Perjuangan Rolex Kuasai Dunia Horology hingga Berlabel Jam Orang Sukses
Sabtu, 28 November 2020 - 10:16 WIB
Tahun 1919, Rolex pindah ke Jenewa, kota yang terkenal secara internasional dalam hal pembuatan jam tangan. Montres Rolex S.A. didaftarkan di Jenewa pada tahun 1920.
Nah, pada pergantian abad ke-20, seorang wiraswasta yang visioner dan berbasis di London itu berada di ambang kesuksesan. Targetnya, memperkenalkan dunia pembuatan jam tangan pada saat kekhasan dari pelat jam belum diketahui.
Hans Wilsdorf melihat bahwa inovasi-inovasi ini adalah solusi untuk membuat jam tangan yang benar-benar tahan air. Kemudian ia bernegosiasi dengan Paul Perregaux dan Georges Peret Rterkait harga paten mereka di tahun 1926. Ia juga mengkombinasikannya dengan desain dari Francois Borgel. Hasilnya adalah Rolex Oyster. Namanya terinspirasi dari tiram yang tak rusak meskipun selalu di dalam air. Konsep ini merupakan awal mula dari perkembangan jam tangan tahan air dewasa ini.
Desain jam tangan Rolex Oyster menjadi sukses besar dengan kecerdasan marketing dari perusahaan Hans Wilsdorf ini. Selama musim panas 1927 seorang wanita asal Inggris bernama Mercedes Gleitze berenang melewati Terusan Inggris (English Channel) dengan mengenakan Rolex Oyster di pergelangannya. Jam tangan tersebut pun mampu bertahan selama perjalanan, tetap kedap air, dan masih berjalan normal selama 15 jam perjalanan renang ke Calais, Perancis. Kemudian Hans Wilsdorf membeli semua halaman muka dari media kenamaan Inggris, Daily Mail, untuk mengumumkan pencapaian ini. Berkat publikasi ini Rolex menjadi sebuah merek global.
Pada tahun 1930-an, perusahaan lain menciba untuk membuat terobosan serupa. Mereka memasukkan jam tangan yang didesain oleh Cartier untuh Pasha of Marrakesh dengan desain khusus mahkota screw-down (yang kemudian menjadi inspirasi jam tangan Pasha Collection dewasa ini, sebagaimana Omega Marine, yang juga memiliki case di dalam case. Perusahaan-perusahaan pun kemudian mulai memperkenalkan paking sebagai suatu bagian sistem untuk meingkatkan ketahanan terhadap aur untuk harga yang lumayan. Pada awal 1940-an, misalnya jam tangan merek Fortis memasarkan jam tangan otomatis yang tahan air dengan nama Fortissimo.
Tapi dalam keseluruhan bagian, jam tangan anti air masih dianggap sebagai kebutuhan orang dengan jenis pekerjaan tertentu (spesialis). Selama Perang Dunia II, beberapa jam tangan dengan level anti air yang cukup tinggi, diver watch, diperkenalkan untuk para pasukan frogmen. Jam tangan ini biasanya digunakan dengan tujuan untuk memudahkan penggunanya dalam membaca waktu di kedalaman lautan.
Perusahaan jam tangan Italia, Panerai, misalnya menyediakan jam tangan untuk pasukan frogmen angkatan laut dengan jam tangan diving berukuran lebar dan kompas bawah air. Panerai kemudian mematenkan case-nya yang ikonik itu dan masih digunakan hingga saat ini.
tulis komentar anda