Sejarah PO Bus Rosalia Indah Berawal dari Satu Colt Diesel
Senin, 31 Juli 2023 - 19:28 WIB
Pada 1983, Pak Roso melihat sebuah peluang ketika bus Timbul Jaya hanya mengantar penumpang sampai Solo. Padahal, saat itu banyak penumpang dari Jawa Timur, tepatnya ke Blitar.
Akhirnya, Pak Roso mencari cara untuk membeli satu unit yang digunakannya untuk mengantar penumpang yang turun di Solo menuju Blitar. Hingga akhirnya bisnis tersebut berjalan dengan baik dan menambah dua unit pada 1984.
Pada 1991, ada 5 armada “Bumel Non AC” dengan merk HINO type AK, dan sejak saat itu secara resmi PO Rosalia Indah resmi berdiri. Mereka mengantongi izin usaha Biro Perjalanan Umum disingkat BPU dengan No. 05/D.2/BPU/III/1991 dari Deparpostel Dirjend Pariwisata.
Itu merupakan awal mula Pak Roso bisa memiliki ratusan unit bus Rosalia Indah pada saat ini. Tapi, itu tak serta-merta mengubahnya menjadi seseorang yang congkak, melainkan tetap membumi dan berpenampilan apa adanya.
“Saya tidak ada tampang pamer, saat jadi kondektur yang seperti ini dan sekarang jadi bos ya seperti ini. Penampilan kondektur saja,” ungkapnya.
Penampilan sederhana itu membuat Pak Roso sempat disangka sebagai salah satu pegawai PO Rosalia Indah ketika ada mahasiswa yang ingin menyewa bus.
“Saya pernah ditanya oleh tamu yang mau sewa bus, dia bilang mau ketemu Pak Roso. Itu anak mahasiswa UNS. Saya tanya, ‘dek mau ke mana?’, dia jawab ‘saya mau sewa bus, mau ketemu Pak Roso’. Lalu saya tanya lagi, ‘loh keperluannya apa?’, dia jawab lagi ‘saya mau minta diskon, soalnya kami masih kuliah’,” katanya.
“Ya karena penyampaian sopan dan tujuannya jelas. Saya bawa ke ruangan saya, dan di sana dia kaget saat tahu saya Pak Roso. Saya bilang gak apa-apa, memang Pak Roso tampilannya seperti kondektur. Jadi jangan kaget kalau Pak Roso tampilannya begini.”
Pak Roso menegaskan bahwa penampilan yang jauh lebih baik dengan menggunakan batik hanya untuk tampil di kanal YouTube Perpalz TV. “Di sini saja (YouTube) tampilannya necis, biasanya mah gak begini,” ujarnya.
Akhirnya, Pak Roso mencari cara untuk membeli satu unit yang digunakannya untuk mengantar penumpang yang turun di Solo menuju Blitar. Hingga akhirnya bisnis tersebut berjalan dengan baik dan menambah dua unit pada 1984.
Pada 1991, ada 5 armada “Bumel Non AC” dengan merk HINO type AK, dan sejak saat itu secara resmi PO Rosalia Indah resmi berdiri. Mereka mengantongi izin usaha Biro Perjalanan Umum disingkat BPU dengan No. 05/D.2/BPU/III/1991 dari Deparpostel Dirjend Pariwisata.
Itu merupakan awal mula Pak Roso bisa memiliki ratusan unit bus Rosalia Indah pada saat ini. Tapi, itu tak serta-merta mengubahnya menjadi seseorang yang congkak, melainkan tetap membumi dan berpenampilan apa adanya.
“Saya tidak ada tampang pamer, saat jadi kondektur yang seperti ini dan sekarang jadi bos ya seperti ini. Penampilan kondektur saja,” ungkapnya.
Penampilan sederhana itu membuat Pak Roso sempat disangka sebagai salah satu pegawai PO Rosalia Indah ketika ada mahasiswa yang ingin menyewa bus.
“Saya pernah ditanya oleh tamu yang mau sewa bus, dia bilang mau ketemu Pak Roso. Itu anak mahasiswa UNS. Saya tanya, ‘dek mau ke mana?’, dia jawab ‘saya mau sewa bus, mau ketemu Pak Roso’. Lalu saya tanya lagi, ‘loh keperluannya apa?’, dia jawab lagi ‘saya mau minta diskon, soalnya kami masih kuliah’,” katanya.
“Ya karena penyampaian sopan dan tujuannya jelas. Saya bawa ke ruangan saya, dan di sana dia kaget saat tahu saya Pak Roso. Saya bilang gak apa-apa, memang Pak Roso tampilannya seperti kondektur. Jadi jangan kaget kalau Pak Roso tampilannya begini.”
Pak Roso menegaskan bahwa penampilan yang jauh lebih baik dengan menggunakan batik hanya untuk tampil di kanal YouTube Perpalz TV. “Di sini saja (YouTube) tampilannya necis, biasanya mah gak begini,” ujarnya.
(wbs)
tulis komentar anda