Nissan Kicks e-Power, Solusi Sensasi Mobil Listrik di Bawah Rp600 Juta
Kamis, 07 Oktober 2021 - 05:00 WIB
Perbedaannya dibandingkan mesin hibrid adalah teknologi hibrida mengadopsi mobil konvensional bermesin bensin. Kemudian sebuah motor listrik dimasukkan, sehingga bisa menggerakkan kendaraan dalam kurun waktu tertentu. Bergantian bekerja antara tenaga baterai dan mesin. "Ini jelas ada perbedaan dari sisi arsitektur teknologinya," ungkap Bagus.
Kelebihan lain dari Nissan Kicks e-Power adalah harganya. Dengan sensasi mobil listrik Nissan Kicks e-Power justru memiliki harga yang lebih kompetitif dibanding harga mobil listrik murni yang ada saat ini yakni Rp471 juta.
Sementara Presiden Direktur PTNMDI Evensius Go, mengatakan dengan kondisi Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau, paling besar tantangannya untuk menuju era elektrifikasi ialah charging Station.
"Untuk kota-kota besar, misalnya di Jakarta dan Surabaya, kendaraan listrik bisa langsung masuk. Tetapi pasti banyak yang bertanya misalnya yang tinggal di daerah Gresik, Jawa Timur, ketika pakai Nissan Leaf chargingnya akan bagaimana, sedangkan stasiun pengisian masih belum banyak dan kebanyakan di kota. Pertanyaan ini muncul banyak sekali, itu yang membuat kita bawa teknologi e-Power," tutur Evensius Go.
Dia memprediksi dengan semakin banyaknya mobil listrik yang diproduksi oleh produsen di dunia biaya dari baterai ini akan turun dan pada saat menurun harga mobil listrik akan sangat menarik. "Doakan ada produk mobil listrik yang di segmen itu, yang bisa kami bawa ke Indonesia. Yang utama bagi kami adalah mendukung program pemerintah," pungkasnya.
Kelebihan lain dari Nissan Kicks e-Power adalah harganya. Dengan sensasi mobil listrik Nissan Kicks e-Power justru memiliki harga yang lebih kompetitif dibanding harga mobil listrik murni yang ada saat ini yakni Rp471 juta.
Sementara Presiden Direktur PTNMDI Evensius Go, mengatakan dengan kondisi Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau, paling besar tantangannya untuk menuju era elektrifikasi ialah charging Station.
"Untuk kota-kota besar, misalnya di Jakarta dan Surabaya, kendaraan listrik bisa langsung masuk. Tetapi pasti banyak yang bertanya misalnya yang tinggal di daerah Gresik, Jawa Timur, ketika pakai Nissan Leaf chargingnya akan bagaimana, sedangkan stasiun pengisian masih belum banyak dan kebanyakan di kota. Pertanyaan ini muncul banyak sekali, itu yang membuat kita bawa teknologi e-Power," tutur Evensius Go.
Dia memprediksi dengan semakin banyaknya mobil listrik yang diproduksi oleh produsen di dunia biaya dari baterai ini akan turun dan pada saat menurun harga mobil listrik akan sangat menarik. "Doakan ada produk mobil listrik yang di segmen itu, yang bisa kami bawa ke Indonesia. Yang utama bagi kami adalah mendukung program pemerintah," pungkasnya.
(wsb)
tulis komentar anda