Pasar Komersial Meningkat, Daimler Usung Kendaraan Ramah Lingkungan
Senin, 20 Desember 2021 - 23:51 WIB
JAKARTA - Kendaraan segmen komersial diyakini akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Bertumbuhnya sejumlah industri seperti konstruksi, logistik hingga pertambangan akan meningkatkan permintaan terhadap kendaraan komersial. ‘’ Segmen komersial akan tumbuh mengikuti ekonomi. Apalagi kendaraan komersial tak dikenakan PPnBM,’’ungkap Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara di Jakarta Senin (20/12/2021).
Dia mengungkapkan, saat ini, kendaraan komersial di dalam negeri sudah mengusung teknologi dengan spesifikasi ramah lingkungan. ‘’Teknologinya (Euro IV) tersedia, tapi bahan bakarnya ada atau tidak,”tegasnya. Karenanya, Kukuh berharap agar seluruh stakeholder berkolaborasi untuk mencapai target pengurangan emisi gas buang seperti yang dicanangkan pemerintah.
Terlebih permintaan terhadap kendaraan komersial akan terus meningkat. ‘’Tahun depan kita coba B30 yang Euro 4. Penyedia BBM harus bersama melakukan inovasi. Jangan sampai gara-gara bahan bakar maka kendaraannya harus diubah,’’ucapnya.
Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan negara Eropa untuk kualitas udara di negara Eropa. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan maka semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.
Untuk Euro IV, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer, 250 miligram per kilometer untuk mesin diesel, dan 25 miligram per kilometer untuk diesel particulate matter. Salah satu pabrikan yang menghadirkan kendaraan komersial ramah lingkungan ditengah lonjakan permintaan yakni PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI).
Menurut Head of Product and Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Faustina Tjandra dalam diskusi virtual yang digagas Forum Wartawan Otomotif (Forwot Indonesia), saat ini pihaknya memiliki fasilitas manufacturing di Wanaherang Bogor, untuk produk truk dan bus dan aftersales Mercedes Benz.
‘’Hingga saat ini kami memiliki 27 lokasi di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Kalimantan, dalam waktu dekat kita ekspansi ke Papua,”tegasnya. Da menilai, permintaan kendaraan komersial atau niaga akan terus melonjak karena pandemic yang mulai terkendali. Karenanya, DCVI mengandalkan, Axor yang merupakan seggmen medium dan light truck . ‘’Data Gaikindo meunjukkan medium dan light truck sangat besar,’’sebutnya.
Model Axor, akan bersaing di kelasnya baik secara tonase maupoun fatures. Secara lead time, mobil ini diklaim lebih baik, karena menjaga standar yang diterapkan negara asalnya, yakni Jerman. ‘’Adanya kerjasama fiskal dengan India, membuat harga Axor lebih terjangkau,’’ungkap Faustina. Untuk segmen pertambangan, produk yang paling diminati yakni kategori 48 ton. Sedangkan untuk konstruksi paling banyak diminati seri 2528C, 16 ton dengan penggerak 4x2.
Dia mengungkapkan, saat ini, kendaraan komersial di dalam negeri sudah mengusung teknologi dengan spesifikasi ramah lingkungan. ‘’Teknologinya (Euro IV) tersedia, tapi bahan bakarnya ada atau tidak,”tegasnya. Karenanya, Kukuh berharap agar seluruh stakeholder berkolaborasi untuk mencapai target pengurangan emisi gas buang seperti yang dicanangkan pemerintah.
Terlebih permintaan terhadap kendaraan komersial akan terus meningkat. ‘’Tahun depan kita coba B30 yang Euro 4. Penyedia BBM harus bersama melakukan inovasi. Jangan sampai gara-gara bahan bakar maka kendaraannya harus diubah,’’ucapnya.
Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan negara Eropa untuk kualitas udara di negara Eropa. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan maka semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.
Untuk Euro IV, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer, 250 miligram per kilometer untuk mesin diesel, dan 25 miligram per kilometer untuk diesel particulate matter. Salah satu pabrikan yang menghadirkan kendaraan komersial ramah lingkungan ditengah lonjakan permintaan yakni PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI).
Menurut Head of Product and Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Faustina Tjandra dalam diskusi virtual yang digagas Forum Wartawan Otomotif (Forwot Indonesia), saat ini pihaknya memiliki fasilitas manufacturing di Wanaherang Bogor, untuk produk truk dan bus dan aftersales Mercedes Benz.
‘’Hingga saat ini kami memiliki 27 lokasi di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Kalimantan, dalam waktu dekat kita ekspansi ke Papua,”tegasnya. Da menilai, permintaan kendaraan komersial atau niaga akan terus melonjak karena pandemic yang mulai terkendali. Karenanya, DCVI mengandalkan, Axor yang merupakan seggmen medium dan light truck . ‘’Data Gaikindo meunjukkan medium dan light truck sangat besar,’’sebutnya.
Model Axor, akan bersaing di kelasnya baik secara tonase maupoun fatures. Secara lead time, mobil ini diklaim lebih baik, karena menjaga standar yang diterapkan negara asalnya, yakni Jerman. ‘’Adanya kerjasama fiskal dengan India, membuat harga Axor lebih terjangkau,’’ungkap Faustina. Untuk segmen pertambangan, produk yang paling diminati yakni kategori 48 ton. Sedangkan untuk konstruksi paling banyak diminati seri 2528C, 16 ton dengan penggerak 4x2.
tulis komentar anda