Edan, Setengah Tahun Dealer Kuba Hanya Jual 50 Mobil
A
A
A
HAVANA - Dealer di Kuba hanya mampu menjual 50 mobil dan empat sepeda motor dalam semester pertama 2014. Fakta 'menyedihkan" setelah pemerintah menghapus larangan pembelian mobil sejak diberlakukan 50 tahun lalu.
Namun setelah larangan sirna harga mobil begitu tinggi, membuat orang tidak mampu membelinya. Padahal frustrasi masyarakat mulai menghilang sejak aturan baru tersebut diberlakukan pada Januari 2014.
Dilansir dari Autonews, Rabu (2/7/2014) bagaimana tidak, pemerintah Kuba memberlakukan kebijakan menaikkan harga mobil sampai 400 persen bahkan lebih, terutama untuk model sedan sport Eropa.
Sanggahan pihak pemerintah, 75% hasil penjualan mobil baru itu nantinya akan dipakai untuk perbaikan sarana transportasi publik. Tapi situs resmi Cubadebate melaporkan penjualan di 11 dealer nasional hanya USD1,28 juta dalam enam bulan pertama 2014.
Disisi lain, sebagian besar penjualan tahun ini lebih banyak mobil bekas dibanding mobil baru. Lantaran harga mobil bekas rata-rata per unit sekitar USD23.759 dollar atau senilai Rp283 juta.
Harga tersebut tentu jauh dibawah harga mobil baru yang tidak terjangkau. Di dealer Peugeot Havana misalnya, model hatchback Peugeot 206 rakitan 2013 dijual USD91.000 atau hampir RP1 miliar. Sedangkan Peugeot 508, dibanderol USD262.000 atau sama dengan Rp3,1 miliar.
Harga tersebut berkali-kali lipat dari harga mobil asli yang dijual di Eropa atau malah di Indonesia. Jelas, Kemudian harga selangit memicu protes, apalagi penghasilan sebagian besar pegawai negeri di Kuba hanya USD20 atau Rp280 ribu per bulan.
Hingga kini Kuba merupakan salah satu negara yang masih menjalankan sistem komunisme kekat. Meski secara perlahan melonggarkan aturan untuk warganya sejak 2011. Saat itu, Kuba mulai mengizinkan warga membeli dan menjual mobil bekas satu sama lain. Dimana sebelumnya hanya membolehkan menjual beli mobil diatas tahun 1959.
Namun setelah larangan sirna harga mobil begitu tinggi, membuat orang tidak mampu membelinya. Padahal frustrasi masyarakat mulai menghilang sejak aturan baru tersebut diberlakukan pada Januari 2014.
Dilansir dari Autonews, Rabu (2/7/2014) bagaimana tidak, pemerintah Kuba memberlakukan kebijakan menaikkan harga mobil sampai 400 persen bahkan lebih, terutama untuk model sedan sport Eropa.
Sanggahan pihak pemerintah, 75% hasil penjualan mobil baru itu nantinya akan dipakai untuk perbaikan sarana transportasi publik. Tapi situs resmi Cubadebate melaporkan penjualan di 11 dealer nasional hanya USD1,28 juta dalam enam bulan pertama 2014.
Disisi lain, sebagian besar penjualan tahun ini lebih banyak mobil bekas dibanding mobil baru. Lantaran harga mobil bekas rata-rata per unit sekitar USD23.759 dollar atau senilai Rp283 juta.
Harga tersebut tentu jauh dibawah harga mobil baru yang tidak terjangkau. Di dealer Peugeot Havana misalnya, model hatchback Peugeot 206 rakitan 2013 dijual USD91.000 atau hampir RP1 miliar. Sedangkan Peugeot 508, dibanderol USD262.000 atau sama dengan Rp3,1 miliar.
Harga tersebut berkali-kali lipat dari harga mobil asli yang dijual di Eropa atau malah di Indonesia. Jelas, Kemudian harga selangit memicu protes, apalagi penghasilan sebagian besar pegawai negeri di Kuba hanya USD20 atau Rp280 ribu per bulan.
Hingga kini Kuba merupakan salah satu negara yang masih menjalankan sistem komunisme kekat. Meski secara perlahan melonggarkan aturan untuk warganya sejak 2011. Saat itu, Kuba mulai mengizinkan warga membeli dan menjual mobil bekas satu sama lain. Dimana sebelumnya hanya membolehkan menjual beli mobil diatas tahun 1959.
(dol)