Tips Bagaimana Pemula Menggeluti Bisnis Online saat Wabah COVID-19
Selasa, 11 Agustus 2020 - 11:43 WIB
JAKARTA - Pandemik COVID-19 membatasi kegiatan masyarakat sehingga menghambat kegiatan ekonomi dunia , termasuk di Indonesia. Namun kita tidak boleh menyerah dengan agresivitas dari virus Corona. (Baca juga: Wow, Pemain Game Fall Guys Capai 1,5 Juta Dalam 24 jam Peluncuran )
Ada peluang ekonomi yang bisa diambil oleh siapapun, bahkan para pelajar. Peluang ekonomi yang dimaksud adalah jualan online. Hal ini terungkap dalam Regional Student Company Competition 2020 yang diselenggarakan secara online oleh Prestasi Junior Indonesia (PJI) bersama Citi Indonesia (Citibank), Caterpillar Indonesia, dan PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia), akhir pekan kemarin.
Sehubungan bisnis online, mereka yang baru terjun ke dunia ini harus memerhatikan banyak hal agar jualannya sukses dan beroperasi berkesinambungan. "Jangan menyerah, coba berulang-ulang dan pelajari apa kegagalannya. Amati, tiru, terapkan dari mereka yang sudah mapan, ambil contoh dari mereka yang sukses. Tapi tiru di sini hal-hal baiknya, bukan prinsipil seperti paten. Misalnya bagaimana perusahaan itu mengedukasi pasar, bagaimana mengemas kemasannya, dan lainnya," kata Ananta Wisesa, Head of External Communications Citi Indonesia, salah satu pembicara.
Selain itu, komunikasi marketing juga penting. "Komunikasi marketing penting. Kita harus punya media sosial untuk menyebarkan informasi tentang produk. Penjual juga harus fokus, apalagi sekarang sudah banyak waktu di rumah," saran Robert Gardiner, Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia.
Untuk diketahui, pelajar dari 12 SMA/SMK di Jakarta dan Cileungsi bersaing menunjukkan kepiawaian mengelola usaha mikro berorientasi lingkungan dalam kegiatan Regional Student Company Competition 2020. Dalam kompetisi kewirausahaan ini, para pelajar memaparkan kinerja dari perusahaan yang dikembangkan kepada enam juri dari kalangan profesional bisnis.
Ke-12 sekolah tersebut, antara lain SMAN 35 Jakarta, SMAN 71 Jakarta, SMAN 81 Jakarta, SMKN 20 Jakarta, SMKN 26 Jakarta, SMKN 27 Jakarta, SMKN 63 Jakarta, SMKN 66 Jakarta, SMAN 1 Cileungsi, SMA Muhammadiyah Cileungsi, SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi, dan MA Al-Fatah Cileungsi.
“Tahun ini, lebih dari 250 pelajar di 12 SMA/SMK di Jakarta dan Cileungsi berkesempatan untuk memiliki wawasan dan pengalaman bisnis yang komprehensif dengan mengoperasikan sebuah perusahaan siswa (SC-Student Company) di sekolah," ujar Robert Gardiner.
Dua menjelaskan, ide dan kinerja bisnis mereka menunjukkan potensi besar yang dimiliki generasi muda dalam mengelola bisnis, sekaligus kepekaan dalam menyikapi perubahan perilaku konsumen yang juga semakin peduli terhadap lingkungan. Pihaknya berharap pengalaman yang diperoleh dari program ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menciptakan lebih banyak bisnis baru yang menerapkan konsep keberlanjutan di masa depan.
Survei yang dilakukan oleh Cambridge Assessment International Education pada 2019 menunjukkan pelajar Indonesia berusia 13-19 tahun memiliki minat dan perhatian yang besar pada isu global terkait lingkungan. Sebanyak 21% pelajar meyakini polusi (termasuk sampah plastik) adalah masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini.
Ada peluang ekonomi yang bisa diambil oleh siapapun, bahkan para pelajar. Peluang ekonomi yang dimaksud adalah jualan online. Hal ini terungkap dalam Regional Student Company Competition 2020 yang diselenggarakan secara online oleh Prestasi Junior Indonesia (PJI) bersama Citi Indonesia (Citibank), Caterpillar Indonesia, dan PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia), akhir pekan kemarin.
Sehubungan bisnis online, mereka yang baru terjun ke dunia ini harus memerhatikan banyak hal agar jualannya sukses dan beroperasi berkesinambungan. "Jangan menyerah, coba berulang-ulang dan pelajari apa kegagalannya. Amati, tiru, terapkan dari mereka yang sudah mapan, ambil contoh dari mereka yang sukses. Tapi tiru di sini hal-hal baiknya, bukan prinsipil seperti paten. Misalnya bagaimana perusahaan itu mengedukasi pasar, bagaimana mengemas kemasannya, dan lainnya," kata Ananta Wisesa, Head of External Communications Citi Indonesia, salah satu pembicara.
Selain itu, komunikasi marketing juga penting. "Komunikasi marketing penting. Kita harus punya media sosial untuk menyebarkan informasi tentang produk. Penjual juga harus fokus, apalagi sekarang sudah banyak waktu di rumah," saran Robert Gardiner, Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia.
Untuk diketahui, pelajar dari 12 SMA/SMK di Jakarta dan Cileungsi bersaing menunjukkan kepiawaian mengelola usaha mikro berorientasi lingkungan dalam kegiatan Regional Student Company Competition 2020. Dalam kompetisi kewirausahaan ini, para pelajar memaparkan kinerja dari perusahaan yang dikembangkan kepada enam juri dari kalangan profesional bisnis.
Ke-12 sekolah tersebut, antara lain SMAN 35 Jakarta, SMAN 71 Jakarta, SMAN 81 Jakarta, SMKN 20 Jakarta, SMKN 26 Jakarta, SMKN 27 Jakarta, SMKN 63 Jakarta, SMKN 66 Jakarta, SMAN 1 Cileungsi, SMA Muhammadiyah Cileungsi, SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi, dan MA Al-Fatah Cileungsi.
“Tahun ini, lebih dari 250 pelajar di 12 SMA/SMK di Jakarta dan Cileungsi berkesempatan untuk memiliki wawasan dan pengalaman bisnis yang komprehensif dengan mengoperasikan sebuah perusahaan siswa (SC-Student Company) di sekolah," ujar Robert Gardiner.
Dua menjelaskan, ide dan kinerja bisnis mereka menunjukkan potensi besar yang dimiliki generasi muda dalam mengelola bisnis, sekaligus kepekaan dalam menyikapi perubahan perilaku konsumen yang juga semakin peduli terhadap lingkungan. Pihaknya berharap pengalaman yang diperoleh dari program ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menciptakan lebih banyak bisnis baru yang menerapkan konsep keberlanjutan di masa depan.
Survei yang dilakukan oleh Cambridge Assessment International Education pada 2019 menunjukkan pelajar Indonesia berusia 13-19 tahun memiliki minat dan perhatian yang besar pada isu global terkait lingkungan. Sebanyak 21% pelajar meyakini polusi (termasuk sampah plastik) adalah masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini.
tulis komentar anda