Mampukah Nissan Bertahan Tanpa Bantuan Honda?

Sabtu, 08 Februari 2025 - 20:20 WIB
Pada November 2024, produsen mobil yang berbasis di Yokohama ini mengatakan akan memangkas 9.000 pekerjaan dari tenaga kerjanya yang berjumlah lebih dari 130.000 orang, dan memangkas kapasitas produksi hingga seperlima.

Apa Masalah Nissan?

Penjualan Nissan menurun di Jepang dan China, dan juga di Amerika, pasar terbesarnya dan terpenting. Jajaran produk perusahaan terlihat ketinggalan zaman, yang menyebabkan penumpukan inventaris yang memaksa untuk menurunkan harga.

Nissan dipandang sebagai pelopor satu dekade lalu berkat Leaf, mobil keluarga kompak yang merupakan EV pasar massal pertama di dunia.

Sejak saat itu, dua hal telah terjadi: Pesaing China baru muncul yang menawarkan EV yang lebih baik, dan pasar Amerika lebih condong ke kendaraan hybrid.

Nissan gagal memanfaatkan kesuksesan awal Leaf, atau mengembangkan hybrid, seperti yang dilakukan rivalnya Toyota Motor dengan produk globalnya yang sukses, Prius.

"Tidak memiliki hybrid adalah satu hal, tetapi tanggapan perusahaan terhadap situasi yang berubah sangat, sangat lambat," kata James Hong, seorang analis di Macquarie Securities Korea.

Pada awal 2025, Nissan masih kekurangan EV dan mobil hybrid generasi terbaru untuk bersaing secara efektif di China dan Amerika.

Mengapa Nissan Serbasalah?

Muasalnya ditabur selama krisis terakhir Nissan seperempat abad lalu, ketika Renault Prancis turun tangan untuk mengambil saham pengendali dan mengirim Ghosn untuk merekayasa perubahan haluan. Ghosn memangkas biaya pembelian, menutup pabrik, dan menghilangkan 21.000 pekerjaan.

Ghosn mempercepat peluncuran model baru untuk meningkatkan pangsa pasar global Nissan. Dia juga menekan pengeluaran, sehingga mobil-mobil ini akhirnya kurang inovatif dibanding mobil-mobil pesaing, menurut analis yang mengikuti perusahaan tersebut.

Jadi untuk mencapai target penjualan Ghosn, perusahaan beralih menawarkan insentif harga yang besar kepada pelanggan, terutama di Amerika, dan meningkatkan penjualan ke operator armada sewaan dengan mengorbankan keuntungan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More