Bahaya Motor Listrik Konversi, Kenali Plus dan Minusnya!
Selasa, 30 Mei 2023 - 22:26 WIB
Keuntungan motor listrik:
1. Biaya operasional harian lebih murahSebab, biaya listrik lebih murah daripada membeli bensin. Misal motor bensin 1 liter untuk jarak tempuh 50 km, maka biaya yang dikeluarkan per km, jadi 1 liter x Rp10 ribu per 50 km = Rp200 per km. Jika EV 1,5 kWh baterai bisa menempuh 50 km, jadi biaya per km adalah 1,5 kWh x Rp1.400-an per 50 km = Rp40 per km.
2. Biaya pajak kendaraannya dengan pelat biru (BEV) sangat murah bisa 1/10 dibandingkan motor bensin.
Kekurangannya:
1. Biaya konversi ICE menjadi BEV masih cukup mahal masih diatas Rp13 juta, terutama harga baterai li-ion yang masih cukup mahal sekitar Rp5 jutaan per kWh.2. Tujuan konversi salah satunya menurunkan atau menghilangkan konsumsi bahan bakar fosil (bensin), maka konversi harus merelakan mesin lamanya harus tidak dipakai kembali alias scrap atau dimusiumkan, belum tentu masyarakat rela dengan hal tersebut.
3. Jarak tempuh dan lama pengisian baterai menjadi sama dengan masaah BEV baru, sehingga belum bisa menempuh jarak jauh, baru terbatas sesuai besarnya kapasitas baterainya. Artinya infrastruktur musti dibangun bersamaan dengan EV baru.
4. Saat ini akan lebih murah membeli motor listrik baru (banyak pilihan desain dan harga sesuai kemampuan dan kesukaan).
5. Untuk bisa jadi pelat biru, kendaraan harus lulus uji tipe konversi sebagai jaminan memenuhi syarat keselamatan kendaraan di jalan raya dan balik nama kendaraan menjadi identitas baru.
6. Jaminan atau garansinya hilang dari merk sebelumnya. “Kalau kendaraan listrik itu selalu baterai paling mahal. Misalnya nanti kalau ada insentif dari pemerintah terkait baterai untuk program konversi, jadinya bisa lebih murah. Mungkin bisa sekitar Rp5 jutaan,” kata Hari saat dihubungiSINDONews.
tulis komentar anda