Hantaman COVID-19 Paksa Harley Davidson Pangkas Gaji Karyawan

Kamis, 16 April 2020 - 08:34 WIB
Kumpilan motor Harley Davidson. FOTO/ Ist
JAKARTA - Harley Davidson sepertinya tidak mampu menahan arus kerugian akibat pandemi COVID-19. Dengan berat hati, pabrikan motor gede (moge) asal Amerika Serikat itu harus memberhentikan sementera sebagian besar pekerjanya serta memotong gaji karyawan. Aktivitas pengiriman dan penjualan motor Harley terganggu karena pandemi ini.

Keputusan sulit itu diumumkan setelah Harley memperkirakan pendapatan perusahaan tahun ini. Saham Harley juga mengalami menurunan hingga 5,7%. Wabah virus corona menekan pendapatan perusahaan dan meludeskan arus kas. Mau tidak mau, Harley harus menghemat setiap dana yang dikeluarkan, serta meningkatkan likuiditas.

Pemangkasan biaya yang dikeluarkan disiasati dengan mengurangi pengeluaran yang tidak penting. Pemotongan gaji untuk tingkat Chief Executive Officer dan jajaran direksi bakal dikenakan sebesar 30%. Sementara karyawan biasa lainnya akan dipotong 10%-20%.

Selain itu, Harley juga berencana tidak memberikan bonus di tahun ini, serta tidak menerima karyawan baru. Kendati demikian, pemotongan gaji akan kembali dievaluasi perusahaan pada akhir kuartal II 2020.

Di sisi lain, lembaga pemeringkat Fitch and Moody’s telah menurunkan peringkat Harley. Meski begitu, Harley belum meninjau dampak yang akan ditimbulkan dari penurunan tersebut. Tetapi Fitch and Moody’s perkirakan penjualan Harley merosot 25% di tahun ini.



Foto: . Pemotongan gaji untuk tingkat Chief Executive Officer dan jajaran direksi bakal dikenakan sebesar 30%. Sementara karyawan biasa lainnya akan dipotong 10%-20%.
(wbs)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More