Toyota Dukung Pengembangan Insinyur Lokal
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Toyota & Astra (YTA) bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menggelar kuliah umum. Tema kali ini adalah “Menuju Insinyur Berkualitas Dunia” bertempat di kampus UGM – Yogyakarta.
Pada kesempatan yang sama, juga diserahkan secara simbolis beasiswa kepada perwakilan mahasiswa UGM. Kuliah Umum diisi oleh Direktur Korporat dan Hubungan Eksternal PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Ir.I Made Dana Tangkas, dan perwakilan PII.
“Perkembangan integrasi ekonomi global dan regional membuat Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dituntut memiliki kemampuan yang tinggi agar bisa bersaing dengan SDM di luar Indonesia. SDM yang handal kemudian akan mendukung Indonesia untuk tampil sebagai negara produsen yang diperhitungkan di dunia, dan tidak lagi hanya dikenal sebagai pasar terbesar,” ujar Made Dana.
Made Dana mengakui, pada dunia industri saat ini tidak terkecuali di sektor otomotif terjadi kesenjangan yang besar antara jumlah dan kualitas para lulusan universitas dengan kebutuhan akan tenaga-tenaga yang terampil dan kompeten, terutama di bidang engineering.
Situasi ini sangat tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, potensi masuknya SDM dari negara lain akan membesar. “Jadi kita benar-benar harus totalitas untuk meningkatkan jumlah maupun kualitas para insinyur lokal ini,” kata Made.
Berbagai langkah telah dilakukan Toyota Indonesia, baik PT TMMIN maupun PT Toyota Astra Motor (TAM) melalui YTA,untuk mendukung pembangunan SDM Indonesia seperti penyaluran beasiswa, peningkatan peralatan praktek mulai untuk sekolah keterampilan sampai perguruan tinggi.
Dalam keterangan tertulinya pada Sindonews, Jumat (6/2/2015), hingga tahun 2014, lebih dari 800 mahasiswa UGM pernah menerima beasiswa dari YTA. Untuk tahunajaran ini sebanyak 25 mahasiswa UGM akan menerimabeasiswa YTA dengan total nilai finansial sebesar Rp 180 juta.
“Kedepannya YTA akanterusmelanjutkanaktivitas-aktivitas yang telah berjalan selama ini sebagai bagian dari komitmen YTA dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” pungkas Made.
Pada kesempatan yang sama, juga diserahkan secara simbolis beasiswa kepada perwakilan mahasiswa UGM. Kuliah Umum diisi oleh Direktur Korporat dan Hubungan Eksternal PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Ir.I Made Dana Tangkas, dan perwakilan PII.
“Perkembangan integrasi ekonomi global dan regional membuat Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dituntut memiliki kemampuan yang tinggi agar bisa bersaing dengan SDM di luar Indonesia. SDM yang handal kemudian akan mendukung Indonesia untuk tampil sebagai negara produsen yang diperhitungkan di dunia, dan tidak lagi hanya dikenal sebagai pasar terbesar,” ujar Made Dana.
Made Dana mengakui, pada dunia industri saat ini tidak terkecuali di sektor otomotif terjadi kesenjangan yang besar antara jumlah dan kualitas para lulusan universitas dengan kebutuhan akan tenaga-tenaga yang terampil dan kompeten, terutama di bidang engineering.
Situasi ini sangat tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, potensi masuknya SDM dari negara lain akan membesar. “Jadi kita benar-benar harus totalitas untuk meningkatkan jumlah maupun kualitas para insinyur lokal ini,” kata Made.
Berbagai langkah telah dilakukan Toyota Indonesia, baik PT TMMIN maupun PT Toyota Astra Motor (TAM) melalui YTA,untuk mendukung pembangunan SDM Indonesia seperti penyaluran beasiswa, peningkatan peralatan praktek mulai untuk sekolah keterampilan sampai perguruan tinggi.
Dalam keterangan tertulinya pada Sindonews, Jumat (6/2/2015), hingga tahun 2014, lebih dari 800 mahasiswa UGM pernah menerima beasiswa dari YTA. Untuk tahunajaran ini sebanyak 25 mahasiswa UGM akan menerimabeasiswa YTA dengan total nilai finansial sebesar Rp 180 juta.
“Kedepannya YTA akanterusmelanjutkanaktivitas-aktivitas yang telah berjalan selama ini sebagai bagian dari komitmen YTA dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,” pungkas Made.
(dol)