dia beli dan barang sampai rumah, saya akan perintahkan teknisi yang terdekat dengan domisili konsumen untuk melakukan instalasi. Jadi, konsumen tetap tidak direpotkan untuk pemasangan produk tersebut,” tambah Koh Abay.
Pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS), PAHAMI telah melakukan beberapa terobosan. Salah satunya adalah mengalokasikan semua komponen aftermarket yang berada di bawah naungan PAHAMI, menempati area yang telah disiapkan. Sehingga bagi pengunjung pameran tidak lahi berkeliling seluruh hall, cukup dengan adanya PAHAMI VILLAGE, konsumen bisa berburu produk dengan mudah.
(don)
Explore More