China Tegaskan Thailand Sasaran Empuk Penjualan Kendaraan Listrik
Jum'at, 19 Mei 2023 - 11:29 WIB
BANGKOK - Sebuah lembaga berbasis di China yang mengkhususkan diri dalam riset kendaraan listrik menyimpulkan bahwa produsen mobil China jadikan Thailand sasaran empuk.
Pasar mobil Thailand mengandalkan merek dari negara lain dan sebagian besar mobil tersebut diproduksi oleh produsen mobil asing melalui pabrik lokal.
Sebagai catatan, Thailand merupakan pengekspor mobil terbesar ketiga di Asia, setelah Jepang dan Korea Selatan.
Menurut statistik dari Federasi Industri Thailand, dari 1,88 juta model yang diproduksi di Thailand pada tahun 2022, 840.000 unit telah terjual di dalam negeri sementara 1 juta unit lainnya ditujukan untuk ekspor.
Selain itu, Pusat Riset Visi Thailand memperkirakan bahwa ukuran pasar keseluruhan untuk BEV kemungkinan akan mencapai 50.000 model pada tahun 2023, peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 270 persen dibandingkan dengan 13.454 model pada tahun 2022.
Selain insentif, rantai pasok di dalam negeri juga berperan besar termasuk faktor biaya terkait logistik, lebih ekonomis ramah dibandingkan negara lain.
Seperti dilansir dari Autopro, Sederhananya, Thailand hanya mengandalkan sumber daya manufakturnya sendiri untuk mempercepat produksi.
Dengan segala keunggulan yang dimiliki Thailand, tak heran jika merek EV asal China mulai merajai jalan raya di Negeri Gajah Putih tersebut, bahkan pemerintah Thailand juga yakin bahwa tujuan carbon neutrality dapat diimplementasikan pada tahun 20
Pasar mobil Thailand mengandalkan merek dari negara lain dan sebagian besar mobil tersebut diproduksi oleh produsen mobil asing melalui pabrik lokal.
Sebagai catatan, Thailand merupakan pengekspor mobil terbesar ketiga di Asia, setelah Jepang dan Korea Selatan.
Menurut statistik dari Federasi Industri Thailand, dari 1,88 juta model yang diproduksi di Thailand pada tahun 2022, 840.000 unit telah terjual di dalam negeri sementara 1 juta unit lainnya ditujukan untuk ekspor.
Selain itu, Pusat Riset Visi Thailand memperkirakan bahwa ukuran pasar keseluruhan untuk BEV kemungkinan akan mencapai 50.000 model pada tahun 2023, peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 270 persen dibandingkan dengan 13.454 model pada tahun 2022.
Selain insentif, rantai pasok di dalam negeri juga berperan besar termasuk faktor biaya terkait logistik, lebih ekonomis ramah dibandingkan negara lain.
Seperti dilansir dari Autopro, Sederhananya, Thailand hanya mengandalkan sumber daya manufakturnya sendiri untuk mempercepat produksi.
Dengan segala keunggulan yang dimiliki Thailand, tak heran jika merek EV asal China mulai merajai jalan raya di Negeri Gajah Putih tersebut, bahkan pemerintah Thailand juga yakin bahwa tujuan carbon neutrality dapat diimplementasikan pada tahun 20
tulis komentar anda