Penjualan Mobil Listrik Eropa Anjlok ke Level Terendah

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 14:46 WIB
Perlambatan kendaraan listrik memaksa para produsen mobil untuk mempertimbangkan kembali rencana masa depan mereka dan menghentikan produksi mesin pembakaran, sehingga semakin sulit bagi mereka untuk mematuhi peraturan emisi ketat Uni Eropa.

Patrick Hummel, seorang analis di UBS, mengatakan bahwa pendapatan VW mungkin berkurang sebesar €2 miliar ($2,2 miliar) tahun depan sebagai akibat dari permintaan kendaraan listrik yang lambat.

Produsen mobil tersebut baru-baru ini mengumumkan penundaan jadwal produksi baterainya dan memangkas produksi di pabrik-pabrik kendaraan listrik.

Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, perusahaan Prancis Valeo SE, juga sedang mencoba menjual dua pabriknya, yang beroperasi jauh lebih rendah dari kapasitasnya.

Pemasok Prancis lainnya yang disebut OPmobility mengungkapkan bahwa produksi mobil listrik yang berhasil diselesaikan hanya kira-kira setengah dari yang diharapkan produsen.

Dalam konteks yang sama, LG Energy Solution, pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di Eropa, mempertimbangkan untuk beralih ke produksi penyimpanan statis agar tetap bertahan.

Constantin Gall, konsultan di Ernst & Young (EY) mengomentari penjualan EV yang anjlok di Jerman dengan mengatakan peningkatan mobilitas listrik terbukti tidak berkelanjutan sejauh ini.

Menurutnya, pasar telah kehilangan semua momentum dan banyak pelanggan meragukan prospek mobil listrik. Selain Jerman, yang merupakan pasar mobil terbesar di Eropa, negara-negara lain juga mengalami permintaan yang lambat untuk mobil listrik.

Swedia, yang dianggap sebagai pemimpin di antara pasar-pasar Eropa, juga mencatat penurunan signifikan sebesar 15 persen dalam pendaftaran EV pada bulan Juli. Dalam konteks yang sama, penjualan mobil listrik turun sebesar 19 persen di Swiss.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More