Nggak Nyangka! Mobil Listrik China Sudah Segini Canggihnya, Bos Ford Sampai Melongo!
Senin, 23 September 2024 - 08:39 WIB
AMERIKA - CEO Ford Jim Farley secara blak-blakan menggambarkan mobil listrik (EV) China sebagai ancaman besar, menggarisbawahi kemajuan pesat mereka.
Hal tersebut terungkap tak lama setelah Ford mengurangi beberapa rencana ambisiusnya di bidang elektrifikasi.
Faktanya, tidak ada yang menyangka bahwa kemajuan industri otomotif China sepesat ini. Dan kenyataan pahit itu menghantam CEO Ford Jim Farley dan CFO John Lawler. Mereka terkejut, dan bahkan mengakui bagaimana cepatnya China mengejar dan bahkan menyalip pabrikan mobil Amerika.
The Wall Street Journal mengatakan, Farley melompat ke belakang kemudi, dengan Lawler di kursi penumpang. Mereka berdua sangat terkesan dengan apa yang mereka temukan.
WSJ tidak menyebutkan model Changan spesifik yang dikendarai oleh keduanya, tetapi tampaknya cukup mengesankan sehingga Farley memberi tahu anggota dewan Ford dan mantan eksekutif Goldman Sachs John Thornton bahwa “ini adalah ancaman eksistensial,”.
Sementara pengerjaan model baru ini sedang berlangsung, Blue Oval justru mengurangi beberapa ambisi EV-nya.
Pada minggu ketiga bulan Juli, Blue Oval mengatakan bahwa rencana untuk sepenuhnya beralih ke listrik di Eropa pada 2030 tidak lagi layak, dan mereka akan terus menjual ICE murni, hybrid, dan BEV di pasar tersebut. Pada Agustus, Ford membatalkan rencana untuk SUV listrik tiga baris yang seharusnya mulai diproduksi pada 2025. Sebuah truk listrik besar juga telah ditunda dari tahun 2025hingga2027.
Hal tersebut terungkap tak lama setelah Ford mengurangi beberapa rencana ambisiusnya di bidang elektrifikasi.
Faktanya, tidak ada yang menyangka bahwa kemajuan industri otomotif China sepesat ini. Dan kenyataan pahit itu menghantam CEO Ford Jim Farley dan CFO John Lawler. Mereka terkejut, dan bahkan mengakui bagaimana cepatnya China mengejar dan bahkan menyalip pabrikan mobil Amerika.
Ford di China
Ford sendiri hadir kuat di China selama bertahun-tahun. Pada awal 2023, Farley dan Lawler terbang ke negara tersebut untuk mencoba SUV listrik dari Changan Automobile, sebuah perusahaan lokal yang memiliki usaha patungan dengan Blue Oval, divisi kendaraan listrik Ford.The Wall Street Journal mengatakan, Farley melompat ke belakang kemudi, dengan Lawler di kursi penumpang. Mereka berdua sangat terkesan dengan apa yang mereka temukan.
"Mereka Lebih Maju dari Kita"
“Jim, ini tidak seperti sebelumnya,” Lawler berujar kepada CEO Ford. “Orang-orang ini lebih maju dari kita,” tambahnya.WSJ tidak menyebutkan model Changan spesifik yang dikendarai oleh keduanya, tetapi tampaknya cukup mengesankan sehingga Farley memberi tahu anggota dewan Ford dan mantan eksekutif Goldman Sachs John Thornton bahwa “ini adalah ancaman eksistensial,”.
Tarif Impor Melindungi Ford, Tetapi Tidak Sepenuhnya
Tarif impor yang tinggi pada EV buatan China akan membantu melindungi Ford dari gelombang mobil listrik yang muncul dari Timur di pasar Amerika. Namun, hal tersebut tidak akan berlangsung selamanya.Baca Juga
Ford Mengurangi Ambisi EV
Pada awal Juli, Farley mengatakan bahwa Ford akan siap meluncurkan EV seharga USD30.000 (Rp450 juta) di awal 2027. Kendaraan kompak tersebut dirancang untuk bisa bersaing dengan alternatif menarik dari China dan akan menguntungkan bagi merek tersebut.Sementara pengerjaan model baru ini sedang berlangsung, Blue Oval justru mengurangi beberapa ambisi EV-nya.
Pada minggu ketiga bulan Juli, Blue Oval mengatakan bahwa rencana untuk sepenuhnya beralih ke listrik di Eropa pada 2030 tidak lagi layak, dan mereka akan terus menjual ICE murni, hybrid, dan BEV di pasar tersebut. Pada Agustus, Ford membatalkan rencana untuk SUV listrik tiga baris yang seharusnya mulai diproduksi pada 2025. Sebuah truk listrik besar juga telah ditunda dari tahun 2025hingga2027.
(dan)
tulis komentar anda