Begini Alasan China Larang Tesla Berkeliaran Bebas
Minggu, 21 Maret 2021 - 23:26 WIB
Secara terpisah, Wall Street Journal, melaporkan Pemerintah China membatasi penggunaan mobil Tesla oleh personel di militer, perusahaan milik negara di industri sensitif, dan agensi utama.
Tidak jelas apakah tindakan tersebut diterapkan pada semua fasilitas semacam itu. Langkah ini dilakukan setelah tinjauan keamanan pemerintah terhadap kendaraan Tesla, kata laporan itu, mengutip sumber yang mengetahui persoalan tersebut.
Untuk diketahui, Tesla menjual 147.445 mobil di China tahun lalu. Atau 30% dari total pengirimannya, meskipun persaingan tumbuh dari pesaing domestik seperti Nio Inc dan Geely.
Kantor Informasi Dewan Negara China dan Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kementerian Pertahanan China juga tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Mobil dan Kamera
Produsen mobil telah melengkapi lebih banyak kendaraan dengan kamera dan sensor yang menangkap gambar lingkungan sekitar mobil. Kontrol tentang bagaimana gambar-gambar itu digunakan dan ke mana mereka dikirim dan disimpan adalah tantangan yang muncul dengan cepat untuk industri dan pembuat peraturan di seluruh dunia.
Mobil Tesla memiliki beberapa kamera eksternal untuk membantu pengemudi memarkir, berpindah jalur, dan fitur lainnya. Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk, sering berbicara tentang nilai data yang diambil kendaraan Tesla yang dapat digunakan untuk mengembangkan mengemudi otonom.
Tesla Model 3 dan Model Y juga memiliki kamera di kaca spion untuk keselamatan pengemudi yang dinonaktifkan secara default. “China memiliki berbagai alat -beberapa langsung, beberapa tidak langsung- untuk memberatkan perusahaan asing seperti Tesla. Tekanan bisa datang dari arah mana pun, dengan alasan apa pun, kapan pun,” kata Michael Dunne, Kepala Eksekutif Konsultan ZoZo Go.
Regulator negara China, mengatakan, pada bulan Februari pejabat pemerintah telah bertemu dengan perwakilan dari Tesla atas laporan konsumen tentang kebakaran baterai, akselerasi yang tidak terduga, dan kegagalan dalam pembaruan perangkat lunak over-the-air.
Tidak jelas apakah tindakan tersebut diterapkan pada semua fasilitas semacam itu. Langkah ini dilakukan setelah tinjauan keamanan pemerintah terhadap kendaraan Tesla, kata laporan itu, mengutip sumber yang mengetahui persoalan tersebut.
Untuk diketahui, Tesla menjual 147.445 mobil di China tahun lalu. Atau 30% dari total pengirimannya, meskipun persaingan tumbuh dari pesaing domestik seperti Nio Inc dan Geely.
Kantor Informasi Dewan Negara China dan Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kementerian Pertahanan China juga tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Mobil dan Kamera
Produsen mobil telah melengkapi lebih banyak kendaraan dengan kamera dan sensor yang menangkap gambar lingkungan sekitar mobil. Kontrol tentang bagaimana gambar-gambar itu digunakan dan ke mana mereka dikirim dan disimpan adalah tantangan yang muncul dengan cepat untuk industri dan pembuat peraturan di seluruh dunia.
Mobil Tesla memiliki beberapa kamera eksternal untuk membantu pengemudi memarkir, berpindah jalur, dan fitur lainnya. Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk, sering berbicara tentang nilai data yang diambil kendaraan Tesla yang dapat digunakan untuk mengembangkan mengemudi otonom.
Tesla Model 3 dan Model Y juga memiliki kamera di kaca spion untuk keselamatan pengemudi yang dinonaktifkan secara default. “China memiliki berbagai alat -beberapa langsung, beberapa tidak langsung- untuk memberatkan perusahaan asing seperti Tesla. Tekanan bisa datang dari arah mana pun, dengan alasan apa pun, kapan pun,” kata Michael Dunne, Kepala Eksekutif Konsultan ZoZo Go.
Regulator negara China, mengatakan, pada bulan Februari pejabat pemerintah telah bertemu dengan perwakilan dari Tesla atas laporan konsumen tentang kebakaran baterai, akselerasi yang tidak terduga, dan kegagalan dalam pembaruan perangkat lunak over-the-air.
(iqb)
tulis komentar anda