VinFast Pede Ekspansi Global dan Masuk Pasar Indonesia Padahal Terus Merugi

Sabtu, 24 Februari 2024 - 15:05 WIB
VinFast menargetkan untuk hampir melipatgandakan penjualan kendaraan tahun ini dengan ekspansi ke pasar baru. Foto: VinFast
JAKARTA - Pabrikan mobil listrik asal Vietnam, VinFast ikut berpartisipasi di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 sebagai langkahnya untuk masuk ke pasar lokal.

Meski demikian, di tengah ekspansi mereka ke Indonesia, perusahaan tersebut justru sedang merugi. Bukan hanya sekali, tapi berturut-turut. Ini terlihat dari laporan keuangan mereka di kuartal keempat 2023.

Dilansir CNBC, VinFast melaporkan bahwa kerugian bersih kuartal keempat mereka meningkat 3,4% dari tiga bulan sebelumnya. Kerugian bersih VinFast pada kuartal terakhir di 2023 mencapai USD650,1 juta, juga 1,3% lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2022.



Gagal Capai Target

Meski terus merugi, VinFast justru tetap pede berekspansi global. Mereka menargetkan peningkatan penjualan global hampir tiga kali lipat tahun ini dengan ekspansi ke pasar baru.

VinFast berencana untuk meningkatkan pengiriman kendaraan hingga 100.000 unit tahun ini. Padahal, produksi mereka sepanjang 2023 hanya 35.000 unit. Bahkan, di 2023 itu penjualan mereka juga gagal mencapai target 50.000 unit. Ini terjadi karena lambatnya adopsi EV di beberapa wilayah, juga meningkatnya persaingan harga dan produk.

“Tahun ini, kami berekspansi secara global dan memiliki semua kendaraan, termasuk model setir kanan. Jadi kami yakin bahwa kami akan mencapai target,” kata Le Thi Thu Thuy, chairwoman perusahaan, kepada Reuters.

Berbeda dengan produsen lain yang memangkas target penjualan EV dan mengurangi rencana investasi karena melemahnya permintaan di pasar utama seperti Amerika Serikat, VinFast tetap percaya diri dengan momentum penjualan mobil listrik yang berkelanjutan.

VinFast sejak Maret tahun lalu berambisi menaklukkan pasar Amerika lewat SUV VF 8. Mereka juga berencana membangun pabrik mobil listrik senilai USD4 miliar di Chatham County, North Carolina. Ditargetkan pabrik itu akan memiliki kapasitas 150.000 kendaraan setelah selesai di 2025 mendatang.

Sayangnya, sepanjang 2023, penjualan mereka di Amerika Utara tidak sampai 1.000 unit mobil.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More