Kalla Toyota Targetkan Penjualan Rush 3.5000 Unit Tahun Ini
A
A
A
MAKASSAR - PT Kalla Toyota selaku agen tunggal pemasaran mobil Toyota di wilayah Sulsel, Sulbar, Sulteng dan Sultra optimis penjualan kendaraan barunya New Rush mampu menembus angka 35.000 unit. Dimana pencapaian tersebut merupakan target gemilang seperti di 2013 ketika pasar otomotif masih begitu bergairah.
Kehadiran Rush mendorong segmen pasar Sport Utility Vehicle (SUV) medium berkembang, bahkan memberi peluang ATPM lain untuk ikut menikmati ceruk pasar ini.
Sebelum kehadiran Rush, total penjualan di segmen ini hanya berkisar 3.000 an unit per tahun dan langsung melonjak menjadi 30.000 unit per tahun pada 2007 dengan market share Rush nasional mencapai sekitar 46%.
Pada 2014 lalu, total penjualan SUV medium tercatat 55.293 dengan market share Rush 53,5% atau 29.609 unit. Untuk area pemasaran Kalla Toyota sendiri, total penjualan SUV medium tercatat 11.631 unit sejak diluncurkan pada akhir 2006, dengan perolehan rata-rata market share sebesar 61,5%.
CEO Kalla Toyota, Robby Wijaya menuturkan, memang tidak dipungkiri penjualan SUV sejak kurun waktu dua tahun terakhir terus menurun, pada 2012 market sharenya berada di 12,1% kemudian memasuki 2013-2014 turun sampai 8,2%. Posisi saat inipun memasuki awal tahun Januari-Februari penjualannya masih di angka 6,6% di area penjualan Kalla Toyota di wilayah Sulawesi.
“Meski awal tahun penjualan cenderung turun, tapi kami berharap di tahun ini penjualan bisa meningkat 8,5% sampai 9% didukung keunggulan New Rush yang sangat mengerti kenyamanan berkendara konsumen,” katanya.
Robby menjelaskan, stagnannya penjualan di awal tahun lebih banyak dipengaruhi belum kucurnya sejumlah dana APBD dan APBN di sejumlah daerah, sehingga membuat sejumlah pihak tidak bertransaksi membeli mobil baru.
Dia memaparkan, tahun ini ditargetkan market share dikelas yang sama dengan kompetitor sekitar 62% bisa dipertahankan, bahkan diharapkan bisa meningkat walaupun kenaikannya sangat kecil/
“Market otomotif memang turun, namun dari segi market share tetap akan mempertahankan pencapaian tahun sebelumnya,” jelasnya.
Disisi lain, terkait dengan pelemahan rupiah, manajemen PT Kalla Toyota tetap akan menaikkan harga mobil dikisaran Rp2 juta sampai Rp8 juta termasuk untuk New Rush yang dibanderol mulai Rp 239,2 juta dan tertinggi Rp264, 8 juta dengan pilihan matic dan manual.
“Kenaikan harga akan sama disemua daerah, yang membedakan nantinya harga on the roadnya makanya disetiap daerah akan beda,”paparnya.
Rush Product General Manager Anton Jimmi memaparkan, sejak diperkenalkan New Rush mendapat respon positif dari konsumen, di Makassar saja belum dilaunching sudah ada indent 100 unit.
Kehadiran Rush mendorong segmen pasar Sport Utility Vehicle (SUV) medium berkembang, bahkan memberi peluang ATPM lain untuk ikut menikmati ceruk pasar ini.
Sebelum kehadiran Rush, total penjualan di segmen ini hanya berkisar 3.000 an unit per tahun dan langsung melonjak menjadi 30.000 unit per tahun pada 2007 dengan market share Rush nasional mencapai sekitar 46%.
Pada 2014 lalu, total penjualan SUV medium tercatat 55.293 dengan market share Rush 53,5% atau 29.609 unit. Untuk area pemasaran Kalla Toyota sendiri, total penjualan SUV medium tercatat 11.631 unit sejak diluncurkan pada akhir 2006, dengan perolehan rata-rata market share sebesar 61,5%.
CEO Kalla Toyota, Robby Wijaya menuturkan, memang tidak dipungkiri penjualan SUV sejak kurun waktu dua tahun terakhir terus menurun, pada 2012 market sharenya berada di 12,1% kemudian memasuki 2013-2014 turun sampai 8,2%. Posisi saat inipun memasuki awal tahun Januari-Februari penjualannya masih di angka 6,6% di area penjualan Kalla Toyota di wilayah Sulawesi.
“Meski awal tahun penjualan cenderung turun, tapi kami berharap di tahun ini penjualan bisa meningkat 8,5% sampai 9% didukung keunggulan New Rush yang sangat mengerti kenyamanan berkendara konsumen,” katanya.
Robby menjelaskan, stagnannya penjualan di awal tahun lebih banyak dipengaruhi belum kucurnya sejumlah dana APBD dan APBN di sejumlah daerah, sehingga membuat sejumlah pihak tidak bertransaksi membeli mobil baru.
Dia memaparkan, tahun ini ditargetkan market share dikelas yang sama dengan kompetitor sekitar 62% bisa dipertahankan, bahkan diharapkan bisa meningkat walaupun kenaikannya sangat kecil/
“Market otomotif memang turun, namun dari segi market share tetap akan mempertahankan pencapaian tahun sebelumnya,” jelasnya.
Disisi lain, terkait dengan pelemahan rupiah, manajemen PT Kalla Toyota tetap akan menaikkan harga mobil dikisaran Rp2 juta sampai Rp8 juta termasuk untuk New Rush yang dibanderol mulai Rp 239,2 juta dan tertinggi Rp264, 8 juta dengan pilihan matic dan manual.
“Kenaikan harga akan sama disemua daerah, yang membedakan nantinya harga on the roadnya makanya disetiap daerah akan beda,”paparnya.
Rush Product General Manager Anton Jimmi memaparkan, sejak diperkenalkan New Rush mendapat respon positif dari konsumen, di Makassar saja belum dilaunching sudah ada indent 100 unit.
(dol)