Benarkah Lamborghini Mudah Terbakar, Ini Jawabannya
Jum'at, 20 Januari 2023 - 14:24 WIB
Biasanya yang terjadi pada mobil yang mesinnya di depan adalah ketika mobil itu pernah sekali atau dua kali melintasi genangan air, dan itu biasanya masalah tidak kelihatan. Contohnya ada mobil yang ECU-nya di bawah lantai mobil dan ada mobil yang air intake-nya di bawah bumper, jadi masalah kelistrikan bisa jadi pemicunya," kata Rifat Sungkar.
Sementara pada mobil dengan mesin di belakang, menurut Rifat biasanya bukan menyangkut masalah kelistrikan. Namun mobil bermesin di belakang bisa terbakar diakibatkan posisi mesinnya yang terlalu dekat dengan knalpot.
"Jadi panas knalpot masuk ke dalam ruang bakar mesin, sehingga panasnya berlebih dan kabel yang ada di dalam banyak yang meleleh. Dan hal ini sudah banyak terjadi," ucap suami dari aktris Sissy Priscillia itu.
Mobil-mobil buatan Lamborghini diketahui memang menggendong mesin di bagian belakang. Hal itu perlu diantisipasi oleh pemiliknya.
Apalagi perlu diketahui Lamborghini mengadopsi sistem pendingin udara. BUkan sistem pendingin cairan yang banyak ditemukan di mobil kebanyakan.
Sistem pendingin udara itu akan kontraproduktif ketika berada dalam kondisi macet. Belum lagi kondisi iklim di Indonesia yang tropis dan bersuhu tinggi.
"Setiap pemilik supercar harus benar-benar menyadari bahwa musim panas di wilayahnya dapat menghadirkan masalah nyata," ujar Robert Hodges, Pakar Teknis Keselamatan Jalan dari Inggris.
Sementara pada mobil dengan mesin di belakang, menurut Rifat biasanya bukan menyangkut masalah kelistrikan. Namun mobil bermesin di belakang bisa terbakar diakibatkan posisi mesinnya yang terlalu dekat dengan knalpot.
"Jadi panas knalpot masuk ke dalam ruang bakar mesin, sehingga panasnya berlebih dan kabel yang ada di dalam banyak yang meleleh. Dan hal ini sudah banyak terjadi," ucap suami dari aktris Sissy Priscillia itu.
Mobil-mobil buatan Lamborghini diketahui memang menggendong mesin di bagian belakang. Hal itu perlu diantisipasi oleh pemiliknya.
Apalagi perlu diketahui Lamborghini mengadopsi sistem pendingin udara. BUkan sistem pendingin cairan yang banyak ditemukan di mobil kebanyakan.
Sistem pendingin udara itu akan kontraproduktif ketika berada dalam kondisi macet. Belum lagi kondisi iklim di Indonesia yang tropis dan bersuhu tinggi.
"Setiap pemilik supercar harus benar-benar menyadari bahwa musim panas di wilayahnya dapat menghadirkan masalah nyata," ujar Robert Hodges, Pakar Teknis Keselamatan Jalan dari Inggris.
(wsb)
tulis komentar anda