Rubel Melemah, Nissan Justru Tingkatkan Produksi Lokal
A
A
A
MOSKOW - Jatuhnya nilai mata uang Rubel, justru mendorong Nissan membangun model yang laris secara lokal.
Setelah Inggris, Rusia adalah salah satu pasar terbesar Qashqai. Di segmen crossover, Nissan menduduki penjualan nomor dua. Hingga akhir November 2014, Nissan berhasil menjual 27.323 Qashqai, 22.251 X-Trail dan 42.220 sedan Almeras.
Pada 2016 mendatang, 90% merek Nissan yang dijual di Rusia akan dibangun secara lokal. Selain dua model tersebut, Nissan juga akan membangun SUV Murano, Pathfinder dan sedan menengah Teana.
Rusia merupakan salah satu pasar yang potensial. Nissan akan mulai memproduksi SUV X-Trail dan Qashqai tahun depan. Keduanya akan dibangun di pabrik St. Petersburg, sebagai bagian dari investasi 167 juta euro atau sekitar Rp2,62 triliun yang kini berkapasitas 100 unit per tahun.
Head Manufacturing Nissan Europe Colin Lawther mengatakan, melemahnya Rubel menyebabkan banyak perusahaan berpikir keras jika ingin mengimpor mobil ke Rusia. Meski Nissan masih mendapat keuntungan dari penjualan Qashqai.
"Rubel sangat gila untuk saat ini. Melampaui harapan semua orang," tambah Lawther yang dilansir dari Autonews Europe Senin, (15/12/2014).
Setelah Inggris, Rusia adalah salah satu pasar terbesar Qashqai. Di segmen crossover, Nissan menduduki penjualan nomor dua. Hingga akhir November 2014, Nissan berhasil menjual 27.323 Qashqai, 22.251 X-Trail dan 42.220 sedan Almeras.
Pada 2016 mendatang, 90% merek Nissan yang dijual di Rusia akan dibangun secara lokal. Selain dua model tersebut, Nissan juga akan membangun SUV Murano, Pathfinder dan sedan menengah Teana.
Rusia merupakan salah satu pasar yang potensial. Nissan akan mulai memproduksi SUV X-Trail dan Qashqai tahun depan. Keduanya akan dibangun di pabrik St. Petersburg, sebagai bagian dari investasi 167 juta euro atau sekitar Rp2,62 triliun yang kini berkapasitas 100 unit per tahun.
Head Manufacturing Nissan Europe Colin Lawther mengatakan, melemahnya Rubel menyebabkan banyak perusahaan berpikir keras jika ingin mengimpor mobil ke Rusia. Meski Nissan masih mendapat keuntungan dari penjualan Qashqai.
"Rubel sangat gila untuk saat ini. Melampaui harapan semua orang," tambah Lawther yang dilansir dari Autonews Europe Senin, (15/12/2014).
(dyt)