Berawal dari Menjual Mobil Bekas, Kini Hadirkan Layanan Bengkel Berkelas

Sabtu, 30 September 2023 - 20:29 WIB
loading...
Berawal dari Menjual Mobil Bekas, Kini Hadirkan Layanan Bengkel Berkelas
Bengkel binaan YDBA menerapkan standar kualitas Astra, meski berstatus UMKM. Foto: Sindonews/Anton Chrisbiyanto
A A A
JAKARTA - Meskipun suhu udara sangat panas, namun puluhan pemilik mobil tampak santai menunggu perawatan kendaraannya.

Puluhan orang menggunakan kemeja biru tampak sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Mulai dari mencuci mobil, mengganti oli hingga melakukan proses detailing. Di lahan seluas hampir 2.000 meter persegi itu, Prayogi tampak santai memainkan telepon selulernya. Meskipun cuaca panas, namun lokasi bengkel di Jalan Jeruk, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu sangat sejuk. Tiga pohon durian yang menjulang tinggi berhasil meredam panasnya suhu udara akibat pengaruh El Nino itu.

“Saya sudah lima tahun langganan di bengkel ini. Tak sekadar mencuci atau membersihkan mobil, tetapi juga servis berkala,” tegas pemilik Honda CRV lansiran 2015 berkelir hitam itu kepada SINDOnews, Jumat (29/9).

Berawal dari Menjual Mobil Bekas, Kini Hadirkan Layanan Bengkel Berkelas

Bagi Prayogi, selain dekat dengan tempat tinggalnya di Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu, keputusan untuk merawat mobilnya di bengkel tersebut lantaran Bengkel yang didirikan hampir 15 tahun silam itu merupakan mitra binaan Grup Otomotif terbesar di Tanah Air. “Jadi standar penanganan kendaraan tak kalah dengan bengkel Authorized,” tuturnya.

Simbisa Motor, begitu Surya Agung Pratama, si pemilik, memberi nama bengkel yang lokasinya tak jauh dari RSU Aulia Jagakarsa itu. Agung bukanlah orang baru di industri perbengkelan kendaraan roda empat. Pria yang lahir di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu sudah jatuh bangun merasakan pahit getirnya membangun sebuah bisnis. “Sebelum mengembangkan bengkel ini, saya berjualan mobil bekas,” ujarnya kepada SINDOnews Jumat (29/9).

Menggunakan kaos bermotif awan dan chino berkelir krem, Agung bercerita, usaha yang dilakoninya tak berjalan mulus. Dirinya hanya mampu menjual delapan unit mobil saja. Tetapi kesukaannya terhadap dunia otomotif dan jiwa wirausahanya yang membara, Agung tak patah arang. “2002 saya gagal, tetapi usaha terus saya lakukan,”kenangnya.

Agung lalu banting stir dengan menjajal peruntungan di usaha jasa cuci mobil. “Mobil saya jual untuk beli peralatan membuka usaha cuci mobil. Awalnya hanya tiga stall dengan karyawan seadanya. Saya merangkap tukang cuci, tukang bersih interior, juga berperan sebagai kasir,”ungkapnya. Berkat kegigihannya, usaha Agung terus berkembang. Dalam kurun satu setengah tahun, dari usaha jasa cucii mobil Agung kemudian melirik peluang di usaha jasa ganti oli mobil. Dia menangkap peluang yang besar di bisnis itu, terlebih populasi kendaraan roda empat terus meningkat. Agung pun merekrut seorang mekanik untuk membantu menjalankan usahanya itu.

Tak berselang lama, Agung berkenalan dengan pelaku usaha lainnya yang tergabung dalam Himpunan Bengkel Binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (HBBA).

Pada 2006, Agung pun disarankan untuk bergabung dengan HBBA. Ingin mengembangkan kemampuan bisnisnya, Agung menerima saran itu. Ternyata, HBBA menaungi banyak bengkel dengan kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Agung pun mulai ikut pertemuan, pelatihan, hingga workshop yang diselenggarakan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) di Sunter, Jakarta Utara. “Akhirnya saya mendapat akses permodalan ke Astra Mitra Ventura di 2008 untuk mendapatkan pinjaman dalam rangka pengembangan usaha,”cetusnya.

Astra Mitra Ventura sendiri merupakan lembaga pembiayaan Grup Astra yang memberikan pembiayaan kepada berbagai macam jenis usaha seperti manufaktur, bengkel, koperasi, infrastruktur, serta jasa dan perdagangan, Industri Kecil Menengah (IKM) yang memiliki fokus bisnis searah dengan Astra.

Agung mengaku beruntung mendapatkan pembiayaan senilai Rp300 juta. Sebab, untuk mengajukan pembiayaan ke bank, dirinya terbentur pada penyusunan laporan keuangan yang amburadul, sehingga tidak bankable. “Meskipun ada jaminan berupa aset, tetapi laporan keuangannya tidak memenuhi syarat,”paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)