4 Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Event Motor Trail Viral di Ranca Upas

Rabu, 08 Maret 2023 - 18:38 WIB
loading...
4 Pelajaran yang Bisa...
Kegiatan motor trail bisa dilakukan tanpa harus merusak alam dan merugikan warga seetempat. Foto: Sindonews/Danang Arradian
A A A
JAKARTA - Event motor trail di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3) silam viral karena ricuh. Acara tersebut diwarnai aksi pembakaran motor, protes dari peserta, hingga warga yang mengatakan aksi tersebut merusak tanaman Edelweis rawa di Ranca Upas.

Gara-gara hal tersebut, event motor trail di Ranca Upas menjadi viral di media sosial. Banyak warganet yang memberikan kritikan keras terhadap acara motor yang dianggap merusak lingkungan.

Dihubungi terpisah, sejumlah pelaku komunitas offroad juga menyatakan keprihatinan mereka. Sebab, kegiatan motor trail seharusnya bisa dilakukan tanpa harus merusak lingkungan.

Nah, berikut adalah 4 hal yang bisa dipelajari dari acara motor trail di Ranca Upas, Ciwidey:

1. Koordinasi dengan Masyarakat dan Aparat Berwenang

Offroader Indonesia Kadek Ramayadi menyarankan dalam membuat event offroad hendaknya pemilihan jalur sudah lewat koordinasi dengan masyarakat dan aparat berwenang (Perhutani /Taman Nasional).

“Untuk tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilewati dengan jumlah peserta tertentu,” ungkap Kadek, yang juga membuat event offroad Indonesia Adventure Rally di Lombok-Bima belum lama ini.

”Saya di Tambora kemarin tidak boleh melintas savana Tambora. Padahal, saat survei boleh. Akhirnya jalur kita rubah. Untuk menghormati tugas masing-masing,” ujarnya.

2. Batasi Jumlah Peserta

Jumlah peserta yang diperkirakan mencapai 2.500 rider di event offroad Ranca Upas disebut sebagai salah satu penyebab kekacauan di acara. Menurut Kadek, idealnya panitia tetap harus membatasi jumlah peserta.

“Sangat sulit mengatur rider yang terlalu banyak. Di event saya kemaren dibatasi hanya 67 rider saja. Padahal yang mendaftar jauh lebih banyak,” ungkap Kadek.

3. Kesiapan Peserta

Sejumlah peserta event offroad Ranca Upas mengeluh soal minimnya marshal, evakuasi, jalur yang rusak, serta makanan yang telat datang. Namun, pehobi motor trail sekaligus pendiri komunitas Serigala Rider Wisnu Guntoro Adi justru menyebut bahwa hal-hal tersebut seharusnya tidak perlu dikeluhkan/diprotes.

”Seharusnya saat bermain adventure (peserta) sudah tau risikonya. Jangan terlalu berharap pada panitia. Masih untung ada masyarakat atau warung. Jika lintasan rusak dan tidak bisa keluar, ya tinggal mundur saja. Sepertinya banyak peserta yang tidak memahami permainan trail adventure yang juga butuh kesiapan diri,” kata pria yang akrab disapa Gareng itu.


4. Menjaga Marwah Adventure

Tingginya minat terhadap motor trail menunjukkan banyak rider yang baru menekuni hobi ini. Kadek sendiri mengkritisi semakin berkurangnya marwah adventure. ”Saya lihat banyak rider yang melihat temannya nyangkut (di lumpur) tapi diam saja dan tidak mau membantu. Padahal, bermain motor trail sama seperti pendaki gunung. Tidak hanya menikmati alam, tapi juga harus saling bantu antar teman,” katanya.

Hal serupa juga disoroti Gareng terkait aksi pembakaran motor di event di Ranca Upas. ”Anak trail itu seharusnya membawa prinsip terhormat. Karena emosinya sudah matang. Mereka yang terbakar emosi, tidak akan bisa bermain di dalam hutan. Karena itu jaga diri dan jaga emosi. Permainan trabas itu seharus menyenangkan, untuk senang-senang dan healing,”ungkapGareng.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ducati Desmo450 MX Mesin...
Ducati Desmo450 MX Mesin 1 Silender 449cc dengan Bobot Ringan
Pakai Mesin Hybrid e-Power,...
Pakai Mesin Hybrid e-Power, Teaser Nissan X-Trail 2026 Beredar
Perluas Penetrasi Pasar,...
Perluas Penetrasi Pasar, QJMOTOR Indonesia Beberkan Komitmen di 2025
5 Tips Aman Menyimpan...
5 Tips Aman Menyimpan Motor Listrik saat Ditinggal Mudik, Kenali dan Pahami!
Cara Gadai BPKB Motor...
Cara Gadai BPKB Motor Buat Lebaran, Mudah dan Praktis!
Cara Aman Meninggalkan...
Cara Aman Meninggalkan Motor saat Mudik 2025
Rider Ramadan Wajib...
Rider Ramadan Wajib Tahu: Tips Jitu Hindari Ngantuk Setan di Jalan!
Marak Tragedi Kecelakaan...
Marak Tragedi Kecelakaan Anak di Jalan Raya: Pengamat UI Soroti Kualitas Helm SNI
Cara Mengatasi Motor...
Cara Mengatasi Motor Tidak bisa Distarter
Rekomendasi
Trump Tambah Tarif Impor...
Trump Tambah Tarif Impor dari China Jadi 145%, Importir AS Kocar-kacir
Jenazah Titiek Puspa...
Jenazah Titiek Puspa Dimakamkan Hari Ini di TPU Tanah Kusir
Mengenal Titiek Puspa...
Mengenal Titiek Puspa Sejak Usia 9 Tahun, Anggun: Indonesia Kehilangan Ibu Musiknya
Harga Emas Antam Melesat...
Harga Emas Antam Melesat Rp43.000 Tembus Rp1.889.000 per Gram, Ini Rinciannya
Jadwal Perempat Final...
Jadwal Perempat Final Timnas Indonesia di Piala Asia U-17 2025: Siap Lanjutkan Tren Sempurna!
Surat Al-Insyirah Latin...
Surat Al-Insyirah Latin Saja yang Mudah Dibaca, Lengkap dengan Arti
Berita Terkini
China Serang Pasar Pikap...
China Serang Pasar Pikap Australia dengan 2 Model Baru
23 menit yang lalu
BYD Laris Manis di Inggris,...
BYD Laris Manis di Inggris, Ini Angka Penjualannya
3 jam yang lalu
Dijegal AS, Industri...
Dijegal AS, Industri Otomotif China Akan Berfokus di Negara ASEAN termasuk Indonesia
13 jam yang lalu
Akibat Tarif Trump,...
Akibat Tarif Trump, Nissan Hentikan Produksi Infiniti untuk Pasar AS
14 jam yang lalu
Bukti Cinta Donald Trump...
Bukti Cinta Donald Trump terhadap Harley Davidson Tak Terbantahkan
15 jam yang lalu
Harley Davidson Cari...
Harley Davidson Cari CEO Baru untuk Hadapi Tarif Impor Baru AS
19 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved