Hai Pelajar, Yuk Ikutan Doodle Art Science Contest dan Photography Contest

Senin, 29 Juni 2020 - 21:28 WIB
Kontes ini dilakukan dengan mengambil dan mengabadikan fenomena sains melalui kamera pada smartphone sesuai dengan tema Science Behind Food and Beverages. Untuk mengikuti kegiatan ini, peserta tidak perlu keluar rumah untuk mengambil objek foto mereka, tapi bisa mengambil objek makanan atau minuman yang sudah tersedia atau dapat ditemukan di rumah.

Hasil foto dinilai dewan juri berdasarkan kesesuaian foto dengan tema, keunikan ide atau gagasan, narasi yang menjelaskan konsep sains dalam foto, dan teknik fotografi yang menarik. Juri Photography Contest di antaranya Hadi Nasbey (Dosen Fisika Universitas Negeri Jakarta), Arryadianta (Dosen Fotografi Institut Kesenian Jakarta), dan Ifan Frantika Harijanto (Founder Mantrarupa).

Putu Lia Suryaningsih, Kepala Sub Divisi Program PP-Iptek mengatakan, kegiatan Doodle Art Science Contest dimulai tanggal 1–7 Juli 2020 untuk pendaftaran peserta di Google form https://bit.ly/doodleartrsc. "Pendaftaran paling lambat pukul 12.00 WIB. Lalu 8-10 Juli mengunggah gambar dan video. Peserta mengunggah gambar dan video singkat pembuatan gambar doodle di Instagram masing-masing. Pada 11-14 Juli dinilai secara paralel oleh dewan juri dan 15 Juli pengumuman pemenang melalui akun Instagram @riausciencecenter," kata Putu Lia.

Dia menambahkan, proses yang sama juga berlaku untuk kegiatan Photography Contest. "Hanya pendaftarannya dilakukan di Google Form https://bit.ly/photoconrsc. Peserta mengunggah gambar dan video bersama narasinya sesuai ketentuan di akun Instagram," imbuhnya.

Para pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai dan piagam penghargaan untuk 6 juara terbaik dan 20 pemenang favorit dari masing-masing kegiatan. Seluruh peserta mendapat sertifikat digital yang akan dikirimkan ke email peserta.

"Saya mengapresiasi Riau Science Center yang termuda di antara SCD lainya, tapi tergerak untuk menggelar acara ini. Ini terobosan untuk mengenalkan keberadaan lembaga, sekaligus mengedukasi masyarakat, terutama anak-anak," kata Syachrial.

Dalam konferensi pers melalui Zoom, Kasubdit Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappedalitbang Provinsi Riau, Syartiwidya, mengatakan, pemda telah melakukan upaya sosialisasi untuk menarik minat siswa agar mengikuti kedua kompetisi tersebut. Sosialisasi dilakukan melalui dinas pendidikan kabupaten/Kota, menghubungi guru-guru, maupun melalui media sosial yang dimiliki pemda.

sindopict-aORxoE9ThMv


Dia menyebutkan, Riau Science Center memang baru dioperasikan secara umum pada Desember 2019. Namun keberadaannya langsung direspons baik oleh masyarakat sekitar.

"Tiap hari Riau Science Center sudah dikunjungi oleh 100-150 orang setiap harinya. Namun terpaksa kami tutup sejak Maret lalu," katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!