Ini Alasan Butuh APAR Khusus untuk Padamkan Kebakaran Baterai Kendaraan Listrik
loading...
APAR yang dikembangkan oleh PT FAST bertipe AF31 jenis Lithium Fire Killer berjenis water base chemical dan mengandung senyawa Potassium, mampu memadamkan api dengan temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius. Foto/Muhamad Fadli Ramadan
A
A
A
JAKARTA - Baterai kendaraan listrik yang terbakar tidak bisa dipadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) biasa. Diperlukan pemadam khusus yang mengandung senyawa tertentu untuk memadamkan api yang membakar baterai kendaraan listrik.
“APAR biasa itu kan bubuk, dan komposisinya itu ada garam. Jadi, saat disemprotkan ke baterai kendaraan listrik yang terbakar maka apinya akan lebih besar. Untuk itu, dibutuhkan senyawa khusus dalam memadamkan baterai,” kata Chief Technology Officer PT FAST Franky Affandy, Sabtu (20/5/2023).
PT FAST (Chief Technology Officer PT FAST Franky Affandy) pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, menghadirkan APAR khusus untuk memadamkan kebakaran pada baterai kendaraan listrik.
Baca juga; Inilah Jenis-Jenis Pemadam Api Ringan untuk Mobil Anda, Apa saja?
APAR yang dikembangkan oleh PT FAST bertipe AF31 jenis Lithium Fire Killer yang berasal dari baterai lithium. APAR ini juga berjenis water base chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dengan temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.
“Api yang ditimbulkan dari baterai kendaraan listrik bisa sampai lebih dari 1.200 derajat celcius, makanya dibutuhkan senyawa kimia khusus. Berbeda dengan APAR jenis powder untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat ke bawah,” ungkap Franky.
PT FAST mengembangkan APAR khusus untuk menjawab kekhawatiran masyarakat terhadap potensi kebakaran baterai kendaraan listrik. “Sebenarnya baterai lithium sudah aman dengan selnya yang tertutup. Tapi kalau sudah terbakar akan sulit memadamkannya,” ucap Franky.
Ada satu kasus ketika mobil listrik Tesla Model S terbakar di jalan tol California, Amerika Serikat, membutuhkan 22.000 liter air untuk memadamkannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan bahan khusus dalam memadamkan api.
Baca juga; Wajib Pengadaan Alat Pemadam Api Ringan Diusul Jadi Prolegda
“(APAR khusus) Ini sebenarnya sebagai jawaban dari keraguan masyarakat. Kami juga ingin membantu pemerintah agar penggunaan kendaraan listrik lebih luas lagi,” pungkas Franky.
“APAR biasa itu kan bubuk, dan komposisinya itu ada garam. Jadi, saat disemprotkan ke baterai kendaraan listrik yang terbakar maka apinya akan lebih besar. Untuk itu, dibutuhkan senyawa khusus dalam memadamkan baterai,” kata Chief Technology Officer PT FAST Franky Affandy, Sabtu (20/5/2023).
PT FAST (Chief Technology Officer PT FAST Franky Affandy) pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, menghadirkan APAR khusus untuk memadamkan kebakaran pada baterai kendaraan listrik.
Baca juga; Inilah Jenis-Jenis Pemadam Api Ringan untuk Mobil Anda, Apa saja?
APAR yang dikembangkan oleh PT FAST bertipe AF31 jenis Lithium Fire Killer yang berasal dari baterai lithium. APAR ini juga berjenis water base chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dengan temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.
“Api yang ditimbulkan dari baterai kendaraan listrik bisa sampai lebih dari 1.200 derajat celcius, makanya dibutuhkan senyawa kimia khusus. Berbeda dengan APAR jenis powder untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat ke bawah,” ungkap Franky.
PT FAST mengembangkan APAR khusus untuk menjawab kekhawatiran masyarakat terhadap potensi kebakaran baterai kendaraan listrik. “Sebenarnya baterai lithium sudah aman dengan selnya yang tertutup. Tapi kalau sudah terbakar akan sulit memadamkannya,” ucap Franky.
Ada satu kasus ketika mobil listrik Tesla Model S terbakar di jalan tol California, Amerika Serikat, membutuhkan 22.000 liter air untuk memadamkannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan bahan khusus dalam memadamkan api.
Baca juga; Wajib Pengadaan Alat Pemadam Api Ringan Diusul Jadi Prolegda
“(APAR khusus) Ini sebenarnya sebagai jawaban dari keraguan masyarakat. Kami juga ingin membantu pemerintah agar penggunaan kendaraan listrik lebih luas lagi,” pungkas Franky.
(wib)
Lihat Juga :
