Perbedaan Jenis-jenis Penguncian Helm, Mulai Quick Release, Micro Lock, hingga Double D-ring
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenis-jenis penguncian helm penting untuk dipahami. Terutama bagi Anda yang sedang ingin membeli helm baru. Helm sendiri merupakan perlengkapan berkendara paling penting bagi pengemudi sepeda motor. Fungsinya adalah melindungi area kepala dari benturan keras ketika terjadi kecelakaan.
Ada berbagai macam model helm dengan beberapa jenis penguncian yang beredar di Indonesia. Setidaknya, ada tiga jenis penguncian dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang perlu diketahui oleh pengendara.
Sekadar informasi, tali penguncian helm merupakan bagian penting untuk menunjang keselamatan penggunanya. Tanpa penguncian, helm bisa terlepas dari kepala dan dapat menyebabkan cedera fatal saat terjadi kecelakaan.
1. Quick Release
Model penguncian ini paling umum digunakan pada helm half face dan full face. Jenis penguncian ini memilik kelebihan mudah untuk melepas dan memasangnya. Pengguna hanya perlu menyambungkan penguncian hingga berbunyi “klik”.
2. Micro Lock
Jenis penguncian ini biasanya terbuat dari material plastik dengan memiliki ciri khas bergerigi pada salah satu pengunciannya. Pengguna hanya perlu memasukkan ke dalam rumah pengunciannya dan menarik tuas untuk melepasnya.
3. Double D-ring
Model satu ini memiliki tingkat kerumitan paling tinggi dalam hal memasang dan melepaskannya. Jenis pengunciannya berupa tali panjang dan dua buah besi berbentuk “D” sebagai rumahnya.
Untuk pemasangannya, tali dimasukkan ke kedua D-ring kemudian diselipkan lagi ke salah satunya. Pengguna hanya perlu mengencangkan tali apabila dirasa kurang kencang atau helm belum mengunci di kepala.
Salomon Manalu, Brand Manager JP Helmet menjelaskan bahwa jenis penguncian Double D-ring menjadi yang paling aman saat ini. Itu juga terbukti dari penggunaannya untuk helm balap seperti yang digunakan oleh para pembalap MotoGP.
Namun, pria yang akrab disapa Momon itu mengatakan bahwa jenis Double D-ring belum populer di Indonesia. Selain itu, penggunaannya juga rumit dan harga helm yang cukup mahal dengan sistem penguncian tersebut.
“Jadi kalau ada hentakan besar, tali ini yang menahan. Jadi secara kekuatan memang maksimal pakai Double D-ring. Jadi ya model ini memang belum banyak orang terbiasa, apalagi ketika pakai sarung tangan,” kata Momon saat ditemui di BSD City, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Ada berbagai macam model helm dengan beberapa jenis penguncian yang beredar di Indonesia. Setidaknya, ada tiga jenis penguncian dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang perlu diketahui oleh pengendara.
Sekadar informasi, tali penguncian helm merupakan bagian penting untuk menunjang keselamatan penggunanya. Tanpa penguncian, helm bisa terlepas dari kepala dan dapat menyebabkan cedera fatal saat terjadi kecelakaan.
1. Quick Release
Model penguncian ini paling umum digunakan pada helm half face dan full face. Jenis penguncian ini memilik kelebihan mudah untuk melepas dan memasangnya. Pengguna hanya perlu menyambungkan penguncian hingga berbunyi “klik”.2. Micro Lock
Jenis penguncian ini biasanya terbuat dari material plastik dengan memiliki ciri khas bergerigi pada salah satu pengunciannya. Pengguna hanya perlu memasukkan ke dalam rumah pengunciannya dan menarik tuas untuk melepasnya.3. Double D-ring
Model satu ini memiliki tingkat kerumitan paling tinggi dalam hal memasang dan melepaskannya. Jenis pengunciannya berupa tali panjang dan dua buah besi berbentuk “D” sebagai rumahnya.Untuk pemasangannya, tali dimasukkan ke kedua D-ring kemudian diselipkan lagi ke salah satunya. Pengguna hanya perlu mengencangkan tali apabila dirasa kurang kencang atau helm belum mengunci di kepala.
Salomon Manalu, Brand Manager JP Helmet menjelaskan bahwa jenis penguncian Double D-ring menjadi yang paling aman saat ini. Itu juga terbukti dari penggunaannya untuk helm balap seperti yang digunakan oleh para pembalap MotoGP.
Namun, pria yang akrab disapa Momon itu mengatakan bahwa jenis Double D-ring belum populer di Indonesia. Selain itu, penggunaannya juga rumit dan harga helm yang cukup mahal dengan sistem penguncian tersebut.
“Jadi kalau ada hentakan besar, tali ini yang menahan. Jadi secara kekuatan memang maksimal pakai Double D-ring. Jadi ya model ini memang belum banyak orang terbiasa, apalagi ketika pakai sarung tangan,” kata Momon saat ditemui di BSD City, Tangerang, beberapa waktu lalu.
(dan)