Hyundai Mulai Hentikan Penjualan Mobil Bensin di 2035
Selasa, 07 September 2021 - 17:00 WIB
MUNICH - Perusahaan otomotif Korea Selatan, Hyundai menunjukkan komitmen mereka pada zero emisi karbon netral di ajang IIA Mobility Show 2021, Munich, Jerman pekan ini. Di ajang itu, Hyundai berkomitmen untuk megnhentikan penjualan mobil dengan mesin pembakaran internal di Eropa pada 2035 nanti.
Langkah itu akan dilanjuitkan dengan membanjiri populasi kendaraan tanpa emisi Battery Electric Vehicle (BEV) dan dan Full Cell Electric Vehicle (FCEV) mulai dari sekarang hingga mencapai 80 persenditahun 2040 nanti. Selain itu mereka berkomitmen bahwa pada tahun 2040, emisi karbon yang ada di mobil-mobil Hyundai akan berkurang hingga 75 persen.
Dilansir dari laman resmi Carscoops (7/9/2021), langkah pertama yang dilakukan pihak pabrikan adalah dengan meningkatkan penjualan kendaraan tanpa emisi secara bertahap yang mencakup model BEV (baterai-listrik) dan FCEV (sel bahan bakar). Langkah itu akan mencakup sebesar 30 persen dari penjualan global Hyundai pada tahun 2030 dan 80 persen dari total penjualan armadanya pada tahun 2040.
Pada tahun 2023 nanti, Produsen akan meluncurkan generasi baru Nexo bersama dengan sebuah MPV menggunakan teknologi sel bahan bakar (FCEV). Setelah 2025, model sel bahan bakar lain akan menyusul dalam bentuk SUV. Perusahaan juga telah berinvestasi di perusahaan rintisan global di bidang hidrogen hijau dan berencana membangun infrastruktur di negara-negara “dengan dukungan pemerintah yang kuat dan sumber energi terbarukan yang melimpah”.
Selain itu demi Mendukung tujuan energi hijau, pihak pabrikan saat ini juga secara aktif mengerjakan kendaraan terbang seperti yang ditunjukkan oleh konsep S-A1 Urban Air Mobility (UAM) pada tahun lalu . UAM listrik penuh pertama ini dirancang untuk operasi dalam kota yang nantinya akan diluncurkan pada tahun 2028, dan kendaraan terbang lainnya untuk menghubungkan kota-kota yang berdekatan akan menyusul pada tahun 2030-an.
Jaehoon Chang, Presiden, dan CEO Hyundai Motor Company mengatakan, “ei bawah visi perusahaan kami, Kemajuan untuk Kemanusiaan, Hyundai Motor bertekad untuk melakukan hal yang benar bagi dunia. Perubahan iklim adalah tantangan tak terbantahkan yang membutuhkan perhatian semua orang secara mendesak."
Hal itu membuat pihak pabrikan memutuskan pada tahun 2035 nanti , pihak pabrikan memastikan hanya akan menawarkan BEV dan FCEV di Eropa, selangkah lebih maju terkati dengan rumor regulasi yang beredar bahwa pada tahun 2040, kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil akan dihapus secara bertahap pada pasar utama.
“Hyundai Motor berkomitmen untuk menjadi netral karbon dalam produk dan operasi globalnya pada tahun 2045, dan kami akan melakukan investasi dalam transportasi yang lebih bersih dan solusi energi yang lebih hijau untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk semua,” pungkasnya.
Langkah itu akan dilanjuitkan dengan membanjiri populasi kendaraan tanpa emisi Battery Electric Vehicle (BEV) dan dan Full Cell Electric Vehicle (FCEV) mulai dari sekarang hingga mencapai 80 persenditahun 2040 nanti. Selain itu mereka berkomitmen bahwa pada tahun 2040, emisi karbon yang ada di mobil-mobil Hyundai akan berkurang hingga 75 persen.
Dilansir dari laman resmi Carscoops (7/9/2021), langkah pertama yang dilakukan pihak pabrikan adalah dengan meningkatkan penjualan kendaraan tanpa emisi secara bertahap yang mencakup model BEV (baterai-listrik) dan FCEV (sel bahan bakar). Langkah itu akan mencakup sebesar 30 persen dari penjualan global Hyundai pada tahun 2030 dan 80 persen dari total penjualan armadanya pada tahun 2040.
Pada tahun 2023 nanti, Produsen akan meluncurkan generasi baru Nexo bersama dengan sebuah MPV menggunakan teknologi sel bahan bakar (FCEV). Setelah 2025, model sel bahan bakar lain akan menyusul dalam bentuk SUV. Perusahaan juga telah berinvestasi di perusahaan rintisan global di bidang hidrogen hijau dan berencana membangun infrastruktur di negara-negara “dengan dukungan pemerintah yang kuat dan sumber energi terbarukan yang melimpah”.
Selain itu demi Mendukung tujuan energi hijau, pihak pabrikan saat ini juga secara aktif mengerjakan kendaraan terbang seperti yang ditunjukkan oleh konsep S-A1 Urban Air Mobility (UAM) pada tahun lalu . UAM listrik penuh pertama ini dirancang untuk operasi dalam kota yang nantinya akan diluncurkan pada tahun 2028, dan kendaraan terbang lainnya untuk menghubungkan kota-kota yang berdekatan akan menyusul pada tahun 2030-an.
Jaehoon Chang, Presiden, dan CEO Hyundai Motor Company mengatakan, “ei bawah visi perusahaan kami, Kemajuan untuk Kemanusiaan, Hyundai Motor bertekad untuk melakukan hal yang benar bagi dunia. Perubahan iklim adalah tantangan tak terbantahkan yang membutuhkan perhatian semua orang secara mendesak."
Hal itu membuat pihak pabrikan memutuskan pada tahun 2035 nanti , pihak pabrikan memastikan hanya akan menawarkan BEV dan FCEV di Eropa, selangkah lebih maju terkati dengan rumor regulasi yang beredar bahwa pada tahun 2040, kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil akan dihapus secara bertahap pada pasar utama.
“Hyundai Motor berkomitmen untuk menjadi netral karbon dalam produk dan operasi globalnya pada tahun 2045, dan kami akan melakukan investasi dalam transportasi yang lebih bersih dan solusi energi yang lebih hijau untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk semua,” pungkasnya.
(wsb)
tulis komentar anda