Ditolak AS dan Eropa, Mobil Listrik China Berharap Banyak dengan Asia Tenggara

Minggu, 30 Juni 2024 - 21:11 WIB
Menghadapi semakin sempitnya peluang di pasar Barat, para produsen mobil China mengincar prospek pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan di Asia Tenggara.

Di Asia Tenggara, terdapat peningkatan jumlah kelas menengah yang mulai beralih ke kendaraan listrik.

“Sikap geopolitik Asia Tenggara yang relatif netral memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan asal Tiongkok untuk tumbuh,” Gary Ng, ekonom senior di Natixis Corporate and Investment Bank di Hong Kong, mengatakan kepada This Week in Asia.

“Tiongkok akan meningkatkan kehadiran kendaraan listriknya dari sudut pandang permintaan dan pasokan, yang berarti lebih banyak penjualan mobil dan produksi lokal,” kata Ng, seraya menambahkan bahwa Indonesia dan Thailand, dua negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, akan menjadi target pertama bagi merek-merek China.

BYD, Xpeng, dan Geely menginvestasikan miliaran dolar ke Indonesia, Thailand, dan Malaysia, dengan tujuan meraih pangsa lebih besar di pasar kendaraan ramah lingkungan yang berkembang pesat.

Penjualan kendaraan listrik di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai antara USD80 miliar dan USD100 miliar pada tahun 2035, naik dari sekitar USD2 miliar pada tahun 2021, menurut laporan bulan Januari oleh EY-Parthenon, bagian dari konsultan strategi Ernst & Young.

“Dari jumlah tersebut, Indonesia diharapkan menjadi pasar terbesar di kawasan ini berdasarkan volume, dengan perkiraan penjualan sebesar 4,5 juta unit [dari total 8,5 juta unit pada tahun 2035],” kata laporan tersebut.

Penjualan kendaraan listrik global melonjak 18 persen pada kuartal pertama tahun 2024, didorong oleh permintaan di Tiongkok, pasar kendaraan listrik terbesar di dunia.

Namun penjualan di Tiongkok diperkirakan akan meningkat, sehingga meningkatkan kebutuhan para pembuat kendaraan listrik dalam negeri untuk lebih fokus pada pasar lain seperti Asia Tenggara.
(wbs)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More