Nissan Masuk Lima Besar di Top Global Green Brands 2014
![Nissan Masuk Lima Besar...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/06/30/120/878414/2G8d8BV84L.jpg)
Nissan Masuk Lima Besar di Top Global Green Brands 2014
A
A
A
YOKOHAMA - Peringkat Nissan kembali naik sebagai greenest brands di dunia. Nissan memperbaiki posisinya menjadi peringkat ke-empat yang sebelumnya kelima pada laporan tahunan Best Global Green Brands Interbrand.
Hasil survey mengukuhkan Nissan sebagai pemimpin kendaraan elektrik, rencana pembangunan infrastruktur EV yang ambisius dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah. Laporan peringkat green brand didasarkan pada praktek-praktek perusahaan yang berwawasan lingkungan dan persepsi pelanggan pada penerapan eco-friendly dan dampaknya terhadap lingkungan.
“Pelanggan akan membeli produk dari sebuah brand berulang kali karena mereka mempercayai dan meyakini pengorganisasian perusahaan tersebut,” ucap Roel De Vries, Nissan Corporate Vice President responsible for Global Marketing and Communications, dalam keterangan tertulisnya untuk Sindonews, Senin (30/6/2014).
“Sebagai Green Global Brands terbaik merefleksikan bahwa segala yang kami lakukan adalah untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih indah. Pengukuhkan kami menjadi satu yang terbaik membuktikan bahwa kami berada pada jalur yang tepat.”
Nissan LEAF meraih penjualan terbaik sepanjang sejarah sebagai electric vehichle, terjual lebih dari 120.000 unit sejak diluncurkan. Jumlah ini hampir mencapai 50% market share EV secara global tahun 2013.
Setelah mendominasi pasar EV, Nissan kemudian meluncurkan electric vehichle-nya yang kedua, kendaraan komersil e-NV200. Dibandingkan dengan kendaraan komersil yang menggunakan internal combustion engines, e-NV200 dapat menekan biaya operasional sebagai sebuah kendaraan zero-emission yang dapat menjadi alternatif untuk perusahaan kargo dan taksi.
Nissan terus bekerja dengan optimal dalam membangun infrastruktur guna mempercepat pengembangan teknologi EV. Nissan berkomitmen untuk membangun recharging devices di berbagai kota di Amerika Serikat menjadi tiga kali lipat dalam 18 bulan kedepan.
Di Jepang, sudah dibangun lebih dari 6.000 recharging devices untuk publik, dan Nissan bekerjasama dengan perusahaan di sektor tersebut untuk mempercepat pembangunan recharging devices yang lebih banyak lagi. Di Eropa, 1.100 quick chargers telah selesai dibangun.
Di Bhutan, Nissan bekerjasama dengan pemerintahan setempat untuk mengkonfersi sebagian besar kendaraan menjadi kendaraan yang beroprasi 100 persen secara elektrik. Nissan LEAF tercatat sebagai kendaraan pilihan pemerintah Bhutan dan perusahaan taksi di Thimphu, Ibu Kota Bhutan.
Hasil survey mengukuhkan Nissan sebagai pemimpin kendaraan elektrik, rencana pembangunan infrastruktur EV yang ambisius dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan pemerintah. Laporan peringkat green brand didasarkan pada praktek-praktek perusahaan yang berwawasan lingkungan dan persepsi pelanggan pada penerapan eco-friendly dan dampaknya terhadap lingkungan.
“Pelanggan akan membeli produk dari sebuah brand berulang kali karena mereka mempercayai dan meyakini pengorganisasian perusahaan tersebut,” ucap Roel De Vries, Nissan Corporate Vice President responsible for Global Marketing and Communications, dalam keterangan tertulisnya untuk Sindonews, Senin (30/6/2014).
“Sebagai Green Global Brands terbaik merefleksikan bahwa segala yang kami lakukan adalah untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih indah. Pengukuhkan kami menjadi satu yang terbaik membuktikan bahwa kami berada pada jalur yang tepat.”
Nissan LEAF meraih penjualan terbaik sepanjang sejarah sebagai electric vehichle, terjual lebih dari 120.000 unit sejak diluncurkan. Jumlah ini hampir mencapai 50% market share EV secara global tahun 2013.
Setelah mendominasi pasar EV, Nissan kemudian meluncurkan electric vehichle-nya yang kedua, kendaraan komersil e-NV200. Dibandingkan dengan kendaraan komersil yang menggunakan internal combustion engines, e-NV200 dapat menekan biaya operasional sebagai sebuah kendaraan zero-emission yang dapat menjadi alternatif untuk perusahaan kargo dan taksi.
Nissan terus bekerja dengan optimal dalam membangun infrastruktur guna mempercepat pengembangan teknologi EV. Nissan berkomitmen untuk membangun recharging devices di berbagai kota di Amerika Serikat menjadi tiga kali lipat dalam 18 bulan kedepan.
Di Jepang, sudah dibangun lebih dari 6.000 recharging devices untuk publik, dan Nissan bekerjasama dengan perusahaan di sektor tersebut untuk mempercepat pembangunan recharging devices yang lebih banyak lagi. Di Eropa, 1.100 quick chargers telah selesai dibangun.
Di Bhutan, Nissan bekerjasama dengan pemerintahan setempat untuk mengkonfersi sebagian besar kendaraan menjadi kendaraan yang beroprasi 100 persen secara elektrik. Nissan LEAF tercatat sebagai kendaraan pilihan pemerintah Bhutan dan perusahaan taksi di Thimphu, Ibu Kota Bhutan.
(dol)