4 Fakta Belasting Rijder, Klub Moge yang Disentil Menkeu Sri Mulyani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Klub motor bernama Belasting Rijder belakang tengah ramai diperbincangkan warganet pasca disentil oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani . Banyak fakta yang dibicarakan, salah satunya asal usul nama Belasting Rijder.
Melalui akun Instagram resminya, Sri Mulyani sebelumnya meminta kepada Dirjen Pajak Suryo Utomo untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait harta kekayaan yang dimilikinya.
Tak hanya itu, dia juga meminta agar klub motor Belasting Rijder Ditjen Pajak untuk dibubarkan. Adapun alasannya karena hobi mengendarai moge ini menimbulkan asumsi negatif dari masyarakat umum.
Baca juga : Tak Hanya Bubarkan Klub Moge, Menkeu Minta Dirjen Pajak Beberkan Harta Kekayaan ke Publik
Berikut sejumlah fakta dari Belasting Rijder, klub moge yang disentil Sri Mulyani.
Melihat asal-usulnya, Belasting Rijder berasal dari bahasa Belanda. Belasting memiliki arti pajak, sedangkan Rijder adalah pengendara.
Kemungkinan besar, nama tersebut memiliki kaitan erat dengan hobi para pegawai Ditjen Pajak dalam mengendarai motor gede (moge).
Pada buku Perempuan-perempuan Pengukir Sejarah yang ditulis oleh Mulyono Atmosiswartoputra, disebutkan Perang Belasting ini terjadi karena kebijakan pajak (Belasting) yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda.
Baca juga : Dirjen Pajak Tunggangi Moge Picu Sri Mulyani Ngamuk Lagi, Klub BlastingRijder DJP Auto Bubar!
Ada yang menyebut akun tersebut diubah pengaturannya menjadi private, hingga ada juga yang menganggap lenyap karena telah direport oleh para pengguna lainnya.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta kepada Suryo untuk menyampaikan perihal harta kekayaannya kepada publik. Tak hanya itu, dia juga turut menyentil klub moge yang beranggotakan para pegawai Ditjen Pajak bernama Belasting Rijder.
Tak tanggung-tanggung, Sri Mulyani meminta klub moge tersebut untuk dibubarkan. Adapun alasannya karena gaya hidup dengan kepemilikan motor gede tersebut bisa memicu kecurigaan terhadap pegawai Ditjen Pajak.
Melalui akun Instagram resminya, Sri Mulyani sebelumnya meminta kepada Dirjen Pajak Suryo Utomo untuk menjelaskan kepada masyarakat terkait harta kekayaan yang dimilikinya.
Tak hanya itu, dia juga meminta agar klub motor Belasting Rijder Ditjen Pajak untuk dibubarkan. Adapun alasannya karena hobi mengendarai moge ini menimbulkan asumsi negatif dari masyarakat umum.
Baca juga : Tak Hanya Bubarkan Klub Moge, Menkeu Minta Dirjen Pajak Beberkan Harta Kekayaan ke Publik
Berikut sejumlah fakta dari Belasting Rijder, klub moge yang disentil Sri Mulyani.
1. Asal-usul Nama Belasting Rijder
Awalnya, nama Belasting Rijder ini tampak cukup asing bagi masyarakat. Namun, belakangan klub motor tersebut cukup banyak masuk pemberitaan yang berkaitan dengan para pegawai Ditjen Pajak.Melihat asal-usulnya, Belasting Rijder berasal dari bahasa Belanda. Belasting memiliki arti pajak, sedangkan Rijder adalah pengendara.
Kemungkinan besar, nama tersebut memiliki kaitan erat dengan hobi para pegawai Ditjen Pajak dalam mengendarai motor gede (moge).
2. Penamaannya Mendapat Banyak Komentar Negatif
Pada sejumlah komentar terkait Belasting Rijder ini, sejumlah warganet menyorotnya karena memiliki nama bernada kolonial. Selain berasal dari bahasa Belanda, nama tersebut juga lekat kaitannya dengan Perang Belasting di Agam, Sumatra Barat tempo dulu.Pada buku Perempuan-perempuan Pengukir Sejarah yang ditulis oleh Mulyono Atmosiswartoputra, disebutkan Perang Belasting ini terjadi karena kebijakan pajak (Belasting) yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda.
Baca juga : Dirjen Pajak Tunggangi Moge Picu Sri Mulyani Ngamuk Lagi, Klub BlastingRijder DJP Auto Bubar!
3. Akun Medsosnya Lenyap
Pasca disentil oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, akun media sosial dari Belasting Rijder diketahui sudah tidak bisa ditemukan. Dalam hal ini, sejumlah warganet memberikan opini yang berbeda-beda.Ada yang menyebut akun tersebut diubah pengaturannya menjadi private, hingga ada juga yang menganggap lenyap karena telah direport oleh para pengguna lainnya.
4. Disentil Sri Mulyani
Pasca kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat Ditjen Pajak, instansi Kementerian Keuangan menjadi banyak disorot. Termasuk, dalam hal ini adalah Dirjen Pajak Suryo Utomo.Menyikapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta kepada Suryo untuk menyampaikan perihal harta kekayaannya kepada publik. Tak hanya itu, dia juga turut menyentil klub moge yang beranggotakan para pegawai Ditjen Pajak bernama Belasting Rijder.
Tak tanggung-tanggung, Sri Mulyani meminta klub moge tersebut untuk dibubarkan. Adapun alasannya karena gaya hidup dengan kepemilikan motor gede tersebut bisa memicu kecurigaan terhadap pegawai Ditjen Pajak.
(bim)