Pabrik Hyundai di Indonesia akan Beroperasi Paling Lambat November
Rabu, 28 Juli 2021 - 12:30 WIB
JAKARTA - Aktivasi pabrik Hyundai Indonesia di Deltamas, Cikarang, Jawa Barat dipastikan akan berjalan paling lambat November nanti. Hal itu diungkapkan oleh Paulus Bayuardi Roosno, Assistant Manager Sales Operation Dept. PT Hyundai Motor Indonesia saat mengisi diskusi virtual Electric Vehicle Charging Station (EVCS) yang diselenggarakan PLN hari ini.
"Rencananya aktivasi akan dimulai Oktober. Namun dengan kondisi saat ini November paling lambat akan mulai berjalan," ujar Paulus Bayuardi Roosno.
Dia mengatakan pabrik Hyundai yang ada di Indonesia ini akan memegang peranan penting buat pasar otomotif. Pasalnya pabrik tersebut tidak hanya memproduksi mobil dengan bahan bakar konvensional atau pembakaran internal tapi juga mobil-mobil listrik. Jadi mobil-mobil listrik buatan Hyundai seperti Hyundai Ioniq EV dan Hyundai Kona EV akan dibuat di Indonesia.
"Mobil-mobil itu tidak hanya akan dipasarkan ke Indonesia tapi juga ke pasar Asia Tenggara dan Asia," jelasnya.
Dia mengatakan saat beroperasi nanti kapasitas produksi pabrik Hyundai di Idnonesia mencapai 150.000 unit per tahun. Namun kapasitas produksi pabrik tersebut bisa dimaksimalkan hingga 250.000 unit per tahun.
Lebih lanjut dia mengatakan perakitan hingga produksi mobil Hyundai di Indonesia otomatis akan menekan harga mobil Hyundai. Termasuk harga mobil-mobil listrik Hyundai di Indonesia. "Kalau menekan harga mobil listrik pasti bisa karena nantinya akan mengunakan TKDN lokal, parts-partsnya dari sumber lokal. Tapi berapa penurunan persentase harga belum kapasitas saya menentukan. Secara gambaran umum penekanan harganya jauh akan lebih bersaing dibanding impor," jelasnya.
Diketahui investasi pabrik Hyundai di Indonesia merupakan yang terbesar di Asia.Hyundai memiliki nilai investasi sebesar sebesar US$1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun. Perkembangannya, hingga saatini sudah terealisir Rp13 triliun hingga Rp14 triliun.
"Rencananya aktivasi akan dimulai Oktober. Namun dengan kondisi saat ini November paling lambat akan mulai berjalan," ujar Paulus Bayuardi Roosno.
Dia mengatakan pabrik Hyundai yang ada di Indonesia ini akan memegang peranan penting buat pasar otomotif. Pasalnya pabrik tersebut tidak hanya memproduksi mobil dengan bahan bakar konvensional atau pembakaran internal tapi juga mobil-mobil listrik. Jadi mobil-mobil listrik buatan Hyundai seperti Hyundai Ioniq EV dan Hyundai Kona EV akan dibuat di Indonesia.
"Mobil-mobil itu tidak hanya akan dipasarkan ke Indonesia tapi juga ke pasar Asia Tenggara dan Asia," jelasnya.
Dia mengatakan saat beroperasi nanti kapasitas produksi pabrik Hyundai di Idnonesia mencapai 150.000 unit per tahun. Namun kapasitas produksi pabrik tersebut bisa dimaksimalkan hingga 250.000 unit per tahun.
Lebih lanjut dia mengatakan perakitan hingga produksi mobil Hyundai di Indonesia otomatis akan menekan harga mobil Hyundai. Termasuk harga mobil-mobil listrik Hyundai di Indonesia. "Kalau menekan harga mobil listrik pasti bisa karena nantinya akan mengunakan TKDN lokal, parts-partsnya dari sumber lokal. Tapi berapa penurunan persentase harga belum kapasitas saya menentukan. Secara gambaran umum penekanan harganya jauh akan lebih bersaing dibanding impor," jelasnya.
Diketahui investasi pabrik Hyundai di Indonesia merupakan yang terbesar di Asia.Hyundai memiliki nilai investasi sebesar sebesar US$1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun. Perkembangannya, hingga saatini sudah terealisir Rp13 triliun hingga Rp14 triliun.
(wsb)
tulis komentar anda