Status Waspada Merapi, Pemkab Sleman Gelar Rapat Konsolidasi

Selasa, 22 Mei 2018 - 13:33 WIB
Status Waspada Merapi, Pemkab Sleman Gelar Rapat Konsolidasi
Status Waspada Merapi, Pemkab Sleman Gelar Rapat Konsolidasi
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman menggelar rapat konsolidasi dengan semua pihak terkait menyikapi peningkatan status gunung Merapi dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada). Rapat digelar di Posko Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman di Pakem, Sleman, DIY, Selasa (22/5/2018).

Bupati Sleman Sri Purnomo yang memimpin rapat tersebut mengatakan, selain tindak lanjut dari peningkatan status Gunung Merapi dari Normal menjadi Waspada, kegiatan ini juga sebagai persiapan awal, terutama apa saja yang harus dilakukan dan disiapkan terkait kondisi Gunung Merapi sekarang.

"Karena itulah semua stakeholder, dinas terkait dan kepala desa yang ada di lereng Merapi harus siap. Ini penting sebab Merapi itu aktif," kata Sri Purnomo seusai rapat konsolidasi.

Mengenai rekomendasi Balai Pendidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi agar radius 3 kilometer (km) steril, Sri Purnomo meminta agar masyarakat mematuhi hal tersebut. Meski begitu masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing isu erupsi.

Warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III juga harus selalu waspada. Soal adanya warga yang bergerak sendiri ke bawah pascapenetapan status Waspada Merapi, menurutnya itu menunjukkan kesadaran masyarakat dan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menyikapi kondisi Merapi. Terbukti setelah mengetahui situasi sudah kondusif, pagi harinya langsung kembali ke rumah masing-masing. "Mereka berarti siap siaga," ujarnya.

Kepala Pusat Pengendalian BPPTKG Subandrio menambahkan, meski Merapi mulai kondusif dan tenang serta perkembangan deformasi Merapi tidak signifikan dan proporsonal, belum bisa diprediksikan apakah status Gunung Merapi diturunkan lagi dari Waspada ke Normal.

"Yang jelas untuk situasi seperti ini masyarakat tidak berlebihan dalam menyikapinya."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6708 seconds (0.1#10.140)