Ini Perbedaan Colokan Mobil Listrik AC, CCS, dan CHAdeMO
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak yang tidak memahami bahwa colokan mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) berbeda-beda. Beda pabrikan mobil, beda pula colokannya, walau tetap bisa ngecas di tempat yang sama.
Secara garis besar, ada tiga tipe colokan untuk kendaraan listrik di Indonesia. Ketiga tipe tersebut ialah AC Charging, DC Charging CHAdeMo, dan DC Charging Combo Type CCS2 . Ketiga colokan itu menjadi standar di SPKLU, baik yang dibangun oleh umum seperti Shell ataupun PLN.
Apa perbedaaan ketiga tipe colokan tersebut? Patut diketahui bahwa sejumlah model mobil listrik memiliki 2 tipe colokan. Ada AC dan DC, biasanya bersebelahan. Tapi, sedikit berbeda antara mobil Asia, Eropa, Amerika, dan juga China.
Tipe AC
Tipe colokan Alternating current charging system (AC) sama dengan yang digunakan listrik di rumah. Umumnya bisa mengisi daya listrik sekitar 7 Kw hingga 22 Kw. Waktu pengisian mobil listrik hingga penuh butuh waktu 3-4 jam.
AC menggunakan konektor Type-2. Colokan Type-2 biasanya disediakan oleh pabrikan sebagai paket dalam pembelian mobil listrik baru, agar bisa mengisi daya dari rumah melalui soket yang disediakan.
Umumnya memakai konektor konfigurasi tipe AA series dan tipe colokan ini diberi nama CHAdeMO. Soket CHAdeMO memungkinkan pengisian daya listrik ke mobil dalam waktu cepat. Sebab arusnya langsung ke baterai.
Selain itu, di tipe colokan DC ini juga ada pengisian ulang kombinasi arus bolak-balik dan arus searah atau combined charging system (CCS). Tipe adaptornya menggunakan arus DC, adapun bentuk colokannya diberi nama CCS2.
Bentuknya serupa Type-2 namun di bawahnya ditambahkan konektor 2 lubang lagi. Konektor ini juga bisa mengisidayacepat.
Secara garis besar, ada tiga tipe colokan untuk kendaraan listrik di Indonesia. Ketiga tipe tersebut ialah AC Charging, DC Charging CHAdeMo, dan DC Charging Combo Type CCS2 . Ketiga colokan itu menjadi standar di SPKLU, baik yang dibangun oleh umum seperti Shell ataupun PLN.
Apa perbedaaan ketiga tipe colokan tersebut? Patut diketahui bahwa sejumlah model mobil listrik memiliki 2 tipe colokan. Ada AC dan DC, biasanya bersebelahan. Tapi, sedikit berbeda antara mobil Asia, Eropa, Amerika, dan juga China.
Tipe AC
Tipe colokan Alternating current charging system (AC) sama dengan yang digunakan listrik di rumah. Umumnya bisa mengisi daya listrik sekitar 7 Kw hingga 22 Kw. Waktu pengisian mobil listrik hingga penuh butuh waktu 3-4 jam.AC menggunakan konektor Type-2. Colokan Type-2 biasanya disediakan oleh pabrikan sebagai paket dalam pembelian mobil listrik baru, agar bisa mengisi daya dari rumah melalui soket yang disediakan.
Tipe DC
Tipe arus searah atau direct current charging system (DC) memiliki pengisian daya baterai lebih besar. Bisa 50 Kw, 80 Kw, bahkan yang terbaru Ultra Fast Charging Station milik Hyundai mencapai 200 Kw. Maka, butuh waktu hanya setengah jam hingga 1 jam.Umumnya memakai konektor konfigurasi tipe AA series dan tipe colokan ini diberi nama CHAdeMO. Soket CHAdeMO memungkinkan pengisian daya listrik ke mobil dalam waktu cepat. Sebab arusnya langsung ke baterai.
Selain itu, di tipe colokan DC ini juga ada pengisian ulang kombinasi arus bolak-balik dan arus searah atau combined charging system (CCS). Tipe adaptornya menggunakan arus DC, adapun bentuk colokannya diberi nama CCS2.
Bentuknya serupa Type-2 namun di bawahnya ditambahkan konektor 2 lubang lagi. Konektor ini juga bisa mengisidayacepat.
(dan)