Sempat Deg-degan, Ngegas DFSK Gelora E Lampung-Jakarta Habiskan Baterai 72 Persen

Kamis, 08 Juni 2023 - 13:56 WIB
loading...
Sempat Deg-degan, Ngegas DFSK Gelora E Lampung-Jakarta Habiskan Baterai 72 Persen
Perjalanan menggunakan mobil lstrik dari Bandar Lampung menuju Jakarta, dan melakukan penyeberangan dari Sumatera menuju Jawa. Foto: dok DFSK Indonesia
A A A
LAMPUNG - Terus terang mengemudikan mobil niaga bertenaga baterai memberikan rasa campur aduk. Mulai khawatir hingga terkejut.

Itu, yang terjadi saat SINDONews membawa DFSK Gelora E dari café Els Roastery Coffee di Lampung menuju acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di JIExpo Kemayoran Jakarta, dalam program Gelora E Media Challenge Series 2023 Seri ketiga belum lama ini.

Total jarak yang ditempuh mencapai 220 kilometer. Terdapat 5 unit mobil yang terdiri atas 2 orang penumpang. Setiap mobil membawa kantong semen 400 kilogram. Tapi ada tantangannya: harus seirit mungkin.

Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi mengatakan, pihaknya ingin membuktikan kendaraan listrik bisa melakukan perjalanan antar kota, antar provinsi, dan antar pulau sekalipun.

”Kendaraan listrik bisa diandalkan untuk perjalanan jarak jauh. Bisa melintasi 2 pulau, bahkan antar kota, antar provinsi, dan antar pulau,” katanya.

Rofiqi menyebut, tantangan Gelora E Media Challenge adalah melakukan simulasi perjalanan kendaraan niaga dengan membawa barang bawaan dan penumpang, dengan menghadirkan suasana perjalanan yang natural, dan mendapatkan data yang mendekati kondisi sehari-hari.

Range anxiety

Sempat Deg-degan, Ngegas DFSK Gelora E Lampung-Jakarta Habiskan Baterai 72 Persen

DFSK Gelora E memiliki jarak tempuh 300 km sekali ngecas. Sedangkan jarak Lampung-Jakarta mencapai lebih dari 220 kilometer. Selisih jaraknya sekitar 80 kilometer.

Bagi pengemudi mobil listrik, ini memunculkan istilah range anxiety. Apa itu? Range anxiety adalah kekhawatiran atau kecemasan yang dirasakan oleh pengemudi kendaraan listrik tentang kemungkinan kehabisan daya baterai sebelum mencapai tujuan atau sebelum menemukan stasiun pengisian daya. Terutama pada perjalanan jarak jauh.

Range anxiety muncul karena kendaraan listrik memiliki batasan jangkauan atau daya tempuh yang lebih rendah dibanding kendaraan bermotor konvensional. Selain itu, waktu pengisian daya pun lebih lama. Sebagai catatan, DFSK Gelora E menggunakan baterai Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH. Untuk pengisian di SPKLU fast charging dari 20%-80% butuh waktu 80 menit.

Karena itu, kami pun berkendara dengan sangat irit alias “ngegas seperlunya”. Juga, tidak menyalakan AC atau pendingin udara. Perjalanan tol Trans-Jawa dari Lampung menuju pelabuhan Bakauheni-Merak cukup lancar. SINDONews menjaga konsumsi baterai minim dengan melihat informasi di layar head unit 8 inci di DFSK Gelora E.

Di bagian Battery Info, ada jumlah daya listrik yang dikeluarkan saat kita membejek gas. Tipsnya adalah menjaga RPM stabil tidak lebih dari 2.000 serta daya keluar (discharging) antara 25 A-35 A.

Pertama Nyetir Kendaraan Listrik Niaga

Sempat Deg-degan, Ngegas DFSK Gelora E Lampung-Jakarta Habiskan Baterai 72 Persen

Bagaimana rasanya mengemudikan kendaraan listrik niaga? Memang sedikit aneh. Mobil ini terbilang cukup bongsor. Lebar dan panjangnya sedikit lebih kecil dibanding Nissan Serena, tapi atapnya lebih tinggi.

Artinya, untung mengangkut penumpang dan barang sangat lega. Juga masih cukup lincah untuk masuk ke jalan-jalan sempit. Ada 2 varian yang ditawarkan, Minibus 7 penumpang untuk mengangkut penumpang. Bisa digunakan untuk angkutan kendaraan umum, travel, antar jemput karyawan, atau shuttle di sektor pariwisata.

Ada juga Blind Van untuk kebutuhan logistik, katering, angkutan barang, dan berbagai sektor lainnya.

SINDONews sudah mencoba macam-macam mobil listrik. Tapi, baru pertama kali mencoba mobil listrik dengan ukuran bongsor.
Jika biasanya mobil listrik tampil mewah (dengan harga mahal), baru pertama pula mendapati mobil listrik dengan kabin yang tidak mewah (karena untuk kebutuhan niaga).

Untungnya, tidak terlalu banyak penyesuaian. Baik itu saat memarkir kendaraan, saat naik ke kapal, atau melewati kemacetan. Mobil tetap terasa cukup lincah.

Hanya perlu sedikit waspada dengan bodinya yang lumayan panjang. Karena radius putarnya tidak terlalu panjang, sedikit hati-hati saat akan bermanuver.

Untuk tenaganya cukup responsif saat digunakan untuk menanjak. Yang unik, tuas persenelingnya model putar. Hand brake tetap model tarik. Tidak ada tombol di tuas kemudi. Dan kita bisa memilih mode Eco untuk menghemat baterai.

Yang cukup menyiksa memang perjalanan selepas pelabuhan Merak, tepatnya di Cilegon-Serang-Cikande ketika cuaca terik dan berdebu, tapi kami tidak menyalakan AC. Tapi ya mungkin ini sudah jadi makanan sehari-hari para sopir truk dan kendaraan logistik lainnya.

Memang Irit dan Murah, Tapi…
Sempat Deg-degan, Ngegas DFSK Gelora E Lampung-Jakarta Habiskan Baterai 72 Persen

Dengan upaya keras mengemudi sangat irit, total konsumsi baterai untuk perjalanan dari Bandar Lampung-Jakarta adalah 72 persen. Hasil ini cukup mengejutkan. SINDONews juga mencatat hasil terbaik dibanding 4 mobil lainnya.

Jika dikonversikan rupiah, maka sekali perjalanan Bandar Lampung-Jakarta hanya butuh biaya Rp51,400 atau sekitar Rp200 per kilometer atau hanya sekitar 30 persen dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.

Ada beberapa kesimpulan yang di dapat SINDONews. Pertama, ya kendaraan listrik memang bisa digunakan antar kota, antar provinsi, antar pulau. Tapi, tidak menghilangkan range anxiety. Terutama, jika rutenya masih jarang memiliki SPKLU.



Dalam hal biaya, mobil listrik niaga memang akan menghemat biaya operasional. Rata-rata pengemudi taksi menempuh 300 km-400 km per hari. Jadi, idealnya dengan jarak maksimal 300 km sekali cas, DFSK Gelora E lebih banyak dipakai di dalam kota.

Dengan harga 2x lipat Grand Max Blind Van, untuk saat ini DFSK Gelora E memang belum benar-benar kompetitif. Tapi, kedepannya hal ini akan berubah seiring semakin banyaknya SPKLU serta harga yang bisaditekanlagi.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1333 seconds (0.1#10.140)