Tesla Motors Akan Berbagi Seluruh Paten Dengan Merek lain
A
A
A
CALIFORNIA - CEO Tesla Motors, Elon Musk mengumumkan akan berbagi seluruh portofolio paten dengan rival mereka. Pengumuman ini hanya berselang beberapa hari setelah Musk menyatakan tidak keberatan berbagi teknologi supercharger bersama merek lain.
Langkah Tesla berbagi hak paten untuk mendukung semangat gerakan open source demi kepentingan kemajuan teknologi kendaraan listrik, dikutip dari Leftlanenews, Jumat (11/6/2014).
(Baca juga: Tesla Rela Teknologi Supercharger Diadopsi Merek Lain)
Keputusan tersebut berlawanan dengan strategi pabrikan pada umumnya, yang mengedepankan paten kekayaan intelektual dalam industri teknologi lebih luas. "Tesla Motors diciptakan untuk mempercepat munculnya transportasi yang berkelanjutan," kata Musk.
"Jika kami menciptakan kendaraan listrik yang menarik, tapi kemudian hanya diam lewat kekayaan intelektual untuk menghambat orang lain, maka kami bertindak dalam cara yang bertentangan dengan tujuan itu," terang Musk.
PihakTesla berpendapat, bahwa paten mungkin telah melayani tujuan awal perusahaan. Namun kini terlalu sering digunakan untuk melumpuhkan kemajuan industri, menciptakan kubu di perusahaan raksasa, serta menjadi kantong uang bagi firma hukum daripada penemu sebenarnya.
Kendati demikian, Tesla awalnya merasa terdorong membuat hak paten guna mencegah manufaktur lain menyalin teknologi startup Tesla. Pabrikan AS ini, merasa terancam dengan sumber daya penjualan manufaktur besar yang dapat menghancurkan pendatang baru.
"Kepemimpinan Teknologi tidak didefinisikan oleh hak paten. Melainkan kemampuan perusahaan menarik dan memotivasi insinyur paling berbakat di dunia."Kami percaya bahwa menerapkan filosofi open source untuk paten kami akan memperkuat daripada mengurangi posisi Tesla dalam hal ini," tutup Musk menyimpulkan.
Langkah Tesla berbagi hak paten untuk mendukung semangat gerakan open source demi kepentingan kemajuan teknologi kendaraan listrik, dikutip dari Leftlanenews, Jumat (11/6/2014).
(Baca juga: Tesla Rela Teknologi Supercharger Diadopsi Merek Lain)
Keputusan tersebut berlawanan dengan strategi pabrikan pada umumnya, yang mengedepankan paten kekayaan intelektual dalam industri teknologi lebih luas. "Tesla Motors diciptakan untuk mempercepat munculnya transportasi yang berkelanjutan," kata Musk.
"Jika kami menciptakan kendaraan listrik yang menarik, tapi kemudian hanya diam lewat kekayaan intelektual untuk menghambat orang lain, maka kami bertindak dalam cara yang bertentangan dengan tujuan itu," terang Musk.
PihakTesla berpendapat, bahwa paten mungkin telah melayani tujuan awal perusahaan. Namun kini terlalu sering digunakan untuk melumpuhkan kemajuan industri, menciptakan kubu di perusahaan raksasa, serta menjadi kantong uang bagi firma hukum daripada penemu sebenarnya.
Kendati demikian, Tesla awalnya merasa terdorong membuat hak paten guna mencegah manufaktur lain menyalin teknologi startup Tesla. Pabrikan AS ini, merasa terancam dengan sumber daya penjualan manufaktur besar yang dapat menghancurkan pendatang baru.
"Kepemimpinan Teknologi tidak didefinisikan oleh hak paten. Melainkan kemampuan perusahaan menarik dan memotivasi insinyur paling berbakat di dunia."Kami percaya bahwa menerapkan filosofi open source untuk paten kami akan memperkuat daripada mengurangi posisi Tesla dalam hal ini," tutup Musk menyimpulkan.
(dol)