Honda-Nissan Merger Jadi Produsen Mobil Terbesar Nomor 3 Dunia, Siap Hadapi China?

Senin, 23 Desember 2024 - 22:54 WIB
Merger akan menghasilkan raksasa otomotif dengan valuasi senilai lebih dari USD50 miliar (sekitar Rp750 triliun) berdasarkan kapitalisasi pasar dari ketiga produsen mobil tersebut.

Bersama-sama, Honda, Nissan, dan Mitsubishi akan mendapatkan skala untuk bersaing dengan Toyota Motor Corp. dan dengan Volkswagen AG Jerman. Toyota memiliki kemitraan teknologi dengan Mazda Motor Corp. dan Subaru Corp. Jepang.

Berita tentang kemungkinan merger muncul awal bulan ini, dengan laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan pembuat iPhone Taiwan Foxconn sedang berusaha untuk mengikat Nissan dengan membeli saham dari mitra aliansi perusahaan Jepang lainnya, Renault SA dari Prancis.

CEO Nissan Makoto Uchida mengatakan Foxconn tidak secara langsung mendekati perusahaannya. Dia juga mengakui bahwa situasi Nissan "parah."

Bahkan setelah merger, Toyota, yang meluncurkan 11,5 juta kendaraan pada 2023, akan tetap menjadi produsen mobil Jepang terbesar.

Jika mereka bergabung, tiga perusahaan yang lebih kecil akan membuat sekitar 8 juta kendaraan. Pada 2023, Honda membuat 4 juta dan Nissan memproduksi 3,4 juta. Mitsubishi Motors membuat lebih dari 1 juta.

"Kami telah menyadari bahwa agar kedua belah pihak menjadi pemimpin dalam transformasi mobilitas ini, perlu untuk membuat perubahan yang lebih berani," kata Mibe.

Nissan, Honda, dan Mitsubishi sebelumnya sepakat untuk berbagi komponen untuk kendaraan listrik seperti baterai dan untuk bersama-sama meneliti perangkat lunak untuk mengemudi otonom agar beradaptasi lebih baik dengan elektrifikasi.

Nissan telah berjuang setelah skandal yang dimulai dengan penangkapan mantan CEO Carlos Ghosn pada akhir 2018 atas tuduhan penipuan dan penyalahgunaan aset perusahaan. Tuduhan tersebut dia bantah. Ghosn akhirnya dibebaskan dengan jaminan dan melarikan diri ke Lebanon.

Berbicara pada hari Senin kepada wartawan di Tokyo melalui tautan video, Ghosn menyebut rencana merger itu sebagai "langkah putus asa."
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More