Rupiah Melemah, Bridgestone Jual Harga Lama
A
A
A
KARAWANG - Nilai tukar rupiah yang terus melemah berakibat pada meningkatnya harga bahan baku. Hal ini diakui PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN) turut mendongkrak ongkos produksi di tengah penguatan dolar.
Kendati demikian, BSIN tidak lantas menaikkan harga jual produk mereka. Sebab tanpa adanya kenaikan harga, penjualan ban merek Bridgestone pada kuartal 1 sudah mengalami penurunan.
"Kami tidak lantas merevisi harga, Saat ini kita akan tetap kosisten dengan harga lama," ujar Yasuhiro Ukegawa usai peluncuran Potenza Adrenalin RE003 di Karawang, Jawa Barat, Selasa, (17/2/2015).
Ukegawa menjelaskan, penurunan penjualan pada Januari-Maret bukan semata karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, namun lebih kepada pola penjualan ban di Indonesia.
"Bulan Desember biasanya meningkat, tapi setelah itu Januari-Maret turun, selepas itu yakni bulan April-Juni meningkat lagi. Baru kemudian turun lagi (lebaran)," imbuhnya.
Ukegawa menuturkan, walau di dalam negeri penjualan ban turun, namun ban merek Jepang yang diproduksi di dua pabrik Bridgestone di Karawang dan Bekasi ini juga di ekspor ke mancanegara.
"Kami ekspor ke Austalia, Jepang, Asean dan Timur Tengah. Pabrik di Karawang memproduksi 28 ribu ban penumpang tiap hari, sementara pabrik Bekasi 15 ribu, kebanyakan untuk kendaraan niaga," ulasnya.
Kendati demikian, BSIN tidak lantas menaikkan harga jual produk mereka. Sebab tanpa adanya kenaikan harga, penjualan ban merek Bridgestone pada kuartal 1 sudah mengalami penurunan.
"Kami tidak lantas merevisi harga, Saat ini kita akan tetap kosisten dengan harga lama," ujar Yasuhiro Ukegawa usai peluncuran Potenza Adrenalin RE003 di Karawang, Jawa Barat, Selasa, (17/2/2015).
Ukegawa menjelaskan, penurunan penjualan pada Januari-Maret bukan semata karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, namun lebih kepada pola penjualan ban di Indonesia.
"Bulan Desember biasanya meningkat, tapi setelah itu Januari-Maret turun, selepas itu yakni bulan April-Juni meningkat lagi. Baru kemudian turun lagi (lebaran)," imbuhnya.
Ukegawa menuturkan, walau di dalam negeri penjualan ban turun, namun ban merek Jepang yang diproduksi di dua pabrik Bridgestone di Karawang dan Bekasi ini juga di ekspor ke mancanegara.
"Kami ekspor ke Austalia, Jepang, Asean dan Timur Tengah. Pabrik di Karawang memproduksi 28 ribu ban penumpang tiap hari, sementara pabrik Bekasi 15 ribu, kebanyakan untuk kendaraan niaga," ulasnya.
(dol)