Skandal Terburuk di Industri Otomotif Selain Kecurangan Uji Tabrak Daihatsu

Senin, 08 Januari 2024 - 10:36 WIB
Avanza (produksi ADM dan TMMIN), Veloz (produksi TMMIN) dan Daihatsu Xenia (produksi ADM) dijual di Indonesia. Sementara sisanya diekspor ke kawasan ASEAN sampai Amerika Latin.

Ternyata memang tidak hanya skandal Daihatsu Motor saja yang telah menghebohkan dunia. Ada banyak sekali skandal di dunia otomotif yang terkait dengan keamanan dan keselamatan. Apa saja?

1. Takata: Sabuk Pengaman (1995)

Pada 1995, laporan kerusakan sabuk pengaman buatan produsen suku cadang otomotif Jepang Takata dikirim ke Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS. Di tahun yang sama, penarikan kembali sabuk pengaman dilakukan pada lebih dari 8 juta mobil dari 1986 hingga 1991.

Cacat pada sabuk produk Takata ini adalah plastiknya, yang menjadi rapuh jika terkena sinar matahari dalam jangka waktu lama. Hal ini menyebabkan gesper putus, tidak memberikan perlindungan, atau macet, sehingga menjebak pengguna. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, ada sekitar 50 orang terluka. Penarikan kembali ini tidak hanya berdampak pada satu merek saja. Sebab Sabuk Takata digunakan oleh Honda, Nissan, Mazda, Subaru, bahkan beberapa model GM, Ford, dan Chrysler.

2. Ford: Pengapian Rusak (1996)

Pada 1996, Ford mengeluarkan penarikan terbesar kedua dalam sejarahnya, menarik 8,7 juta mobil dari 1988 hingga 1993 karena saklar pengapian rusak. Pengapian ini mempunyai kemungkinan terjadinya hubungan arus pendek, menyebabkan kolom kemudi menjadi terlalu panas dan terkadang terbakar.

Berdasarkan pengaduan yang dikirimkan ke Ford, lebih dari 1.000 kebakaran disebabkan oleh cacat ini di AS dan Kanada. Kebakaran ini tidak hanya menghancurkan banyak mobil, tetapi juga menyebabkan kebakaran di beberapa rumah ketika mobil diparkir di garasi. Ada juga korban luka yang dilaporkan disebabkan oleh kebakaran ini: 21 orang berasal dari AS dan sembilan orang lainnya berasal dari Kanada.

3. General Motors: Engine Mounting Bermasalah (1971)

GM melakukan penarikan terbesar di AS pada 1971, yakni sebanyak 6,7 juta mobil. Masalah tersebut menyangkut dudukan mesin pada mobil tertentu, yang bisa patah sehingga mesin dapat bergerak bebas. Hal ini tentu saja menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian mobil.

4. Fiat Chrysler: Peretasan (2015)

Pada 2015, Fiat Chrysler menarik kembali 1,4 juta mobil karena kelemahan perangkat lunak yang memungkinkan peretas mendapatkan kendali atas mesin, rem, dan bahkan kemudi kendaraan. Dua peretas, Charlie Miller dan Chris Valasek, telah mengembangkan perangkat lunak yang dapat mengeksploitasi kelemahan ini dan memberi tahu Chrysler sebelum mempublikasikan temuan mereka, dengan harapan hal itu akan memperbaiki masalah tersebut.

Awalnya, Fiat Chrysler berencana mengeluarkan pembaruan melalui situs web mereka dan memberi tahu pelanggan mereka. Namun, NHTSA mengatakan kepada Chrysler bahwa penarikan resmi diperlukan karena potensi bahayanya terhadap masyarakat.

Perusahaan kemudian mengeluarkan penarikan/recall untuk kendaraan tertentu dengan layar sentuh, menjadikannya penarikan resmi pertama karena ancaman peretasan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More