Honda tak masalah ubah nozzle Brio Satya
A
A
A
Sindonews.com - Mobil LCGC (low cost green car) masih menarik minat konsumen di Indonesia. Buktinya, Honda dengan Brio Satya-nya kewalahan memenuhi permintaan. Mereka terhambat masalah produksi, karena sempat memfokuskan pada Mobilio. Tapi, pada April 2014 produksi Brio sudah berangsur normal.
Di balik gencarnya menangani masalah suplai, muncul wacana mengubah volume corong pengisian BBM pada Brio Satya. Hal ini berdasarkan imbauan pemerintah agar pabrikan mobil murah LCGC segera mengubah volume corong pengisian BBM (nozzle).
Imbauan perubahan ini bertujuan agar pemilik mobil tidak bisa lagi mengisi BBM subsidi. Meski baru wacana, pihak produsen tidak keberatan. Produsen diberi waktu 3 hingga 6 bulan untuk memutuskan rencana ini. Detail perubahanpun masih digodok.
"Kita tidak ada masalah tentang rencana tersebut. Lagi pula saat ini tidak semua pom bensin mempunyai bentuk leher kran pengisian BBM yang seragam. Yang jelas perubahan ini akan mengubah ongkos produksi secara keseluruhan," ungkap Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy di Tangerang (6/5/2014).
Jonfis mengatakan, bila kebijakan ini dilakukan pasti akan mengalami perubahan komponen dan berpengaruh pada ongkos produksi secara keseluruhan. Pihaknya siap kapan saja mengikuti peraturan tersebut.
Dia menambahkan bagi mobil Brio Satya yang sudah diproduksi dan sampai ke tangan konsumen tidak ada masalah dan tak ada perubahan. Bila dipaksakan akan mengalami risiko karena berhubungan dengan tangki BBM.
Di balik gencarnya menangani masalah suplai, muncul wacana mengubah volume corong pengisian BBM pada Brio Satya. Hal ini berdasarkan imbauan pemerintah agar pabrikan mobil murah LCGC segera mengubah volume corong pengisian BBM (nozzle).
Imbauan perubahan ini bertujuan agar pemilik mobil tidak bisa lagi mengisi BBM subsidi. Meski baru wacana, pihak produsen tidak keberatan. Produsen diberi waktu 3 hingga 6 bulan untuk memutuskan rencana ini. Detail perubahanpun masih digodok.
"Kita tidak ada masalah tentang rencana tersebut. Lagi pula saat ini tidak semua pom bensin mempunyai bentuk leher kran pengisian BBM yang seragam. Yang jelas perubahan ini akan mengubah ongkos produksi secara keseluruhan," ungkap Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy di Tangerang (6/5/2014).
Jonfis mengatakan, bila kebijakan ini dilakukan pasti akan mengalami perubahan komponen dan berpengaruh pada ongkos produksi secara keseluruhan. Pihaknya siap kapan saja mengikuti peraturan tersebut.
Dia menambahkan bagi mobil Brio Satya yang sudah diproduksi dan sampai ke tangan konsumen tidak ada masalah dan tak ada perubahan. Bila dipaksakan akan mengalami risiko karena berhubungan dengan tangki BBM.
(dol)