DiJepang Jumlah SPKLU Lampaui SPBU, Tapi Mobil Listrik Belum Populer
Kamis, 04 Februari 2021 - 18:30 WIB
JEPANG - Mengejutkan, saat ini jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jepang ternyata melebihi jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal itu diungkap oleh Regional Vice President Nissan ASEAN Isao Sekiguchi dalam ajang Nissan Futures 2021 yang diselenggarakan secara virtual hari ini.
Dia melanjutkan pemerintah Jepang memang sangat serius meningkatkan jumlah populasi mobil listrik . Hal ini sudah dibuktikan dengan jumlah SPKLU yang kini lebih banyak dari SPBU.
Baca Juga: Berusia Satu Dekade, Nissan Beri Hadiah Nissan Leaf yang lebih Segar
Ironisnya meski jumlah SPKLU lebih banyak dari SPKLU populasi mobil listrik di Jepang ternyata tidak sebesar negara maju lainnya. "Ketersediaan SPKLU di kota besar seperti Tokyo ternyata jadi penentu. Banyak warga Tokyo yang tinggal di apartemen dan tidak terjamah SPKLU. INi yang embuat penestrasi mobil listrik masih rendah," ucapnya.
Baca Juga: Geser Jakarta, Jawa Timur Pecahkan Rekor dengan 19 Juta Pengendara Motor
Aksesibilitas pada infrastruktur pendukung mobi listrik menurutnya memang jadi salah satu kunci agar mobil listrik bisa jadi pilihan masyarakat. Dia mengatakan pemerintah Jepang memang akan segara membangun stasiun pengisian ulang yang dekat dengan kawasan apartemen. "Yang pasti adalah kombinasi infrastruktur dan insentif bisa mengatasi masalah ini," jelasnya.Baca Juga: 3.000 Bulu Burung Dikorbankan untuk Rolls-Royce Edisi Spesial
Diketahui keinginan Jepang untuk meningkatkan populasi mobil listrik sudah tersiar beberapa waktu lalu sejak mereka memutuskan akan menghentikan penjualan mobil konvensional pada 2030. Nikkei Asia mengatakan Nissan akan berupaya meningkatkan rasio kepemilikan mobil listrik Nissan hingga 60 persen pada 2023.
Dia melanjutkan pemerintah Jepang memang sangat serius meningkatkan jumlah populasi mobil listrik . Hal ini sudah dibuktikan dengan jumlah SPKLU yang kini lebih banyak dari SPBU.
Baca Juga: Berusia Satu Dekade, Nissan Beri Hadiah Nissan Leaf yang lebih Segar
Ironisnya meski jumlah SPKLU lebih banyak dari SPKLU populasi mobil listrik di Jepang ternyata tidak sebesar negara maju lainnya. "Ketersediaan SPKLU di kota besar seperti Tokyo ternyata jadi penentu. Banyak warga Tokyo yang tinggal di apartemen dan tidak terjamah SPKLU. INi yang embuat penestrasi mobil listrik masih rendah," ucapnya.
Baca Juga: Geser Jakarta, Jawa Timur Pecahkan Rekor dengan 19 Juta Pengendara Motor
Aksesibilitas pada infrastruktur pendukung mobi listrik menurutnya memang jadi salah satu kunci agar mobil listrik bisa jadi pilihan masyarakat. Dia mengatakan pemerintah Jepang memang akan segara membangun stasiun pengisian ulang yang dekat dengan kawasan apartemen. "Yang pasti adalah kombinasi infrastruktur dan insentif bisa mengatasi masalah ini," jelasnya.Baca Juga: 3.000 Bulu Burung Dikorbankan untuk Rolls-Royce Edisi Spesial
Diketahui keinginan Jepang untuk meningkatkan populasi mobil listrik sudah tersiar beberapa waktu lalu sejak mereka memutuskan akan menghentikan penjualan mobil konvensional pada 2030. Nikkei Asia mengatakan Nissan akan berupaya meningkatkan rasio kepemilikan mobil listrik Nissan hingga 60 persen pada 2023.
(wsb)
tulis komentar anda