Harga Mobil Listrik Akan Segera Anjlok, Ini Penyebabnya

Selasa, 07 Februari 2023 - 06:45 WIB
loading...
Harga Mobil Listrik Akan Segera Anjlok, Ini Penyebabnya
Harga mobil listrik di Indonesia dan negara-negara lainnya masih terlalu mahal untuk ukuran masyarakat. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Harga mobil listrik yang saat ini masih sangat mahal akan segera anjlok. Harga tersebut mengikuti harga mobil konvensional yang justru sepertiga lebih mahal dibanding sepuluh tahun lalu.

Hal itu terungkap dalam riset yang dilakukan Center Automotive Research (CAR), Jerman baru-baru ini. Dalam riset itu diketahui mobil-mobil baru yang dijual sekarang mengalami kenaikan harga sebesar 14.470 Euro atau setara Rp235,9 juta dalam waktu 10 tahun belakangan.

Hal itu membuat rata-rata harga mobil menjadi 41.300 Euro atau mencapai Rp673,3 juta. Harga tersebut berlaku pada mobil konvensional dan listrik. "Jika kita ingin membeli mobil listrik , maka harganya akan sangat mahal," ujar Ferdinand Dudenhoffer, Direktur CAR.

Saat ini di Eropa, mobil listrik buatan Jerman, Volkswagen ID.3 dijual di harga 43.995 Euro atau sama dengan Rp717,2 juta. Volkswagen memasarkan mobil itu sebagai produk entry level seperti Volkswagen Golf.

Masalahnya adalah harga Volkswagen ID.3 jauh lebih mahal dari Volkswagen Golf. Harga Volkswagen Golf ada di 42.850 Euro atau mencapai Rp698,6 juta.



Harga Mobil Listrik Akan Segera Anjlok, Ini Penyebabnya


Dengan harga yang seperti itu, banyak produsen mobil putar otak agar mobil listrik yang mereka dapatkan memiliki nilai yang sepadan. Hal itu yang coba dilakukan Citroen dengan membuat mobil listrik keluarga berukuran besar.

Pasalnya banyak orang tidak akan mau mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk mobil listrik berukuran kecil. "Dengan harga yang ada saat ini sulit membuat banyak orang beralih ke mobil listrik," ujar Bertrand Leherrisier, yang bekerja untuk Citroen.

Dia mengatakan saat ini Citroen memang akan berupaya membuat mobil listrik yang terjangkau dengan nilai lebih yang dibutuhkan masyarakat. Selain kapasitas daya angkut, Citroen juga berupaya menekan harga dengan membuat ombil yang lebih ringan.

Hal itu akan berdampak pada kebutuhan baterai yang jauh lebih ringan dibanding yang ada saat ini. Diharapkan baterai tersebut juga tetap memberikan jangkauan yang sama dengan kemampuan mobil listrik yang ada saat ini.

"Top speed yang tidak terlalu tinggi juga akan mengurangi tenaga mobil yang tentunya akan sesuai dengan baterai yang lebih kecil," jelas Bertrand Leherrisier.



Dia mengatakan saat ini Citroen bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang berupaya melakuan hal itu, menurunkan harga mobil listrik. Beberapa perusahaan mobil juga berupaya untuk membuat mobil listrik terjangkau buat semua orang tanpa harus mengorbankan fungsionalitas dan kenyamanan.

Syaratnya mobil listrik yang dibuat tidak perlu terlalu mewah dan berlebihan. Hal itu diamini eksekutif Renault, Guido Haak yang mengatakan pengembangan mobil listrik harus meniru apa yang terjadi pada era klasik.

Saat itu mobil-mobil terlihat lebih sederhana ketimbang mewah. Padahal membuat mobil listrik yang lebih mewah jauh lebih kompleks. Hal itu akan berdampak pada proses produksi.

Proses produksi yang rumit justru akan berdampak pada suplai. Harga mobil listrik jadi lebih mahal karena adanya permintaan yang tinggi.

"Bukannya menjadi lebih murah melalui jumlah besar, harga saat ini naik tajam karena hambatan permintaan dan pasokan," jelas Guido Haak.

Setidaknya hal itu terlihat saat Wuling membuat Wuling Air ev yang datang dengan bentuk yang sangat sederhana. Harga Wuling Air ev saat ini cukup kompetitif dibanding mobil listrik lainnya dengan harga Rp243 juta dan Rp299,5 juta. Di China saudara tuanya, Wuling Hongguang Mini EV bahkan lebih murah lagi karena dijual di harga Rp69 juta.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4218 seconds (0.1#10.140)