Ban Bermasalah, Toyota Tarik Kembali 3.000 bZ4X
Jum'at, 01 Juli 2022 - 22:45 WIB
TOKYO - Sebanyak hampir 3.000 mobil listrik Toyota bZ4X ditarik karena cacat roda yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Penarikan ini dilakukan di banyak negara, padahal mobil SUV tersebut baru saja diluncurkan.
Mobil lostrik Toyota bZ4X sendiri baru saja memulai debutnya 2 bulan lalu. Namun situasi yang berisiko mematikan yang dapat menyebabkan roda terpisah saat kecepatan tinggi memaksa pabrikan untuk melakukan penarikan.
Seperti dilansir dari Engadget pada Jumat (1/7/2022), untuk pasar Eropa, penarikan dilakukan pada sekitar 2.700 unit mobil. Sementra pasar Amerika Serikat 260 unit, menyusul Jepang 110 unit, lalu Kanada sebanyak 20 unit.
Perusahaan meminta pemilik untuk segera memarkir kendaraan mereka dan tidak melanjutkan perjalanan sampai solusi yang lebih "permanen" dapat ditemukan. Hal ini telah disampaikan Toyota dalam pernyataan resminya.
"Tidak ada yang boleh mengendarai kendaraan ini sampai perbaikannya dilakukan. Setelah penggunaan jarak tempuh rendah, semua baut hub pada roda dapat mengendur hingga roda dapat terlepas dari kendaraan," ujar Toyota.
Jika roda terlepas dari kendaraan saat mengemudi, dapat mengakibatkan hilangnya kendali kendaraan, peningkatan risiko kecelakaan. Apa penyebab masalah ini bisa terjadi masih dalam tahap penyelidikan," terangnya.
Hingga berita ini dimuat belum ada kabar kapan para insinyur Toyota menemukan solusi. Namun untuk diketahui, ini bukan pertama kali pabrikan melakukan penarikan karena masalah serupa. Sebelumnya Subaru juga menarik sekitar 2.600 Solterra EV.
Mobil lostrik Toyota bZ4X sendiri baru saja memulai debutnya 2 bulan lalu. Namun situasi yang berisiko mematikan yang dapat menyebabkan roda terpisah saat kecepatan tinggi memaksa pabrikan untuk melakukan penarikan.
Seperti dilansir dari Engadget pada Jumat (1/7/2022), untuk pasar Eropa, penarikan dilakukan pada sekitar 2.700 unit mobil. Sementra pasar Amerika Serikat 260 unit, menyusul Jepang 110 unit, lalu Kanada sebanyak 20 unit.
Perusahaan meminta pemilik untuk segera memarkir kendaraan mereka dan tidak melanjutkan perjalanan sampai solusi yang lebih "permanen" dapat ditemukan. Hal ini telah disampaikan Toyota dalam pernyataan resminya.
"Tidak ada yang boleh mengendarai kendaraan ini sampai perbaikannya dilakukan. Setelah penggunaan jarak tempuh rendah, semua baut hub pada roda dapat mengendur hingga roda dapat terlepas dari kendaraan," ujar Toyota.
Jika roda terlepas dari kendaraan saat mengemudi, dapat mengakibatkan hilangnya kendali kendaraan, peningkatan risiko kecelakaan. Apa penyebab masalah ini bisa terjadi masih dalam tahap penyelidikan," terangnya.
Hingga berita ini dimuat belum ada kabar kapan para insinyur Toyota menemukan solusi. Namun untuk diketahui, ini bukan pertama kali pabrikan melakukan penarikan karena masalah serupa. Sebelumnya Subaru juga menarik sekitar 2.600 Solterra EV.
(wbs)
tulis komentar anda