Kadrun dan Pilpres Jadi Bumbu Penguat Isu Klepon Tidak Islami Viral

Kamis, 23 Juli 2020 - 16:42 WIB
Berikutnya pelan-pelan mulai banyak postingan di Instagram ketika orang-orang sudah mulai berangkat bekerja atau sekitar pukul 08.00.

"Salah satu yang cukup awal di IG yang ditangkap DE adalah dari akun @kerjabersama_2periode. Foto yang sama dengan yang di Facebook tsb di beri caption "Kadrun klo dibiarin makin ngelunjak, ...." tulisnya.

Beralih tren awal di Twitter, dari data yang ditangkap oleh Drone Emprit, unggahan pertama kali muncul pada pukul 05.40 Selasa (22/7) dari akun @zsumarsono.

Kemudian dilanjutkan oleh akun @woelannnn pada pukul 06.08 WIB hingga meningkat pesat pukul 10.27 WIB oleh akun @jumianto_RK.

Hingga pukul 10.00, lanjut Ismail, peta percakapan di Twitter belum terlalu ramai, namun sudah ada beberapa akun yang cukup infuensial, seperti @jumianto_RK, @jr_kw1 , @Rahman_nashir, @al_diablos, dan lainnya.

"Cuitan paling banyak diRT (Retweet) adalah dari @jr_kw19 yang membawa adat istiadat nusantara vs hal yang islami (saya cek postingan sudah dihapus, ternyata API Twitter masih ngasih). Lalu @jumianto_RK juga sama menyebut soal adat istiadat dan budaya nusantara di sini," tutur Ismail.

Adapun narasi paling besar tentang klepon ini adalah cuitan dari @Irenecutemom yang isisnya hanya gambar dengan caption kue klepon tidak islami. Cuitan ii ditanggapi secara negatif oleh netizen.

Dari analisis tersebut, Ismail merangkum, mereka yang senang dengan isis flyer ini, kata kunci yang sering dituliskan adalah 'kadrun'. Mereka percaya kalau kelompok ini yang membuat flyer tersebut.

Sedangkan mereka yang curiga, kebanyakan mencari klarifikasi atau menuding kelompok lawannya yang membuat dan menggoreng sendiri.

"Residu pilpres tampaknya masih sangat kuat. Perolehan suara yang tak jauh terpaut bedanya, jelas membuat dua cluster pro-kontra yang relatif seimbang pendukungnya. Ini tentu tidak mudah untuk dileburkan tanpa upaya serius. Setiap saat siap untuk saling 'serang'," jelasnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More