Toyota Akui Jualan Mobil di Indonesia Mulai Lesu, Ini Penyebabnya
Selasa, 24 September 2024 - 11:31 WIB
JAKARTA - Penjualan mobil di Indonesia alami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir. Sejumlah faktor menjadi penyebab hal tersebut terjadi, sehingga membuat setiap produsen harus memutar otak dalam agar masyarakat mau memboyong mobil baru.
Daya beli masyarakat Indonesia yang menurun menjadi salah satu faktor terbesar penjualan mobil merosot. Orang-orang Indonesia lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk membeli mobil baru.
"Kalau butuh mobil, dasarnya apa yang sudah punya reputasi bagus, mereknya, kedua aftersales terjamin, yang ketiga resale value bagus," kata Yagimin, Chief Marketing Auto2000, di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, Toyota berhasil mempertahankan angka penjualannya karena sudah memiliki citra yang baik di masyarakat Indonesia. Layanan purnajual yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan ketersediaan spare part yang melimpah membuat calon konsumen tidak ragu.
"Karena orang Indonesia itu mostly beli mobil tidak hanya sekadar dipakai tapi juga dipikirkan ini adalah investasi, yang bisa dijual cepat dan menghasilkan uang. Sehingga ada kecenderungan masyarakat memilih produk yang lebih secure. Beruntung di sini, Toyota cukup kuat, secara reputasi maupun brand image," ungkap Yagimin.
Seperti diketahui, penjualan mobil setiap bulannya tahun ini selalu didominasi oleh Toyota. Bahkan, selisihnya bisa sampai 50 persen dibandingkan rivalnya di posisi kedua. Ini membuktikan bahwa Toyota memberikan keyakinan dan kenyamanan pada calon konsumennya.
Kendati begitu, Toyota menilai akan sulit mencapai target penjualan 1 juta unit tahun ini. Pasalnya, ada Pilkada Serentak 2024 yang akan memberikan dampak terhadap penjualan mobil di berbagai wilayah Indonesia.
Daya beli masyarakat Indonesia yang menurun menjadi salah satu faktor terbesar penjualan mobil merosot. Orang-orang Indonesia lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk membeli mobil baru.
"Kalau butuh mobil, dasarnya apa yang sudah punya reputasi bagus, mereknya, kedua aftersales terjamin, yang ketiga resale value bagus," kata Yagimin, Chief Marketing Auto2000, di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, Toyota berhasil mempertahankan angka penjualannya karena sudah memiliki citra yang baik di masyarakat Indonesia. Layanan purnajual yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan ketersediaan spare part yang melimpah membuat calon konsumen tidak ragu.
"Karena orang Indonesia itu mostly beli mobil tidak hanya sekadar dipakai tapi juga dipikirkan ini adalah investasi, yang bisa dijual cepat dan menghasilkan uang. Sehingga ada kecenderungan masyarakat memilih produk yang lebih secure. Beruntung di sini, Toyota cukup kuat, secara reputasi maupun brand image," ungkap Yagimin.
Seperti diketahui, penjualan mobil setiap bulannya tahun ini selalu didominasi oleh Toyota. Bahkan, selisihnya bisa sampai 50 persen dibandingkan rivalnya di posisi kedua. Ini membuktikan bahwa Toyota memberikan keyakinan dan kenyamanan pada calon konsumennya.
Kendati begitu, Toyota menilai akan sulit mencapai target penjualan 1 juta unit tahun ini. Pasalnya, ada Pilkada Serentak 2024 yang akan memberikan dampak terhadap penjualan mobil di berbagai wilayah Indonesia.
(wbs)
tulis komentar anda