Harley-Davidson, Nestapa sang Legenda Amerika

Kamis, 05 Maret 2020 - 12:15 WIB
Harley-Davidson, Nestapa...
Harley-Davidson, Nestapa sang Legenda Amerika
A A A
HARLEY-DAVIDSON semakin terpuruk di tengah penjualan yang terus menurun. Baru-baru ini, nestapa mereka semakin bertambah ketika CEO Harley-Davidson Matt Levatich memutuskan mundur karena tidak sanggup membuat nama legenda Amerika itu harum kembali.

Tanggal 4 Februari 2015 menjadi momen istimewa bagi Matt Levatich. Pria yang sudah malang-melintang di Harley-Davidson sejak 1994 itu akhirnya mencapai posisi tertinggi di Harley-Davidson karena ditunjuk sebagai President & CEO Harley-Davidson.

Matt Levatich memang bak pejabat karier di Harley-Davidson. Dia memulai kariernya dari bawah sebagai direktur marketing, kemudian perlahan-lahan menanjak hingga akhirnya menjadi orang nomor satu di Harley-Davidson. Berbekal perjalanan panjang itulah, MattLevatich begitu optimistis dapat mengharumkan kembali nama Harley-Davidson yang memang mengalami penurunan penjualan.

“Saat melihat ke depan, kami percaya akan ada banyak kesempatan buat kami untuk membangun kekuatan lagi. Harley-Davidson adalah salah satu merek dunia yang sangat kuat dan ikonik. Kami akan menyiapkan strategi guna membuat sebuah produk yang tidak akan tersaingi. Kami akan mampu membangkitkan potensi penuh sebagai perusahaan global yang prestisius,” ujar Matt Levatich saat ditunjuk sebagai President & CEO Harley-Davidson.

Lima tahun berselang, optimisme Matt Levatich justru tinggal kenangan. Tiba-tiba saja dilaporkan bahwa Matt Levatich meletakkan jabatannya sebagai orang paling kuat di Harley-Davidson. Dia memutuskan mundur setelah perusahaan yang dipimpinnya gagal mencatatkan pertumbuhan penjualan dalam lima tahun terakhir.

Bukan itu saja, sepanjang 2019 penjualan Harley tercatat sebagai yang terendah dalam 16 tahun ke belakang. Harga saham mereka pun turun 42% dalam waktu 12 bulan. Salah satu penyebab terus turunnya penjualan Harley ditengarai karena kebijakan perang dagang yang ditetapkan Presiden Donald Trump. Di samping itu, Harley juga terus kehilangan penggemar.

Bloomberg menyebut, para penggemar Harley kini sudah bertambah tua. Mereka tidak lagi membeli produk Harley karena usia yang tidak lagi memungkinkan. Di sisi lain, pabrikan motor gede (moge) yang sudah berdiri sejak 1903 itu gagal mendapatkan konsumen baru dari generasi muda. Motor Harley yang besar, berat, mahal, dan punya tipikal dipakai touring tidakcocok dengan generasi milenial dan Z.

“Harley tidak punya daya saing dengan motor yang lebih bisa dijangkau dan lebih ringan. Sementara motor berat seperti yang dipakai Marlo Brando dalam film The Wild One sudah tidak tren lagi,” ucap David MacGregor, analis Long Bow Research.

Harley-Davidson mencoba beradaptasi dengan merilis motor yang lebih ramping dan bisa digunakan untuk beragam keperluan. Beberapa model baru sudah dikeluarkan demi menarik pembeli baru. Namun, sejauh ini upaya tersebut tidak memberi efek yang diinginkan.

“Mereka sudah mengalaminya. Mereka sudah kehilangan. Mereka berhasil mendapatkannya, tapi kemudian kehilangan lagi. Saat orang-orang bertambah tua, mereka (Harley) tidak punya pengganti sebagai pembeli. Milenial lebih memilih menaiki skuter listrik dibanding Harley Davidson,” ucap Ken Harris dari Cadent Consulting Group, sebuah konsultan pemasaran dan penjualan di Chicago. (Wahyu Sibarani)
(ysw)
Berita Terkait
Harley-Davidson Bercorak...
Harley-Davidson Bercorak Batik Tebar Pesona di MBE 2023
650 Bikers Harley-Davidson...
650 Bikers Harley-Davidson Antusias Berlaga di Ajang Drag Race
Motor Listrik HD Akan...
Motor Listrik HD Akan Kawal KTT COP26 di Skotlandia, Ini Kelebihannya
QJ Motor asal China...
QJ Motor asal China Pamerkan Konsep Harley-Davidson Sportster Versi Murah
Ratusan Bikers Harley-Davidson...
Ratusan Bikers Harley-Davidson Awali Tahun 2024 dengan Touring
157 Harley-Davidson...
157 Harley-Davidson Ikuti Touring Sepanjang 1.000 Km
Berita Terkini
Seragam Baru Teknisi...
Seragam Baru Teknisi Suzuki: Bukan Sekadar Ganti Baju, Tapi Revolusi Layanan Purna Jual!
10 jam yang lalu
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
13 jam yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
14 jam yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
1 hari yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
1 hari yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
1 hari yang lalu
Infografis
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved